Dalam dunia pasar modal, nilai beta digunakan untuk mengevaluasi sebuah saham. Keberadaannya mempunyai fungsi cukup penting yakni bisa mengukur seperti apakah kesuksesan dari sebuah perusahaan. Fungsi ini dipakai dalam beberapa rumus, salah satunya CAPM.
Para investor yang melakukan kegiatan investasi memang wajib mengetahui berbagai macam hal di dalamnya. Termasuk sejumlah istilah-istilah penting di dalamnya. Untuk anda di mana baru pertama kali bergelut di dalam dunia bisnis satu ini, maka wajib menyimak ulasan mengenai beta saham. Langsung saja simak penjelasannya berikut.
Pengertian Beta Saham
Beta saham adalah ukuran volatilitas suatu saham terhadap volatilitas pasar secara keseluruhan. Nilai beta digunakan sebagai indikator risiko dalam perdagangan saham. Semakin tinggi nilai beta, semakin tinggi risikonya.
Beta saham memperlihatkan ukuran pergantian return saham apabila disandingkan dengan IHSG. Sebagai contohnya, melakukan perbandingan imbal hasil dari saham UNTR disandingkan IHSG. Kegunaannya sendiri dapat dinilai dari besarnya level sensitivitas pada risiko pasar.
Beta dilambangkan dengan simbol β yang mana adalah koefisien regresi pada 2 variable yakni terlalu banyaknya keuntungan portofolio pasar serta keuntungan di suatu saham. Beta masuk ke dalam perhitungan ilmu statistik yang mana akan diaplikasikan ke dalam dunia keuangan.
Keberadaan perhitungan beta saham ini pun ternyata sangat cocok bagi para investor jika ingin memperoleh keuntungan ketika berinvestasi serta meminimalisir kerugian yang didapatkan.
Perbedaan Beta dan Alpha dalam Investasi
Seperti yang sudah diketahui, dalam dunia investasi, Anda mungkin akan mendengar lebih banyak istilah asing. Meskipun sama-sama berhubungan dengan risiko investasi, Beta dan Alpha memiliki beberapa perbedaan. Buat menjawab pertanyaan tersebut, langsung saja simak ulasan di bawah ini.
Alpha merupakan istilah di mana akan sering didengar oleh seorang investor ketika melakukan riset buat mencari manajer investasi handal terutama ketika sedang memilih reksa dana. Lebih mudahnya, Alpha merupakan selisih antara hasil (return) dari suatu reksa dana dengan hasil di mana diharapkan buat reksa dana berdasarkan tingkat hasil dari pasarnya.
Jadi bisa dibilang apabila Alpha merupakan ukuran kemampuan dari seorang manajer investasi buat mengalahkan pasar alias outperform. Biasanya juga digunakan buat menunjukkan kehandalan dari seorang manajer investasi di dalam mengalahkan return.
Sementara Beta merujuk pada sensitivas dari pergerakan hasil (return) dari suatu saham/Reksa dana relatif terhadap pergerakan hasil dari pasar secara keseluruhan.
Jenis Saham Berdasarkan Betanya
Terdapat 3 jenis saham yang dikelompokkan berdasarkan dengan betanya. Adapun untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasannya berikut ini.
1. Saham Dengan Beta Kurang Dari 1
Jika beta saham perusahaan kurang dari 1, itu menunjukkan sensitivitas harga saham yang lebih rendah dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan. Sebagai contoh, jika beta saham sebuah perusahaan adalah 0,5, maka fluktuasi harga saham akan berada pada tingkat 50 persen terhadap IHSG.
Lebih jelasnya, jika IHSG turun 2 persen, maka harga saham perusahaan akan turun 1 persen. Sebaliknya, jika IHSG naik 2 persen, harga saham perusahaan akan naik sebesar 1 persen.
2. Saham Dengan Beta Di Atas 1
Saham dengan beta di atas 1 mempunyai tingkat perubahan atau volatilitas harga di atas pasar. Untuk mengetahuinya lebih jelas Anda bisa melihat contohnya apabila sebuah saham punya nilai beta 1,5 maka saat IHSG naik 4%, harga emiten akan meningkat 6%.
Yang perlu diperhatikan jika ternyata IHSG menurun maka harga dari saham emiten pun mengalami penurunan dengan harga lebih banyak dibandingkan IHSG.
3. Beta Saham Negatif
Beta saham negatif atau di bawah 0 menggambarkan bahwa pergerakan naik ataupun turun harga saham emiten berbanding terbalik dengan pergerakan IHSG. Sebagai contohnya jika IHSG melandai maka saham akan mengalami peningkatan.
Rumus Beta Saham dan Cara Menghitungnya
Adapun perolehan nilai beta sendiri dapat dihitung dengan memanfaatkan teknik regresi dengan memanfaatkan return saham sebagai variabel dependen serta return pasar sebagai variabel independen.
Rumus Beta saham adalah Beta saham = kovarian (return asset, return market) / varian (return market).
Cara Menghitung Beta Saham
Adapun untuk menghitungnya sendiri bisa menggunakan beberapa persamaan sederhana berikut ini.
1. Menemukan Tingkat Risk Free Rate
Risk free rate alias tingkat suku bunga bebas risiko merupakan tingkat persentase pengembalian investor di mana berharap pada investasi dengan risiko bebas. Risiko bebas inilah dapat diambil pada contoh investasi di mana dijamin pemerintah menggunakan undang-undang. Adapun UU tersebut seperti jenis obligasi yang sudah diterbitkan oleh pemerintah. Sebagai contohnya diambil 6%.
2. Hasil Timbal Saham
Imbal hasil saham merupakan persentase keuntungan yang diperoleh dari investasi saham dalam periode tertentu. Biasanya perhitungan return saham dilakukan secara tahunan dan dirata-ratakan dengan menggunakan rumus:
Imbal hasil saham = (harga saham pada periode X+1 – harga saham pada periode X) / harga saham pada periode X.
3. Hasil Imbal Pasar
Salah satu cara perhitungan lainnya adalah menggunakan imbal hasil pasar, yang merupakan persentase keuntungan seluruh saham dalam periode waktu tertentu. Ini dapat dihitung secara tahunan dan dirata-ratakan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Return IHSG pada Periode x = (Harga IHSG pada Periode x+1 – harga IHSG pada periode n) / harga IHSG pada Periode x * 100.
Untuk melihat data beta saham suatu perusahaan ternyata juga bisa menggunakan beberapa cara seperti melalui situs Reuters di mana dapat dilakukan secara mudah yakni memasukkan kode saham emiten dan diakhiri dengan kode .JK (titik dan huruf J dan K).Selain itu juga dapat diperoleh melalui perhitungan Pefindo dan Yahoo Finance.
Cara menghitung beta saham menggunakan Excel adalah dengan memasukkan data covariansi dan variansi, kemudian memasukkan perbandingan kedua variabel tersebut. Klik tab “Data”, kemudian pilih “Data analysis”. Langkah selanjutnya adalah memilih “Covariance”. Excel akan otomatis menghitung covarian dari data yang ada.
Jika Anda ingin menganalisa banyak perusahaan sekaligus, Anda cukup melakukan copy-paste rumus pada Microsoft Excel untuk mendapat nilainya.
Kegunaan dan Kelebihan Beta Saham
Keberadaan beta saham ini pun ternyata juga mempunyai kegunaan atau kelebihan dalam dunia saham. Investor pemula wajib mengetahui informasi penting tersebut. Adapun kegunaannya tersebut antara lain:
1. Menjadi Alternatif Ukuran Rasio Saham
Dengan keberadaan beta inilah ternyata berfungsi sebagai alternatif untuk mengukur rasio saham sebab mampu memperbaiki ukuran risiko total di dalam portofolio investor. Sangat disarankan pula digunakan oleh para investor yang menanamkan modalnya di berbagai macam jenis saham.
2. Memperoleh Tambahan Tentang Arah Pergerakan Harga Saham
Tidak sampai di situ saja, para investor pun akan memperoleh informasi tambahan mengenai arah pergerakan harga saham secara histori dibandingkan pergerakan pasar yang terjadi pada umumnya. Di samping itu, penggunaannya dalam kurun waktu lama ternyata dapat meningkatkan keahlian dari seorang investor saham.
Untuk melakukan kegiatan investasi saham, tentu banyak hal yang wajib untuk diperhatikan dengan seksama termasuk beta saham. Semakin tinggi dari nilai saham ternyata imbal hasilnya juga cukup menjanjikan.