Lompat ke konten
Daftar Isi

Mengenal Reversal dan Retracement dalam Forex

Reversal dan Retracement dalam Forex

Dalam memperkirakan pergerakan harga currency pair, trader bisa menggunakan garis trend yang menghubungkan satu titik harga dengan titik yang lainnya. Namun sayangnya, garis trend ini bisa terganggu oleh dua hal, yaitu reversal dan retracement.

Baik reversal maupun retracement berpotensi untuk membuat trader mengambil keputusan yang salah. 

Lalu, apa yang dimaksud dengan reversal dan retracement serta bagaimana kedua hal ini bisa mengganggu trend? Simak ulasannya berikut ini.

Pengertian Reversal

Reversal berasal dari kata Bahasa Inggris reverse yang artinya membalik, sehingga reversal dapat diartikan sebagai pembalikan. Dalam konteks trend trading, reversal adalah pembalikan dari trend harga. 

Misalnya, bullish reversal adalah pembalikan trend harga yang awalnya bearish menjadi bullish, begitupun sebaliknya. Umumnya, perubahan trend harga disebut dengan pembalikan apabila perubahan tersebut terjadi dalam jangka menengah hingga panjang (bisa seminggu atau lebih). Apabila perubahan trend tersebut hanya berlangsung sebentar saja, maka fenomena tersebut dinamakan dengan retracement. 

Mari kita ambil contoh dari gambar berikut ini:

Contoh reversal forex
Gambar 1: GBP/IDR (Sumber: Investing.com)

Dari gambar trend nilai tukar poundsterling terhadap rupiah (GBP/IDR) tersebut, terlihat bahwasanya harga GBP apabila dibeli dengan rupiah relatif terus mengalami penurunan dari 27 April 2022 sampai puncaknya pada tanggal 12 Mei 2022. Setelah sempat mengalami konsolidasi selama beberapa waktu, mulai tanggal 16 Mei, harga GBP/IDR menunjukkan bullish reversal atau pembalikan trend harga dari yang awalnya bearish menjadi bullish. Perubahan harga ini kini telah berlangsung selama 9 hari berturut-turut. 

Reversal bisa terjadi apabila ada penjualan atau pembelian suatu aset dalam jumlah besar secara bersamaaan. Penjualan dan pembelian aset ini bisa dilatarbelakangi oleh adanya berita ekonomi yang kemungkinan bisa berpengaruh terhadap nilai mata uang terkait.

Misalnya perubahan harga terjadi setelah biro ketenagakerjaan Amerika Serikat mengumumkan non-farm payroll (NFP) atau setelah the Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) mengumumkan adanya perubahan suku bunga acuan perbankan negeri paman sam tersebut. Informasi dari NFP dan perubahan suku bunga ini berdampak pada ekonomi AS dan nilai tukar USD terhadap mata uang lain di dunia secara keseluruhan. 

Pengertian Retracement

Retracement adalah perubahan trend harga dalam waktu singkat. Dengan kata lain, retracement sama dengan koreksi. Misalnya, trend harga yang awalnya naik lalu turun sebentar dan naik lagi, maka penurunan tersebut dinamakan retracement. 

Retracement bisa terjadi karena ada sebagian trader yang melakukan take profit atau cut loss, tetapi sebagian besar trader lainnya masih memegang posisi mereka sehingga ada kenaikan atau penurunan harga aset dalam waktu singkat.

Contoh retracement forex
Gambar 2: GBP/USD (Sumber: Investing.com)

Mari kita lihat pada gambar dua di atas. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai tukar GBP/USD selama 1 minggu ini mengalami trend kenaikan. Meskipun demikian, trend kenaikan tersebut tidak mulus atau lurus begitu saja. 

Ada beberapa penurunan harga sementara (retracement) yang terjadi dalam mata uang ini. Misalnya, pada tanggal 24 Mei 2022 sesi perdagangan kedua atau sebelum jam 12 tanggal 25 Mei. Namun secara keseluruhan, nilai tukar GBP/USD mengalami trend kenaikan. 

Perbedaan Reversal dan Retracement

Salah satu kesalahan yang acap kali dilakukan oleh trader pemula adalah tidak bisa membedakan reversal dan retracement sehingga mengambil keputusan yang salah. Misalnya dengan langsung cut loss begitu harga turun sebentar dan lain sebagainya. 

Dari pembahasan di atas kita tahu bahwasanya perbedaan utama dari reversal dan retracement adalah durasi waktunya. Reversal terjadi pembalikan trend dalam waktu lama sementara pada retracement, pembalikan harga hanya terjadi sebentar saja. 

Selain itu, reversal juga disebabkan oleh adanya tindakan pembelian atau penjualan currency pair terkait oleh sebagian besar trader sementara retracement terjadi karena adanya sebagian trader yang cut loss atau take profit tapi mayoritas trader tidak membuka posisi apapun. 

Cara Memprediksi Reversal dan Retracement

Berikut ini beberapa cara untuk memprediksi reversal dan retracement:

1. Menggunakan breakout

Cara pertama untuk memprediksi reversal dan retracement adalah menggunakan breakout pada garis support dan resistance. Dalam hal ini, biasanya adanya false breakout baik pada garis support maupun resistance menandakan adanya pembalikan harga. Sebaliknya, kalau yang terjadi adalah true breakout, tidak akan terjadi pembalikan trend harga. 

2. Menggunakan fibonacci retracement

Fibonacci retracement adalah beberapa garis horizontal yang menghubungkan titik-titik harga sebuah aset pada periode waktu tertentu. Berbeda dengan garis support dan resistance biasa, fibonacci retracement dibuat sedemikian rupa sehingga pergerakan garis-garis horizontal tersebut mengikuti rasio fibonacci dari riwayat harga aset. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa apabila perubahan harga aset masih di sekitar area rasio fibonacci 38,2%, 50,0% dan 61,8%, maka perubahan harga aset tersebut masih bisa digolongkan sebagai retracement. Namun apabila harganya menembus (breakout) level tersebut, kemungkinan besar reversal akan terjadi. 

3. Dengan mengamati pola harga

Ada banyak pola harga yang bisa Anda gunakan untuk memprediksi apakah perubahan harga yang terjadi adalah retracement atau reversal. Beberapa contoh pola harga yang menunjukkan adanya potensi reversal adalah:

  • Three white soldiers dan three black crows.
  • Pola harga yang berbentuk mirip berlian (diamond pattern).
  • Candlestick berbentuk doji, shining star, evening star, hammer, inverted hammer dan lain sebagainya. 
  • Ada atau tidaknya rounding bottom, rounding top, double bottom dan double top. 

Untuk bisa memahami pola harga tersebut tentunya Anda harus memahami bagaimana pola harga tersebut bisa terjadi, khususnya di pasar forex. Anda dapat mempelajari apa arti masing-masing pola harga pada artikel yang membahas teknik analisis chart pattern.

4. Konfirmasi dengan berita

Reversal cenderung terjadi setelah adanya berita ekonomi yang bisa mempengaruhi ekonomi negara penerbit mata uang terkait sementara retracement bisa terjadi kapanpun terlepas dari ada atau tidaknya berita ekonomi tersebut. 

Oleh karena itu, salah satu cara untuk memperkirakan apakah pergerakan harga yang terjadi adalah retracement atau reversal adalah dengan cara melihat berita ekonomi internasional. Apabila ada berita ekonomi besar yang bisa mempengaruhi nilai forex seperti non-farm payroll, maka kemungkinan besar yang terjadi adalah reversal. Namun kalau tidak ada berita apapun, maka kemungkinan yang terjadi adalah retracement saja.

Maka dari itu, update berita ekonomi internasional adalah sebuah keharusan bagi seorang trader forex.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *