Lompat ke konten
Daftar Isi

BTS Mengumumkan Hiatus, Apa Kabar Saham Hybe?

BTS Mengumumkan Hiatus, Apa Kabar Saham Hybe

Pada 14 Juni 2022 lalu, salah satu boy group terbesar asal Korea Selatan, BTS mengumumkan hiatus sementara dari aktivitas group. Boy group yang bulan lalu bertemu dengan Joe Biden tersebut menekankan bahwa mereka tidak bubar, hanya hiatus sementara untuk fokus dengan kegiatan solo para membernya. 

Namun, pengumuman BTS tersebut tak pelak berdampak buruk pada saham perusahaan yang menaunginya, Hybe Corporation. Harga saham perusahaan tersebut anjlok dari 193.000 won per lembar menjadi 138.000 won hanya dalam satu hari. 

Dibandingkan awal tahun, penurunan ini tidak kalah tajam. Pada awal tahun 2022 saham Hybe diperjualbelikan dengan harga 297.000 KRW atau turun lebih dari 50%. Penurunan ini jauh lebih parah dibandingkan penurunan indeks KOSPI (IHSG-nya Korea) yang terkoreksi hingga 25%. 

Menurut publikasi dari Bloomberg, penurunan harga ini merupakan penurunan harga terendah dari Hybe corporation sejak perusahaan tersebut melantai di bursa pada tahun 2020. Penurunan ini juga mengakibatkan Hybe Corporation kehilangan kapitalisasi pasar senilai 1,7 miliar USD. 

Hybe Corporation dan BTS

Hybe Corporation adalah perusahaan yang menaungi beberapa group K-pop besar seperti, BTS, Seventeen, TXT dan yang terakhir ini Lesserafim. Perusahaan ini awalnya bernama Big Hit Entertainment dan didirikan oleh Bang Si-hyuk pada tahun 2005. 

Setelah sempat hit and miss pada awal-awal pendiriannya, Big Hit Entertainment mulai menemukan kesuksesan ketika perusahaan ini mengorbitkan Bangtan Boys atau BTS pada tahun 2013. 5 tahun setelah boy group dengan 7 member tersebut, pendapatan Big Hit Entertainment naik dari 35 miliar won pada tahun 2016 menjadi 214 won pada tahun 2018. Laba perusahaan tersebut pun ikut naik hingga lima kali lipat mulai dari 9,1 miliar won pada tahun 2016 menjadi 50 miliar won pada tahun 2018 (Pulse News). 

Pada 15 Oktober tahun 2020, perusahaan ini mulai melantai di bursa dengan menjual 41,3 juta sahamnya senilai 135.000 won per lembar. Puncaknya, saham perusahaan ini pernah dijual dengan harga 400.500 won per lembar pada November 2021.

Saat ini 31,8% saham Hybe dimiliki oleh Bang Si-hyuk, 18,2% dimiliki oleh Netmarble, 7,6% oleh Lembaga Pengelola Dana Pensiun Korea, dan sisanya dimiliki oleh pihak lain termasuk diantaranya oleh ke-7 member BTS yang diberi hak atas 479.000 lembar atau 1,41% dari total saham perusahaan.  

BTS dan Pendapatan Hybe

Beberapa pihak memperkirakan bahwa terlepas dari dampak eksternal seperti inflasi AS, penurunan harga saham ini erat kaitannya dengan kekhawatiran investor terhadap pendapatan Hybe corp apabila BTS hiatus atau masuk ke dalam wajib militer (Wamil). 

Lee Hye-in, analist dari Yuanta Securities Korea Co sebagaimana diberitakan oleh Bloomberg mengatakan bahwa dengan hiatusnya BTS sebagai group, pendapatan dan keuntungan Hybe Corp tahun ini dan tahun depan diperkirakan akan turun masing-masing 25% dan 33%. 

Hal ini disebabkan karena sejauh ini BTS memang sumber utama pendapatan Hybe Corporation meskipun saat ini Hybe juga memiliki artis-artis lain di bawah naungannya. Dalam 9 tahun karir mereka sebagai group, BTS telah berhasil menjual 33.990.968 keping album. 

Bahkan dalam 1 tahun ini saja album BTS telah berhasil terjual lebih dari 2,8 juta album (termasuk album Proof dan pemesanan untuk album-album sebelumnya). Jumlah ini masih terus dalam masa penghitungan mengingat album ini baru dirilis pada awal bulan Juni lalu.

Dari penjualan album tahun 2021, BTS berhasil menjual 2.999.407 album Butter dan menjadi album yang paling banyak terjual pada tahun tersebut. Jumlah ini lebih tinggi 900 ribu eksemplar dibandingkan artis Hybe lainnya, Seventeen yang berada di posisi ke-4 dengan menjual 2.059.073 eksemplar.

Dari penjualan album saja, BTS telah menyumbang 27% penjualan album Hybe Corporation untuk pasar Amerika. Penjualan album ini belum termasuk penjualan merchandise seperti lightstick, poster, photobook, tiket konser dan lain sebagainya. 

Dilansir dari Variety.com, pada akhir tahun 2021 saja pendapatan konser BTS naik sebesar 980,5% dan berhasil menyumbang pendapatan ke agensi sebesar $42,000,000. Sebagian besar dari pendapatan konser tersebut diperoleh dari konser yang diselenggarakan BTS di Los Angeles, Amerika Serikat. 

Apakah Investor Perlu Khawatir Apabila BTS Hiatus?

Saat ini BTS memang boy group dari Hybe Corporation yang paling sukses dan populer. Maka dari itu, tidak heran apabila BTS hiatus beraktivitas sebagai group, pendapatan dan laba perusahaan ini akan terkoreksi hingga 25% dan 33%. Namun demikian, menurut hemat penulis, koreksi ini akan terjadi sementara saja mengingat:

  1. Member BTS secara pribadi mengumumkan bahwa mereka akan beraktivitas sebagai musisi solo untuk sementara waktu. Ini artinya, BTS tidak akan bubar dan ada kemungkinan untuk kembali beraktivitas bersama di masa depan. Belum lagi fakta bahwa aktivitas solo yang sejauh ini dilakukan oleh anggota boy group tersebut terbilang sukses baik sebagai produser, penyanyi maupun aktor.
  2. Harga saham Hybe kembali menguat ke angka 148.000 won per lembar pasca member BTS secara pribadi mengumumkan mereka hiatus dan bukan bubar. Ini artinya, harga saham Hybe masih ada kesempatan untuk naik lagi seiring dengan berita-berita positif yang beredar.
  3. Hybe Corporation telah mengembangkan sayap bisnisnya tidak hanya dari konten musik, tetapi juga pendidikan, pengembangan platform, games dan lain sebagainya. Perusahaan ini juga telah berekspansi ke Amerika Serikat dan Jepang. Bahkan rencananya mereka akan segera mengorbitkan satu multinasional boy group dan girl group baru. 
  4. Hybe Corporation juga menaungi artis-artis populer lain. Selain BTS, perusahaan di bawah Hybe corporation juga menaungi salah satu boy group paling banyak dibicarakan di Korea Selatan yaitu Seventeen, dua boy group yang sedang naik daun yaitu TXT dan Enhypen dan dua girl group yang sedang digemari masyarakat: Les Sserafim (di bawah Source Music) dan Fromis_9 (di bawah Pledis Entertainment). 

Kenaikan dan penurunan pada harga saham adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Berinvestasi pada saham memang memiliki risiko yang cukup tinggi meskipun memiliki potensi keuntungan yang tinggi pula. 

Apalagi jika Anda berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang industri hiburan seperti Hybe Corporation. Alasannya adalah, investasi di bidang hiburan cenderung lebih susah diprediksi dibandingkan bidang usaha lain. Tapi terlepas dari semua itu, penurunan harga saham Hybe Corporation akibat pengumuman hiatus BTS membuktikan kekuatan ekonomi group beranggotakan 7 orang tersebut atas manajemen yang menaungi mereka.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *