Banyak orang yang menganggap bahwa pergerakan harga cryptocurrency hanya berdasarkan pada jumlah supply dan demand di market saja. Tentu saja anggapan ini kurang benar. Pasalnya, pasti ada cerita dibalik jumlah permintaan dan penawaran tersebut.
Memang saat ini banyak trader crypto yang memperjualbelikan aset yang satu ini dengan tanpa melihat ke cerita tersebut. Padahal, cerita ini sangat penting untuk membangun sebuah trading atau investasi crypto yang sehat dalam jangka panjang.
Cerita dibalik angka inilah yang kemudian dianalisis dalam analisis fundamental cryptocurrency. Dengan melihat fundamental crypto, kita akan jadi tahu mana aset crypto bagus dan bisa bertahan dalam jangka panjang dan mana yang tidak. Lalu bagaimana cara analisis fundamental cryptocurrency? Simak pembahasannya, berikut ini:
1. Analisis Faktor On-Chain
Analisis fundamental cryptocurrency pertama adalah analisis pada faktor on-chain. Faktor on-chain adalah berbagai faktor yang bisa mempengaruhi supply dan demand cryptocurrency yang dapat diperoleh dari data-data dalam blockchain cryptocurrency itu sendiri.
Data-data ini bisa berupa:
- Jenis konsensus yang digunakan.
- Biaya transaksi yang perlu dikeluarkan oleh investor.
- Jumlah aset yang dimasukkan dalam sistem staking.
- Jumlah aset yang beredar.
- Jumlah dan volume transaksi.
- Jumlah trader aktif dan lain sebagainya.
Data-data ini sangat penting sebab bisa mempengaruhi harga aset crypto. Data jumlah dan volume transaksi serta trader aktif misalnya, dapat mempengaruhi tingkat likuiditas instrumen investasi. Semakin likuid sebuah instrumen, maka harga instrumen tersebut relatif lebih susah untuk berubah tajam.
Data fakto on-chain ini bisa diperoleh melalui laman CoinMetrics, Glassnode dan berbagai laman crypto lainnya. Ada data yang dibagikan secara gratis, tetapi juga ada yang perlu berlangganan untuk bisa mengaksesnya.
2. Proyek Yang Dikembangkan
Umumnya, dana yang terkumpul dari cryptocurrency akan digunakan oleh developer untuk mengembangkan berbagai hal yang terkait dengan teknologi blockchain, entah itu mengembangkan game NFT, DApps dan DeFi, atau untuk mengembangkan Metaverse.
Untuk investasi dan trading crypto yang menguntungkan, trader dan investor perlu menganalisis sisi bisnis dari proyek tersebut, mulai dari apa kelebihannya, siapa aja pesaingnya, dan lain sebagainya.
Logikanya adalah, apabila proyek game atau teknologi tersebut jadi dan laku di pasaran, maka permintaan terhadap koin atau token terkait akan meningkat, sehingga harganya akan naik. Sebaliknya, kalau proyek tersebut hoax atau kualitasnya buruk, maka permintaan terhadap aset tersebut akan menurun, begitupun harganya.
3. Tim Pengembang
Sama seperti emiten pada saham atau obligasi, kualitas pengembang aset crypto juga perlu Anda perhatikan. Sederhananya, tentu Anda tidak ingin berinvestasi pada perusahaan yang dikelola oleh orang-orang yang tidak berintegritas atau memiliki rekam jejak yang buruk bukan?
Dalam dunia cryptocurrency, tidak hanya integritas seorang pengembang yang diperlukan, tetapi juga kemampuan pengembang tersebut dalam menyalurkan dan mengelola dana investor untuk dijadikan proyek terkait blockchain yang bermanfaat. Oleh sebab itu, Anda perlu memastikan siapa dan bagaimana rekam jejak developer aset crypto yang ingin Anda jadikan instrumen investasi.
4. Tingkat Keamanan
Investasi cryptocurrency adalah sebuah investasi yang sepenuhnya dilakukan secara digital. Oleh sebab itu, penting bagi investor atau trader komoditas ini untuk memperhatikan aspek-aspek keamanan transaksi ini, mulai dari kualitas gadget dan dompet crypto yang dipakai sampai dengan kualitas keamanan sistem blockchain yang digunakan dalam token atau coin itu sendiri.
Biasanya, sebuah token atau koin crypto akan melewati proses audit dari pihak ketiga terlebih dahulu sebelum resmi diluncurkan (ICO). Sebagai investor dan trader, Anda jangan sampai lupa untuk membaca dokumen audit ini untuk memastikan bahwa aset tersebut aman dari peretas maupun aman dari tindakan fraud dari pengembang.
5. Memahami Tokenomics
Tokenomics atau ekonomi token adalah metode atau mekanisme yang digunakan untuk mendistribusikan token. Termasuk dalam tokenomics adalah cara pengembang untuk menerbitkan token atau coin baru dan berapa porsi token yang dimiliki oleh internal perusahaan pengembang tersebut.
Idealnya adalah perusahaan pengembang dan kalangan internal lainnya tidak memiliki token atau coin yang lebih banyak dibandingkan jumlah token dan coin yang disebar kepada publik. Selain itu, saat ICO, liquidity pool aset tersebut juga sudah terkunci.
Tujuannya adalah supaya pengembang atau kalangan internal lainnya tidak bisa sembarangan memperjualbelikan token tersebut. Dengan demikian likuiditas dan harga token tersebut tetap dapat terjaga dengan baik.
6. Aset yang Dicadangkan
Khusus untuk cryptocurrency jenis stablecoin, Anda sebaiknya juga memeriksa jenis, kualitas dan kuantitas aset yang dicadangkan (underlying asset). Sebab, target dari stable coin adalah membuat coin crypto yang fluktuasi harganya sesuai dengan perubahan harga aset yang dicadangkan.
Untuk membuat hal ini terjadi, pengembang aset ini mau tidak mau perlu mencadangkan beberapa aset dalam bentuk lainnya entah itu uang kas, obligasi, emas dan lain-lain untuk menstabilkan harga. Oleh karena itu, trader juga perlu memahami apa saja yang bisa mempengaruhi harga aset yang dicadangkan tersebut.
7. Membaca Whitepaper
Jika dalam saham, obligasi dan reksa dana kita mengenal istilah prospektus, maka dalam dunia cryptocurrency kita mengenal white paper. Dalam dokumen ini terdapat banyak informasi yang bisa Anda gunakan untuk menganalisis cryptocurrency terkait, mulai dari siapa pengembangnya, tujuannya apa, hingga teknologi apa yang digunakan.
Whitepaper harus ditulis secara rinci dan tersusun rapi. Whitepaper yang ditulis secara serampangan bisa menjadi tanda-tanda awal bahwa proyek cryptocurrency tersebut tidak layak untuk dibeli. Biasanya dokumen ini terdapat di laman profil masing-masing coin, sehingga mudah diakses oleh investor pemula sekalipun.
8. Kualitas Komunitas
Tidak seperti saham atau instrumen investasi lainnya, cryptocurrency banyak yang dipasarkan melalui sistem komunitas. Dengan demikian peran komunitas sangat penting sebagai wadah komunikasi antara developer dan investor.
Anda dapat menggunakan komunitas ini untuk melihat apakah ada investor yang membeli aset tersebut dalam jumlah tinggi atau tidak, bagaimana kualitas komunikasi antara investor dan pengembang serta untuk berdiskusi dengan anggota komunitas yang lain.
Selain 8 faktor di atas, Anda juga bisa melihat fundamental crypto dengan melihat apakah coin atau token tersebut dijual di banyak crypto exchange atau tidak. Alasannya adalah banyak crypto exchange yang memiliki kapasitas koin terbatas, sehingga hanya akan memilih aset dengan kualitas terbaik untuk dijual. Belum lagi juga tidak semua coin dan token crypto secara legal bisa diperjualbelikan di Indonesia.
Cryptocurrency adalah instrumen investasi yang baru muncul dalam beberapa tahun kebelakang ini. Supaya menguntungkan, alangkah baiknya jika Anda berinvestasi pada aset ini dengan tidak hanya melihat aspek teknisnya saja, tetapi juga melihat fundamental crypto juga.