Lompat ke konten
Daftar Isi

Perempuan Mandiri secara Finansial Itu Penting, Ini Alasannya!

Alasan perempuan penting Mandiri secara finansial

Secara teoritis, kewajiban menafkahi seorang perempuan jatuh pada orang tuanya jika perempuan tersebut belum menikah, dan kepada suaminya jika dia sudah menikah. Namun hal ini bukan berarti perempuan tidak boleh memiliki kemandirian finansial alias memegang uang hasil jerih payahnya sendiri.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarganya, banyak faktor yang membuat perempuan wajib memiliki kemandirian finansial. Berikut ini diantaranya:

1. Dapat Memenuhi Kebutuhan Sendiri Secara Mandiri

Dengan memiliki uang sendiri, Anda tidak perlu meminta uang kepada orang tua atau suami untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat pribadi, seperti skincare, make up atau baju. Dengan demikian, Anda bisa membeli barang-barang tersebut kapanpun yang Anda mau terlepas dari kemampuan orang tua maupun suami. 

2. Dapat Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Ketika memiliki pendapatan sendiri, Anda secara langsung juga memiliki “tambahan bekal” untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Karena ada “tambahan bekal” inilah, kepercayaan diri seorang perempuan yang mandiri secara finansial bisa meningkat. 

Misalnya, Anda adalah seorang mahasiswa yang sehari-hari tidak hanya mendapatkan uang saku dari orang tua, tetapi juga bekerja part time. Anda tidak perlu banyak khawatir ketika ayah Anda bangkrut atau mengalami PHK, sebab sebagian kebutuhan Anda bisa dipenuhi dari hasil bekerja paruh waktu tersebut. 

3. Dapat Meningkatkan Keberanian Untuk Mengambil Keputusan Penting

Selain anak, hal yang sering menjadi pertimbangan perempuan untuk tidak berpisah dari suami yang abusive adalah kestabilan ekonomi. Khususnya apabila perempuan tersebut tidak memiliki pendapatan sendiri meskipun sedikit. Akibatnya, mereka terjebak dalam hubungan yang toksik tak berkesudahan. 

Sebaliknya, perempuan yang bisa memiliki pendapatan sendiri walaupun bukan wanita karir, bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan sepenting perceraian. Hal ini karena dia percaya kalau meskipun tanpa sokongan dari suami, sedikit banyak dia bisa menghidupi dirinya sendiri dan anak-anaknya. 

4. Dapat Membantu Kondisi Keuangan Keluarga

Terlepas dari sudah menikah atau belum, perempuan yang sudah memiliki pendapatan sendiri dapat membantu kondisi keuangan keluarganya. Misalnya, kakak perempuan dapat membantu orang tua untuk membiayai adik-adiknya sekolah dan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Dalam konteks sudah menikah, pendapatan istri, meskipun tidak seberapa dapat ditabung dan digunakan apabila terjadi masalah pada nafkah dari suami. Dengan demikian, ketika bisnis suami sedang sepi, atau suami mengalami PHK, dana tabungan dari istri masih ada untuk menutupi kebutuhan harian selama beberapa waktu. 

5. Untuk Membantu Memenuhi Tujuan Keuangan Keluarga

Tidak dapat dipungkiri kalau saat ini biaya hidup, khususnya di kota-kota besar, semakin mencekik. Seringkali, pendapatan dari suami saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar cicilan rumah, hingga membeli beras. Akibatnya, istri juga diminta turun tangan untuk membantu perekonomian keluarga. Gabungan penghasilan dari suami istri ini kemudian dapat digunakan untuk melunasi rumah dan kebutuhan lainnya.

6. Untuk Memenuhi Kebutuhan Harian Jika Suami Meninggal

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, angka harapan hidup masyarakat Indonesia berdasarkan gender pada tahun 2022 adalah 69,93 tahun untuk laki-laki dan 73,83 tahun untuk perempuan. Hal ini dapat diartikan bahwa umur perempuan Indonesia umumnya lebih lama 4 tahun dibandingkan dengan penduduk Indonesia laki-laki. 

Oleh karena itu, salah satu faktor yang membuat wanita mandiri secara finansial itu penting adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jika sewaktu-waktu suami meninggal. Hal ini penting, apalagi dalam kultur masyarakat Indonesia, beban nafkah anak akan jatuh kepada ibu mereka ketika ayah mereka sudah meninggal. 

7. Untuk Memenuhi Kebutuhan Diri Sendiri Dimasa Tua

Data dari BPS di atas juga dapat diartikan sebagai ketika usia seorang perempuan sudah mendekati 70 tahun, maka kewajiban untuk menafkahinya jatuh kepada anak-anaknya. Sebagai calon orang tua yang bijak, tentunya Anda tidak ingin merepotkan anak-anak Anda ketika sudah tua nanti bukan? 

Oleh sebab itu, perempuan sebaiknya sudah memiliki kemandirian finansial (financial independence) sejak dini, sehingga bisa mempersiapkan dana pensiun dan tidak merepotkan anak ketika tua nanti. 

Cara agar Bisa Mandiri secara Finansial bagi Perempuan

Perlu diingat kalau menjadi independent woman bukan berarti Anda harus menjadi wanita karir. Seorang ibu rumah tangga juga bisa menjadi perempuan yang independen apabila dia mengetahui kebutuhannya sendiri, dapat memenuhi dan bertanggungjawab atas kebutuhan tersebut. 

Dalam hal finansial, perempuan mandiri secara finansial bisa diartikan sebagai perempuan yang mengerti kebutuhan finansialnya, dapat memenuhinya dengan kekuatannya sendiri dan bertanggungjawab atas setiap keputusan finansial yang dia ambil. Berikut ini beberapa cara mandiri secara finansial untuk seorang perempuan:

1. Ketahui apa yang Anda inginkan dan butuhkan

Cara yang pertama adalah mengetahui hal-hal keuangan apa yang Anda inginkan dan Anda butuhkan supaya bisa lebih bahagia. Misalnya, membeli skincare, makeup, belanja rutin, dana pensiun dan lain sebagainya. Lalu, susun kebutuhan dan keinginan tersebut sesuai dengan skala prioritas. 

2. Tentukan cara memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut

Cara memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut secara mandiri tidak lain dan tidak bukan adalah dengan bekerja. Hanya saja bekerja di sini tidak melulu pergi ke kantor atau sekolah. Anda juga bisa bekerja dengan membuka usaha rumahan atau menjadi pekerja lepas sambil mengawasi dan merawat anak. Pilihan antara bekerja full time dan lepas ini bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan diri Anda dan keluarga. 

3. Sisihkan uang untuk ditabung dan diinvestasikan

Supaya Anda bisa menjadi wanita mandiri secara finansial hingga hari tua nanti dan untuk berjaga-jaga, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk ditabung dan diinvestasikan. Uang tabungan dan investasi ini dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketika suami tertimpa musibah atau ketika tua nanti. 

4. Tidak mudah terjerat utang konsumtif

Hal lain yang tidak kalah penting dalam membentuk diri menjadi wanita yang independen dalam hal keuangan adalah tidak mudah terjerat utang konsumtif, khususnya pinjaman online. Hal ini karena cicilan utang dan bunga pinjaman online dapat mengganggu independensi keuangan Anda di masa depan. 

Nah, itu tadi mengapa perempuan mandiri secara finansial itu penting. Namun meskipun Anda sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bantuan orang lain, Anda tetap harus menghormati orang tua, khususnya ayah, dan suami sebagai pengambil keputusan utama dalam sebuah bahtera rumah tangga.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *