Risiko dalam investasi memang tidak bisa dihindari, namun bukan berarti risiko investasi tidak bisa dikurangi. Salah satu cara mengurangi risiko dalam investasi atau perdagangan adalah dengan melakukan hedging.
Apa itu Hedging?
Hedging adalah tindakan membeli serangkaian instrumen derivatif yang ditujukan untuk melindungi seseorang dari risiko kerugian investasi. Risiko tersebut tidak sepenuhnya hilang, namun minimal bisa diminimalisir melalui hedging.
Secara bahasa, hedging merupakan kosakata Bahasa Inggris yang berarti serangkain perlindungan terhadap kerugian keuangan (Merriam-Webster Dictionary). Dalam Bahasa Indonesia istilah ini seringkali diartikan sebagai lindung nilai.
Mudahnya, hedging dalam kehidupan sehari-hari dapat diasosiasikan dengan asuransi. Misalnya, Anda bekerja di pertambangan sehingga mau tidak mau Anda harus ikut asuransi kesehatan. Nah, tindakan Anda ikut asuransi kesehatan ini bisa disebut sebagai salah satu tindakan hedging. Dengan demikian kalau Anda kecelakaan atau sakit akibat terpapar zat berbahaya, biaya rumah sakit yang harus Anda tanggung akan berkurang karena sebagian sudah ditanggung oleh pihak asuransi.Â
Dalam dunia finansial dan investasi, praktik hedging sangat sering terjadi. Khususnya apabila jumlah aset yang diinvestasikan ada banyak dan trading atau investasi dilakukan dalam jangka pendek. Investor jangka panjang umumnya jarang melakukan mekanisme ini karena mereka tidak awas dengan fluktuasi harga dalam jangka pendek.
Misalnya, Anda membeli saham seharga milyaran, tentu sayang kalau sampai rugi ratusan juta, nah investasi saham tersebut kemudian bisa Anda asuransikan sehingga kalau harga saham emiten tempat Anda berinvestasi turun, Anda tidak akan sepenuhnya menanggung kerugian investasi.Â
Akan tetapi, ikut program hedging juga bukan tanpa risiko. Contohnya pada kasus asuransi kesehatan di atas Anda harus membayar sejumlah premi tertentu dan katakanlah Anda tidak mengalami kecelakaan atau sakit, bisa jadi dana asuransi yang telah Anda kumpulkan tidak bisa diklaim.
Cara Kerja Hedging
Penerapan hedging dalam dunia keuangan seringkali dengan menggunakan instrumen derivatif. Instrumen derivatif adalah surat berharga yang harganya bergantung dengan nilai aset yang mendasarinya (underlying asset). Di Indonesia mekanisme pembelian dan penjualan instrumen ini diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Adapun jenis instrumen derivatif yang sering dipakai dalam penerapan instrumen ini adalah kontrak option dan kontrak futures. Kontrak option adalah jenis instrumen derivatif yang berisi pemberian hak kepada investor untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu (strike price) di masa depan. Kontrak futures adalah kontrak perjanjian jual beli aset di masa depan dengan harga tertentu.
Bedanya kontrak option dan kontrak futures adalah pada kontrak futures, investor wajib membeli atau menjual aset pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa depan sementara pada kontrak option, investor tidak wajib melakukannya dengan risiko kontrak tersebut beserta preminya hangus.
Untuk pemahaman yang lebih baik, mari kita ambil contoh berikut ini:
Hedging menggunakan option
Misalnya pada tanggal 4 April 2022 Anda membeli saham AAPL seharga 174 USD per lembar. Meskipun Anda yakin kalau AAPL adalah perusahaan dengan fundamental bagus dan harganya akan naik ke 180 USD per lembar, namun Anda tetap berjaga-jaga dengan membeli kontrak put option di pasar derivatif. Tujuannya adalah kalau harga AAPL turun dibawah 174 USD, Anda masih bisa menjual saham perusahaan tersebut dengan harga 180 USD.Â
Biaya untuk membeli put option tersebut adalah sebesar 2,9 USD. Oleh karena itu, Anda akan impas (break even) kalau saham AAPL dijual dengan harga 177,1 USD (180-2,9). Nyatanya per tanggal 23 Mei 2022, harga saham Apple Inc, justru anjlok hingga 137 USD.
Dengan memiliki kontrak put option ditangan, Anda tidak hanya terhindar dari kerugian sebesar 37 USD per lembar (174-137) tetapi justru tetap untung sebesar 6 USD per lembar karena masih bisa menjual saham AAPL dengan harga 180 sesuai dengan isi kontrak.
Lalu bagaimana kalau nyatanya harga saham AAPL naik? Well, dalam mekanisme option, Anda bisa mengeksekusi kontrak tersebut atau tidak. Sehingga kalau harga saham Apple naik jadi lebih dari 180 USD per lembar pada tanggal jatuh tempo, Anda bisa membiarkan kontrak ini beserta uang 2,9 USD yang telah Anda keluarkan hangus.
Hedging menggunakan futures
Hedging menggunakan futures banyak dilakukan pada trading komoditas. Contohnya, Anda memiliki perusahaan yang memproduksi Mie Instan. Salah satu bahan utama mie instan adalah gandum, sebuah tanaman yang jarang ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, mau tidak mau Anda harus mengimpor gandum dari luar negeri.Â
Masalahnya adalah harga gandum dunia fluktuatif tergantung petani gandum sedang panen atau tidak. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan Anda menandatangani kontrak futures dimana dalam kontrak tersebut tertulis kalau Anda pada tanggal Desember 2022 akan membeli gandum dengan harga 450 USD per ton.
Jadi ketika pada bulan Desember harga gandum naik mencapai 500 USD per ton, Anda masih bisa membelinya dengan harga 450 USD sehingga bisa hemat 50 USD per ton. Sebaliknya, kalau harga gandum turun mencapai 400 USD per ton di bulan Desember, Anda harus rugi 50 USD karena Anda akan tetap membeli gandum seharga 450 USD per ton.
Keuntungan Melakukan Hedging
1. Meminimalisir risiko
Dari dua contoh di atas terlihat bagaimana mekanisme hedging dapat menghindarkan Anda dari risiko kerugian. Dalam kasus Apple Inc, Anda bisa terhindar dari rugi 37 USD per lembar saham sementara dalam kasus gandum, Anda bisa berhemat sebesar 50 USD.
2. Memudahkan pembukuan
Keuntungan lain menggunakan mekanisme hedging adalah Anda bisa lebih mudah melakukan pembukuan. Baik harga saham maupun harga gandum dunia bisa berubah-ubah hanya dalam hitungan menit sehingga tentu akan merepotkan jika Anda harus berulang kali mencatat dan merencanakan harga pembelian gandum karena perlu memasukkan order buy yang berbeda.
Dengan demikian, staf keuangan perusahaan Anda akan mencatat pendapatan senilai 180 USD per saham dan biaya sebesar 450 USD untuk membeli gandum terlepas dari harga pasar yang berlaku.
Kekurangan Hedging
Kekurangan utama dari mekanisme ini adalah adanya biaya yang harus Anda bayar. Pada contoh di atas, biaya ini berbentuk harga yang harus Anda keluarkan untuk membeli kontrak put option sebesar 2,9 USD dan potensi kerugian sebesar 50 USD per ton apabila harga gandum pada Desember 2022 anjlok hingga 400 USD per ton.
Oleh sebab itu sebelum menggunakan mekanisme ini untuk melindungi aset Anda dari potensi kerugian, sebaiknya Anda mempertimbangkan besaran biayanya terlebih dahulu. Ingat, hedging bertujuan untuk melindungi nilai aset dari kerugian dan bukan untuk mendapatkan keuntungan.