Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Menabung Untuk Umroh dengan Cerdas dan Efektif

Cara menabung untuk umroh

Pergi ke tanah suci adalah bagian dari rukun Islam. Ibadah ini memang diwajibkan “hanya bagi orang yang mampu” baik secara fisik, mental maupun finansial. Namun, setiap muslim tentu ingin menjadi “orang yang mampu tersebut” untuk melengkapi ibadahnya. 

Ibadah ke tanah suci Mekkah umumnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu haji selama kurang lebih 40 hari setahun sekali dan ibadah umrah yang berlangsung selama kurang lebih 9-13 hari dan bisa dilakukan kapanpun selain pada musim haji (Bulan ke-12 kalender Hijriah). Hukum haji adalah wajib bagi individu yang mampu, sementara umrah bersifat sunnah (jika dilakukan mendapatkan pahala dan tidak dilakukan tidak berdosa). 

Sesuai dengan panjang durasi dan periode waktunya ini, maka tidak heran jika biaya umroh umumnya lebih murah dibandingkan haji. Namun demikian, biaya tersebut tentunya masih terbilang besar bagi sebagian besar orang Indonesia, jumlah ini tentu bukan jumlah yang sedikit. Maka dari itu, perlu ditabung sejak dini. Berikut ini cara menabung untuk umroh dengan cerdas dan efektif. 

1. Tentukan Target Tabungan

Langkah pertama sebelum menabung untuk umroh adalah menentukan target tabungan dan kapan tabungan tersebut akan digunakan. Biaya umroh bervariasi antara 28 juta rupiah hingga 35 juta rupiah. Nominal ini tergantung dengan jenis fasilitas yang disediakan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) atau penyedia layanan travel umroh terkait, seperti jenis pesawat, lokasi hotel dan lain sebagainya. Biaya ini belum termasuk uang saku Anda untuk membeli oleh-oleh. 

Target tabungan umroh ini juga penting, mengingat durasi waktu tabungan juga berdampak pada nilai tabungan tersebut dan cara mengumpulkannya. Belum lagi fakta bahwasanya biasanya biaya umroh juga naik seiring dengan perubahan nilai tukar rupiah dan tingginya peminat ibadah ini.

2. Tentukan Nominal Pendapatan yang Akan Disisihkan

Semakin besar proporsi dari pendapatan yang Anda sisihkan untuk keperluan umroh, semakin cepat pula Anda bisa melakukan ibadah ini. Namun hal ini bukan berarti Anda harus menyisihkan sejumlah besar pendapatan Anda untuk keinginan ini dengan tanpa mempertimbangkan kebutuhan keuangan yang lainnya. 

Ingat sekali lagi, hukum umroh adalah sunnah atau tidak harus dilakukan. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tetap memprioritaskan hal-hal keuangan yang “wajib Anda lakukan” terlebih dahulu, seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari, menyimpan dana darurat, menyekolahkan anak, membayar asuransi dan lain sebagainya. Dengan demikian, besar kecilnya tabungan umroh tidak akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pokok.

Alih-alih langsung menyisihkan uang dalam nominal yang besar, Anda bisa menyisihkan uang sedikit demi sedikit terlebih dahulu entah itu Rp100.000 per bulan atau Rp200.000 per bulan. Baru ketika pendapatan Anda ada peningkatan atau ada keringanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Anda bisa mengalokasikan lebih banyak untuk ibadah ini. 

Untuk meningkatkan proporsi setoran bulanan, Anda juga bisa mengerjakan pekerjaan tambahan. Tapi, Anda juga harus ingat kalau umroh tidak hanya perlu dana tapi juga perlu kesehatan. Jadi, sebanyak apapun pekerjaan sampingan yang Anda lakukan demi umroh, tetap prioritaskan kesehatan Anda.

3. Menabung Di Perusahaan Penyedia Jasa Travel Umroh

Setelah menentukan target nilai dan jangka waktu tabungan serta menentukan proporsi pendapatan yang akan disisihkan, Anda bisa mencoba program tabungan di perusahaan penyedia jasa umrah. Sebab, biasanya perusahaan jasa travel ini atau KBIH menyediakan program tabungan untuk membantu jamaah. Tidak jarang, jamaah diminta untuk setor “DP’ sebesar 50% terlebih dahulu baru sisanya bisa diangsur. 

Namun, pastikan Anda memilih perusahaan penyedia jasa travel umroh yang kredibel. Belajar dari kasus skema ponzi First Travel, jangan tertipu dengan biaya umroh yang murah. Cek latar belakang perusahaan tersebut, kunjungi kantor pusatnya dan pastikan Anda mengikuti bimbingan dari ustadz yang ditunjuk. 

4. Mengikuti Program Tabungan Umroh dan Haji yang Ada Di Bank

Program lain yang bisa Anda pilih untuk mempersiapkan umroh adalah dengan mengikuti tabungan umroh dan haji yang disediakan oleh bank dalam mekanisme tabungan berencana. Dengan mekanisme mudharabah, uang Anda tidak hanya akan aman tetapi juga mendapatkan tambahan berupa nisbah bagi hasil. Tentunya hal ini menggiurkan untuk Anda yang ingin umroh dalam waktu dekat bukan?

Tidak hanya itu, kini banyak bank juga mempermudah proses pembuatan tabungan rencana ibadah ke tanah suci ini. Hanya dengan Rp50.000 setoran rutin per bulan sejak usia 17 tahun, Anda sudah bisa membuka rekening tabungan umroh.Setoran rutin ini bisa Anda setorkan secara mandiri maupun secara otomatis diambil dari rekening (autodebet). 

Hasil dari tabungan di bank ini bisa Anda gunakan untuk mengikuti program umroh secara langsung atau digunakan untuk membayar down payment (DP) di perusahaan travel terlebih dahulu. 

5. Menabung Instrumen Investasi Syariah

Cara lain yang dapat Anda gunakan untuk mengumpulkan dana untuk umroh atau haji adalah dengan menabung di instrumen investasi syariah. Dibandingkan dengan tabungan umroh di bank, kelebihan dari program ini adalah imbal hasil yang Anda peroleh lebih tinggi. Hanya saja, memang risikonya juga lebih tinggi dan lebih rawan untuk Anda ambil sebelum tanggal jatuh tempo. 

Untuk meminimalisir risiko tersebut, Anda bisa memilih instrumen investasi syariah yang sesuai dengan target waktu investasi dan kemampuan Anda untuk melakukan analisis. Apabila Anda ingin umroh dalam waktu 1-3 tahun ke depan atau tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan analisis, maka sebaiknya Anda memilih reksadana syariah yang notabene lebih minim risiko. Jika ingin berangkat 5-10 tahun kedepan, Anda bisa berinvestasi sukuk. Namun jika masih lama (di atas 10 tahun), maka saham adalah instrumen yang cocok. 

Pilih saham yang merupakan konstituen indeks syariah seperti JII70 (Jakarta Islamic Index), memiliki kapitalisasi pasar besar dan memiliki kondisi keuangan serta likuiditas yang bagus. Memilih saham dengan cara seperti ini penting jika Anda ingin berinvestasi jangka panjang dengan risiko yang lebih rendah. 

Nah, itu tadi beberapa cara menabung untuk umroh yang efektif. Lalu bagaimana jika setelah bertahun-tahun menabung Anda tidak kunjung bisa berangkat umroh karena satu dan lain hal? Well, Anda tidak perlu khawatir, sebab ada banyak ibadah dalam Islam yang memiliki pahala yang sama dengan haji atau umroh, seperti konsisten sholat fardhu 5 kali di masjid, terus berdzikir setelah sholat subuh hingga masuk waktu shalat dhuha dan lain sebagainya (NU Online). 

Umroh merupakan ibadah yang diinginkan oleh banyak umat muslim di dunia termasuk di Indonesia. Nominal biayanya yang besar membuat banyak masyarakat membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan dana dan hal lain yang dibutuhkan untuk ibadah ini, termasuk diantaranya menabung dan berinvestasi.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *