Lompat ke konten
Daftar Isi

Pola Ascending Triangle

Ascending triangle

Salah satu asumsi dasar dalam teknik analisis teknis price action adalah anggapan bahwa pergerakan harga aset akan membentuk pola-pola tertentu yang akan terus terulang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh sebab itu, trader bisa mendefinisikan dan menggunakan pola harga (price action) yang berulang ini untuk menyusun dan mengeksekusi strategi trading. 

Dari sekian banyak pola harga yang terjadi berulang tersebut ada satu pola yang membentuk segitiga, yaitu pola triangle. Pola ini terbentuk dari garis resistance dan support yang secara tidak sengaja membentuk pola mirip segitiga. 

Pola triangle ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga, yaitu symmetrical, descending dan ascending triangle yang mana masing-masing pola mengindikasikan sinyal trading yang berbeda. Dalam artikel kali ini, penulis hanya akan membahas mengenai pola ascending triangle dan indikasinya. Simak ulasan lengkapnya berikut ini:

Apa itu Pola Ascending Triangle?

Pola ascending triangle adalah pola triangle yang terlihat naik ke atas. Pola ini ditandai dengan garis resistance yang relatif datar, dan garis support yang miring ke atas pada waktu yang bersamaan. 

Garis resistance yang datar menunjukkan bahwa harga tertinggi aset tersebut relatif sama pada periode waktu tertentu. Di sisi lain, garis support yang naik ke atas menunjukkan bahwa pada periode tersebut, pembeli (bull) terus menekan pasar, sehingga harga terendah aset tersebut tidak turun lagi dan justru semakin naik. 

Pola ini terbentuk ketika perubahan harga beberapa kali gagal menembus level resistance (breakout) dan tekanan jual (selling pressure) tidak bisa menekan harga untuk jatuh lebih rendah lagi. Pada akhirnya, harga justru memantul naik dan menembus garis resistance pada titik tertentu. 

Maka dari itu, umumnya pembentukan pola ascending triangle dianggap valid apabila perubahan harga sudah menyentuh garis resistance minimal sebanyak 2 kali dan menyentuh garis support sebanyak 3 kali. 

Ascending Triangle Menandakan Apa?

Secara garis besar pola ascending triangle muncul di tengah-tengah berlangsungnya bullish trend atau kenaikan harga. Adanya pola ini secara langsung menandakan bahwa trend kenaikan harga aset terkait akan terus berlanjut (continuation pattern). 

Namun demikian, pola ini juga bisa terbentuk ketika harga sedang mengalami konsolidasi pasca trend penurunan harga aset (bearish trend). Dalam kondisi ini, adanya pola ini  justru mengindikasikan adanya potensi reversal yang menunjukkan kalau trend penurunan harga aset akan segera berakhir. 

Kedua hal ini berlaku dengan catatan. Pertama, jarak antara ujung tertinggi garis support yang membentuk pola ini maksimal ⅔ atau ¾ kali jarak ujung garis tersebut ke apex. Apex adalah sudut pertemuan antara kemungkinan ujung tertinggi garis support dengan ujung garis resistance. Apabila jarak antara resistance dan support lebih kecil daripada itu, maka terbentuknya pola ini bisa dianggap kurang valid dan justru dapat memancing pembalikan harga (reversal)

Contoh Ascending Triangle

Contoh Ascending Triangle
Gambar 1: Contoh Ascending Triangle (Sumber: DailyFx)

Gambar 1 di atas menunjukkan bagaimana pola ini bisa terbentuk. Dari gambar di atas terlihat bahwasanya garis resistance cenderung datar, sementara garis support beberapa kali membentuk higher low yang baru. Pola ini akan berakhir ketika pergerakan harga berhasil menembus garis resistance (breakout). 

Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle

Pertama, sebaiknya Anda membuka posisi setelah breakout terjadi. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan pergerakan harga aset tersebut justru bergerak ke arah yang berlawanan dari yang diperkirakan. 

Setelah breakout terjadi, Anda bisa membuka posisi buy on breakout atau beli aset ketika breakout karena adanya perkiraan kalau harga aset akan naik. Di sisi lain, Anda bisa memasang stop loss pada titik harga yang terletak di garis support tertinggi. Tujuannya adalah, apabila harga aset tersebut menukik ke bawah, sistem akan otomatis menjual aset Anda untuk menghindari kerugian yang lebih dalam. 

Kelebihan dan Kekurangan Ascending Triangle

Kelebihan

  1. Mudah diidentifikasi. Pola ascending triangle adalah salah satu price action yang mudah diidentifikasi. Apalagi saat ini banyak platform trading yang sudah dilengkapi dengan fitur gambar garis. Dengan fitur ini, trader bisa menggambar pola ini langsung di layar dengan jelas. 
  2. Mudah dijadikan acuan. Kelebihan kedua dari pola harga ini adalah bentuk pola harga ini dapat dijadikan acuan untuk menentukan target titik entry (karena garis resistance relatif flat), dan titik stop loss (dengan garis support di atas). 
  3. Trader dapat membuka posisi trading sebelum pola terbentuk sempurna, dengan catatan kalau trader tersebut dapat memperkirakan arah trend dengan akurat. Hal ini memungkinkan trader untuk membeli aset pada level harga yang lebih rendah dibandingkan harga saat breakout. 

Kekurangan

  1. Adanya potensi false breakout. Perlu Anda ingat bahwasanya ada dua jenis breakout, yaitu true breakout dan false breakout. Alih-alih mengindikasikan continuation, false breakout justru bisa menjadi sinyal pembalikan. Bahkan dalam beberapa kasus, pergerakan harga setelah true breakout juga justru membalik. Oleh sebab itu, kemampuan manajemen risiko trading sangat dibutuhkan di sini. 
  2. Pergerakan harga setelah ascending triangle juga bisa sideways, atau bahkan berbalik turun. Maka dari itu, trader disarankan untuk menggunakan indikator teknis lainnya juga di samping menggunakan indikator price action satu ini.
Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *