Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Basket Trade?

Basket trade

Seperti yang kita ketahui bahwasanya investor atau trader sebaiknya memperdagangkan lebih dari 1 instrumen investasi untuk menekan risiko. 1 instrumen investasi ini bisa jadi beberapa instrumen dalam 1 jenis surat berharga yang sama, atau membeli beberapa jenis surat berharga sekaligus. 

Bagi investor individu atau investor retail, memasukkan order ke beberapa instrumen sekaligus bisa jadi tidak terlalu merepotkan, mengingat biasanya portofolio investasi investor jenis ini hanya terdiri dari beberapa surat berharga saja. 

Hal ini tentu tidak akan efektif bagi investor institusi, mengingat bahwasanya investor institusi bisa berinvestasi ke dalam puluhan atau ratusan surat berharga sekaligus. Bahkan, investor jenis ini juga dituntut aktif untuk mengelola investasinya, sehingga dalam satu hari mereka bisa melakukan beberapa transaksi dalam jumlah besar sekaligus. Untuk mengakomodir kebutuhan ini, saat ini ada fitur investasi dan trading yang disebut dengan basket trade. 

Pengertian Basket Trade

Basket trade adalah fitur yang memungkinkan investor untuk memperjualbelikan beberapa instrumen investasi sekaligus dalam satu kali order. Fitur ini penting untuk digunakan oleh investor institusi karena mereka perlu memperdagangkan beberapa aset sekaligus dalam satu kali transaksi.

Meskipun banyak digunakan oleh investor institusi, namun investor individu juga bisa menggunakan fitur basket trade. Hanya saja, investor perlu memperjualbelikan setidaknya 15 instrumen sekaligus dan memenuhi nilai minimum transaksi supaya bisa menggunakannya.

Praktik jual beli instrumen investasi menggunakan fitur basket trade juga lebih jamak dilakukan pada transaksi saham. Namun demikian, fitur ini juga bisa dipakai untuk trading instrumen lainnya, entah itu forex atau instrumen derivatif

Cara Kerja Basket Trade

Untuk memahami cara kerja tipe transaksi yang satu ini, mari kita ambil contoh manajer investasi yang mengelola reksa dana indeks (index fund). Index fund adalah jenis reksa dana yang pergerakan harganya mengikuti pergerakan indeks yang dijadikan acuan. Contohnya reksa dana indeks IDX30, maka pergerakan harga reksa dana tersebut harus tidak jauh dari perubahan harga IDX30. 

Manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut akan menyalurkan sebagian besar uang investor ke berbagai saham yang menjadi anggota IDX30, sementara sebagian kecilnya akan dialokasikan untuk instrumen lainnya. 

Alokasi untuk masing-masing instrumen ini sudah ditetapkan oleh manajer investasi tersebut di fund fact sheet (FFS). Salah satu kewajiban manajer investasi adalah memastikan supaya alokasi investasi tersebut sesuai dengan yang tertulis di FFS dan memastikan kalau nilai reksa dana yang mereka kelola tidak jauh berbeda dengan nilai indeks acuan. 

Masalahnya adalah, harga saham dan instrumen investasi lainnya sangat fluktuatif. Untuk meminimalisir risiko alokasi investasi yang tidak sesuai dengan FFS tersebut, manajer investasi dituntut untuk memperjualbelikan beberapa saham IDX30 sekaligus dalam satu kali transaksi. 

Lalu, bagaimana cara pembagian alokasi investasi antara satu instrumen dengan instrumen lainnya? Terdapat beberapa pilihan metode alokasi dalam fitur ini, yaitu dialokasikan sesuai nominal dolar dan jumlah investasi yang telah ditentukan sebelumnya atau menggunakan persentase khusus. 

Contoh, manajer investasi A memiliki uang Rp1.500.000 dan perlu membeli 15 saham sekaligus. Apabila menggunakan fitur basket trade dengan pembagian saham yang telah ditentukan sebelumnya, maka uang dari manajer investasi tersebut akan secara otomatis dan merata disebarkan ke 15 saham tersebut. Masing-masing saham akan memiliki tambahan investasi sebanyak Rp100.000.

Dalam beberapa kasus khusus, fitur basket trade juga dimanfaatkan oleh investor institusi untuk memantau pergerakan harga aset yang mereka incar. Dalam basket trade tersebut tidak ada aset atau instrumen investasi yang benar-benar diperjualbelikan dan hanya berupa kontrak option.

Keuntungan Melakukan Basket Trading

  1. Praktis. Dengan menggunakan fitur ini, investor dapat mengalokasikan investasinya ke beberapa instrumen sekaligus dengan cepat dan tepat sesuai dengan strategi investasi yang mereka buat. Jadi, mereka tidak perlu repot-repot memasukkan order jual beli satu per satu. 
  2. Dapat disesuaikan dengan keinginan pribadi. Alokasi investasi menggunakan fitur basket trading juga dapat disesuaikan dengan strategi investasi investor secara pribadi. Misalnya, investor ingin mendapatkan keuntungan tinggi dari dividen saham, maka fitur ini tinggal diatur untuk membeli saham-saham yang membagikan dividen sejumlah tertentu saja. 
  3. Memudahkan pengawasan. Dengan memasukkan 1 order investasi untuk beberapa aset sekaligus, investor dapat dengan lebih mudah memantau performa investasi yang mereka miliki. Tidak hanya itu, fitur basket trading juga memungkinkan investor untuk memasukkan atau mengeluarkan instrumen investasi tertentu sesuai dengan keinginan mereka. 
  4. Diversifikasi otomatis. Saat ini instrumen investasi tidak hanya 700 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tetapi juga obligasi, forex dan lain sebagainya. Diversifikasi antar aset penting untuk memitigasi risiko. Artinya, investasi yang Anda lakukan relatif masih tetap akan aman jika pasar saham rugi tapi Anda masih memiliki obligasi dan berbagai instrumen lainnya. 
  5. Menghilangkan faktor psikologis. Karena bisa diatur secara otomatis, fitur basket trading dapat membantu investor dan trader untuk mengurangi risiko kerugian akibat masalah psikologis, seperti FOMO atau greed. Kedua sifat ini perlu diminimalisir oleh seorang trader dan investor karena berpotensi menimbulkan keputusan trading dan investasi yang tidak logis.
Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *