Ada banyak instrumen investasi dan trading yang saat ini beredar di pasaran. Selain beberapa instrumen dasar seperti, saham, obligasi, reksa dana, ETF, forex, crypto dan komoditas, juga ada yang bernama instrumen derivatif.
Kontrak dalam instrumen derivatif ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah kontrak futures yang telah kita bahas dalam artikel sebelumnya dan kontrak options trading yang akan kita bahas pada pembahasan kali ini. Jadi, simak terus ya!
Pengertian Options Trading
Options trading (trading opsi) adalah jenis kontrak dalam instrumen derivatif di mana pemilik dari surat opsi memiliki hak (namun tidak wajib) untuk membeli atau menjual aset tertentu pada harga dan tanggal yang telah ditentukan.
Dengan demikian kalau harga aset tersebut bergerak ke arah yang diinginkan oleh pemilik surat tersebut, dia bisa menjual atau membelinya. Sebaliknya, kalau harganya bergerak ke arah yang berlawanan, pemilik surat opsi bebas untuk tidak menggunakan haknya sepanjang penurunan harga tersebut tidak lebih besar dibandingkan dengan harga beli (premium) yang diberikan oleh pemilik surat opsi tersebut kepada pemilik surat opsi sebelumnya.
Jenis-Jenis Options
Options trading secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu call options dan put options.
Call options adalah jenis option trading yang memungkinkan pemiliknya untuk membeli aset pada waktu dan harga tertentu (strike price). Adapun put options adalah jenis option trading yang memungkinkan pemiliknya untuk menjual aset pada waktu dan harga tertentu (strike price).
Selain put and call, trading opsi juga bisa dibagi menurut kebijakan pasar komoditi berjangka masing-masing negara dan durasi expiration date-nya. Banyak option trading yang punya tanggal jatuh tempo dalam periode lebih dari 1 tahun, tapi ada juga yang lebih pendek.
Adapun yang dimaksud dengan aset disini bisa berupa saham, logam mulia, forex, crypto atau instrumen investasi yang lain. Oleh karena itu sebelum trading menggunakan kontrak ini, sebaiknya Anda memilih jenis asetnya terlebih dahulu.
Cara Kerja Options Trading
Mari kita bahas cara kerja options trading dengan menggunakan contoh jual beli rumah berikut:
Diketahui:
Pada Januari 2022 Ana berniat membeli sebuah rumah yang sudah dibangun oleh PT. Rumah Maju Persada. Tapi, kompleks perumahan Rumah Maju Persada masih belum siap sepenuhnya dan diperkirakan baru siap pada bulan Juni 2023.
Oleh karena itu, PT. Rumah Maju Persada menawarkan kepada Ana untuk membayar DP terlebih dahulu sehingga pada Juni 2023, developer tersebut wajib menjual rumah tersebut kepada Ana. Adapun besaran DP yang harus dibayarkan adalah sebesar 5% dari harga rumah pada Januari 2022 atau sebesar 5% kali 500 juta sama dengan 25 juta rupiah.
Kalau Ana jadi beli rumah:
Pada Juni 2023, seluruh kompleks perumahan Rumah Maju Persada sudah jadi dan ternyata sesuai dengan yang diinginkan oleh Ana. Maka dari itu, Ana jadi membeli rumah tersebut. Kalau kasusnya seperti ini, pihak developer wajib menjual rumah tersebut kepada Ana dengan harga 500 juta rupiah terlepas dari harga jual rumah itu pada bulan Juni 2023.
Kalau Ana tidak jadi beli rumah:
Pada Juni 2023, seluruh kompleks perumahan Rumah Maju Persada sudah jadi tapi ternyata tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Ana. Kalau begini, Ana punya dua opsi yaitu tetap membeli rumah tersebut atau membiarkan DP-nya hangus.
Ana tidak akan mendapatkan haknya untuk membeli rumah tersebut dengan harga Rp. 500.000.000 apabila dia mau membelinya pada bulan Juli 2023. Alasannya adalah kontrak opsi yang diberikan kepada Ana sudah kadaluarsa sehingga Ana harus membelinya dengan harga pasar yang berlaku.
Pada kasus di atas, aset yang dimaksud adalah rumah, nilai premium yang dibayarkan adalah uang DP, strike price yang diinginkan adalah RP 500.000.000 dan Juni 2023 merupakan expiration date.Mekanisme kerja yang sama juga berlaku untuk aset lainnya entah itu saham, obligasi, crypto atau komoditas.
Perbedaan Options Trading dan Binary Option
Dalam beberapa bulan ini Anda mungkin pernah mendengar istilah options yang lain yaitu binary options. Meskipun sama-sama menggunakan kata options, nyatanya options trading dan binary options adalah dua hal yang berbeda.
Binary options bukan instrumen derivatif. Istilah ini digunakan untuk metode trading yang menggunakan 2 pilihan utama yaitu yes (1) dan no (0). Tugas trader dalam binary options adalah menebak apakah harga bergerak ke arah tertentu pada jangka waktu yang telah ditentukan seraya menyertakan sebagian margin sebagai jaminan.
Apabila tebakan trader tersebut benar (yes/1), maka dia bisa mendapatkan keuntungan sebesar 60%-90% dari margin yang diserahkan. Akan tetapi, kalau tebakan trader tersebut salah (0/no), maka dia akan kehilangan seluruh margin yang disetor. Maka dari itu tidak heran kalau trading menggunakan metode ini ilegal di Indonesia.
Keuntungan Options Trading
1. Fleksibel
Berbeda dengan kontrak future, kontrak opsi memungkinkan Anda untuk mengeksekusi transaksi atau tidak. Jadi, kalau harga aset terkait bergerak diluar keinginan, Anda bisa membiarkan saja kontrak opsi tersebut kadaluarsa walau konsekuensinya Anda harus kehilangan uang premium.
2. Lindung nilai dan hak
Options trading bisa digunakan untuk lindung nilai (hedging) dan hak kepemilikan atas suatu aset. Ambil contoh beli rumah yang dilakukan Ana di atas. Dengan menyerahkan uang premium berupa DP, Ana berhak membeli rumah impian pada Juni 2023 pada harga Rp. 500.000.000 terlepas dari harga rumah itu pada Juni 2023.
Selain itu, pihak developer tidak boleh menawarkan rumah tersebut kepada orang lain sebelum tanggal kadaluarsa kecuali apabila Ana sudah menyatakan ingin memutuskan kontrak.
3. Bisa jadi instrumen spekulasi
Option trading pada instrumen keuangan umum dilakukan untuk spekulasi atas pengaruh informasi tertentu terhadap kondisi harga instrumen keuangan tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.
Kerugian Options Trading
Tidak ada trading dan investasi yang bebas risiko. Risiko utama dari option trading adalah kehilangan uang premi yang Anda bayarkan kepada pemilik aset sebelumnya. Hal ini terjadi apabila karena satu dan lain hal Anda tidak jadi mengeksekusi trading opsi ini pada tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan.
Hal ini sama saja dengan Ana yang harus kehilangan uang DP-nya apabila dia tidak jadi membeli rumah pada contoh di atas pada Juni 2023.