Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Cara Mengatur Uang THR dengan Tepat Agar Tidak Habis Sia-Sia

Cara Mengatur Uang THR

Selain mudik dan bertemu keluarga tercinta, salah satu hal yang membuat lebaran menjadi lebih bermakna adalah Tunjangan Hari Raya (THR). THR merupakan tunjangan yang diberikan oleh para pemberi kerja kepada staf mereka. Besaran THR ini bervariasi tergantung dengan posisi staf tersebut dan status kepegawaiannya. 

THR dapat Anda gunakan untuk berbagai macam keperluan. Namun, tidak jarang orang yang mendadak kehabisan uang THR-nya karena digunakan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini 7 cara mengatur uang THR agar tidak sia-sia:

1. Buat Daftar Kebutuhan Hari Raya

Tips mengatur uang thr yang pertama adalah membuat daftar kebutuhan hari raya beserta kisaran alokasinya. Dalam daftar ini, catat semua hal yang ingin Anda beli dan lakukan saat Idul Fitri nanti. Misalnya, membeli baju baru, membeli tiket kereta untuk pulang beserta uang saku, membeli stok kue di rumah dan lain sebagainya.

Setelah itu, pastikan Anda mencatat nominal rencana dan aktual pengeluaran untuk masing-masing kebutuhan. Dengan demikian, Anda akan tahu berapa jumlah uang yang Anda pakai untuk memenuhi kebutuhan hari raya idul fitri tahun ini. 

2. Buat Alokasi Zakat dan Sedekah

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam untuk membantu membersihkan diri. Berbeda dengan sedekah yang bisa dialokasikan kapan saja, waktu pembayaran zakat dimulai dari awal bulan Ramadhan sampai sebelum shalat idul fitri. 

Zakat, terbagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah berupa makanan pokok sebanyak 4 mud atau sekitar 2,5 Kg, sementara zakat mal adalah sebesar 2,5% dari total harta tertentu yang telah dimiliki selama 1 tahun. Total harta tertentu ini bisa berupa gaji, ternak dan lain sebagainya. 

Sebuah harta dikatakan wajib dizakati apabila bernilai atau setara dengan 85 gram emas atau sekitar Rp83.000.000 jika kurang dari jumlah ini, maka tidak wajib dizakati. Katakanlah Anda memiliki gaji sebesar Rp10.000.000 per bulan, maka pendapatan Anda adalah sebesar Rp120.000.000 per tahun, sehingga wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari pendapatan tersebut atau sekitar Rp3.000.000 per tahun.

Saat ini pembayaran zakat dan sedekah bisa Anda lakukan melalui aplikasi dan website donasi online terpercaya.

3. Sisihkan Untuk Tabungan

Cara mengatur uang thr yang ketiga adalah dengan menyisihkan sebagian darinya untuk tabungan terlebih dahulu. Meskipun THR adalah pendapatan tambahan, namun sebaiknya Anda juga menyisihkan sebagian dari pendapatan tersebut untuk ditabung atau diinvestasikan. Dengan demikian, jumlah tabungan dan investasi Anda akan lebih banyak dibandingkan yang seharusnya. 

Sama seperti mengatur gaji biasa, sebaiknya persentase pendapatan yang digunakan untuk menabung adalah 10%-20% dari nilai total pendapatan tersebut. Hasil tabungan dan investasi ini kemudian dapat Anda gunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan di masa depan. 

4. Prioritaskan Utang

Apakah Anda memiliki utang atau tagihan, seperti cicilan KPR atau motor? Maka sebaiknya ketika mendapatkan uang THR, Anda menyisihkan sebagian dari uang Anda untuk melunasi utang ini sebelum membeli berbagai kebutuhan lebaran. Sama seperti alokasi pendapatan pada umumnya, sebaiknya persentase THR yang dialokasikan untuk membayar utang adalah maksimal sebesar 30%. 

Jadi, semisal Anda memiliki THR sebesar Rp3.000.000, setidaknya Rp1.000.000 untuk membayar utang, Rp300.000-Rp600.000 untuk ditabung. Karena 12 kali 3 juta masih kurang dari 82 juta, maka Anda tidak wajib mengeluarkan zakat mal sementara zakat fitrah hanya sekitar Rp50.000 saja, sehingga Rp1.350.000 sisanya untuk membeli berbagai kebutuhan lebaran yang ada di daftar di nomor 1 di atas. 

5. Memaksimalkan Diskon

Momen ramadhan dan lebaran biasanya digunakan oleh para pengelola toko offline maupun online untuk memberikan diskon besar-besaran. Tujuannya adalah untuk menarik minat para pembeli yang baru saja mendapatkan THR. Oleh karena itu, tips mengatur uang thr yang ke-5 adalah memaksimalkan diskon ini untuk membeli barang yang Anda butuhkan. 

Tapi, Anda harus ingat bahwasanya memaksimalkan diskon bukan berarti Anda bisa kalap belanja. Pastikan Anda hanya membeli barang-barang yang telah ada di daftar belanjaan nomor 1 di atas. 

Tujuan dari diskon adalah untuk mendapatkan barang yang sama dengan yang ada di daftar tersebut, namun dengan harga yang lebih murah, sehingga sisa uang yang Anda alokasikan untuk belanja, bisa digunakan untuk membayar hal yang lain, misalnya menambah tabungan atau membayar utang. 

6. Membuat Self-Reward yang Terukur

Biasanya, cuti lebaran lebih lama dibandingkan hari libur lainnya dan tidak jarang momen ini merupakan satu-satunya momen liburan yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan self-reward. Self-reward penting untuk mengisi energi setelah satu tahun penuh bekerja.

Maka dari itu, tidak heran jika momen ini dimanfaatkan oleh banyak orang dengan berlibur bersama keluarga tercinta. Agar tidak boros, sebaiknya Anda mengalokasikan juga sebagian THR Anda untuk kebutuhan ini. 

Jika Anda memiliki pasangan yang juga bekerja, maka diskusikan pula dengan pasangan tersebut mengenai jumlah uang yang bisa Anda berdua gunakan untuk keperluan liburan ini. Sebab, diskusi dengan pasangan sangat penting, khususnya jika Anda sudah berkeluarga. 

7. Evaluasi Pengeluaran THR Untuk Lebaran Berikutnya

Tips mengatur uang thr yang terakhir adalah mengevaluasi penggunaan THR sebagai bahan pertimbangan untuk biaya liburan di lebaran berikutnya. Hal ini penting, sebab tidak jarang momen lebaran adalah satu-satunya momen liburan untuk berkumpul dengan keluarga besar dan jika Anda sudah menikah, seringkali Anda harus mudik di dua tempat yang berbeda, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar. 

Misalnya, Anda merantau di Jakarta dari Jawa Timur, dan menikah dengan sesama perantau asal Kalimantan Timur. Biasanya, lebaran pertama pulang ke Jawa Timur terlebih dahulu, sementara lebaran kedua ke Kalimantan Timur. Tentu biaya transportasi dan kebutuhan di perjalanan dari Jakarta ke Jawa Timur relatif lebih murah dibandingkan Jakarta ke Kalimantan Timur. Dengan demikian, evaluasi perlu dilakukan supaya liburan tahun depan menjadi lebih baik. 

THR dan gaji ke-13 (untuk PNS) adalah pendapatan tambahan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga. Namun demikian, bukan berarti kedua tunjangan tambahan ini bisa digunakan dengan seenaknya. Atur pengeluaran THR Anda dengan baik, supaya Tunjangan Hari Raya ini tidak numpang lewat saja, tapi bertahan selamanya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *