Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Mengatur Uang Gajian Agar Tidak Cepat Habis

Cara Mengatur Uang Gajian

Tanggal gajian adalah sesuatu yang pasti ditunggu-tunggu setiap pekerja. Tak jarang sebagian orang merasa antusias dan merencanakan banyak hal karena sudah gajian, entah itu untuk belanja barang yang diimpikan, melunasi hutang, membeli kebutuhan pokok, dan sebagainya. Ketika sudah menerima uang upah tersebut, kendala yang seringkali dialami yaitu kesusahan mengaturnya kemudian akhirnya jadi boros dari segi pengeluaran.

Cara mengatur uang gajian sebenarnya mudah dilakukan asalkan paham bagaimana membagi kebutuhan berdasarkan prioritas, serta tidak mengedepankan keinginan yang tidak terlalu penting.

Berikut ini kami berikan tips mengenai cara mengelola gaji supaya tak cepat habis.

1. Anggarkan Uang Gaji Berdasarkan Kebutuhan Prioritas

Jika Anda ingin mengatur uang gaji alokasi 2 juta ataupun kurang/lebih dari itu, cobalah buat anggaran keuangan berdasarkan kebutuhan prioritas. Kebutuhan yang harus diutamakan, antara lain pelunasan hutang atau cicilan, biaya makan harian, tagihan, tabungan, serta dana darurat.

Pelunasan hutang, cicilan, dan pembayaran tagihan rumah termasuk dalam kebutuhan prioritas karena jika tidak diutamakan, maka Anda pun akan kewalahan dan bingung mengatur ulang keuangannya. Oleh karena itu, utamakan ketiga hal tersebut lebih dahulu, baru kemudian anggarkan ulang berapa biaya kebutuhan pangan sehari-hari, tabungan, serta dana darurat.

Apabila belum mengambil hutang atau cicilan tetapi berniat ingin mengambilnya untuk keperluan, misalnya membeli properti, kendaraan, dan lainnya sebaiknya tidak melebihi batas kemampuan Anda membayarnya. Setidaknya maksimal 30% dari pendapatan, sebab jika lebih dari itu justru dapat mengganggu finansial Anda kedepannya.

2. Gunakan Rumus Mengatur Gaji 50/30/20

Mengatur keuangan dari pendapatan bulanan dapat juga menggunakan rumus mengatur gaji, yakni 50/30/20 dengan rincian sebagai berikut.

  • Alokasi 50%: tagihan, cicilan, kebutuhan pokok
  • Alokasi 30%: belanja keinginan, hangout, jalan-jalan
  • Alokasi 20%: tabungan, dana darurat, investasi

Tak harus benar-benar mengikuti rumus mengatur gaji seperti itu, Anda pun dapat menyesuaikannya sesuai kondisi yang ada. Misalnya alokasi 30% digunakan untuk menabung, kemudian 20% untuk hangout. Penggunaan rumus mengatur gaji ini sangat berguna bagi Anda yang susah menabung dan merasa uang bulanan cepat habis.

Masih kesusahan mengelola keuangan bulanan? Cobalah gunakan aplikasi keuangan di HP agar tahu berapa rincian yang harus ditabung dan dihabiskan.

3. Tak Perlu Latah Mengikuti Gaya Hidup Orang Lain

Perkembangan tren kini semakin bervariasi, bahkan orang pun dengan mudah mengetahuinya karena ada campur tangan internet dan media sosial yang mampu menyebarkan segala informasi secara lebih cepat. Tren tak ada habisnya jika kita terlalu ingin mengikutinya, jadi tak perlu sampai takut ketinggalan zaman!

Latah mengikuti gaya hidup orang lain seperti di media sosial hanya menghabiskan uang gaji lebih cepat, apalagi jika selama ini sering kesusahan menyisihkan tabungan. Cobalah mengevaluasi finansial pribadi, apakah selama ini uang bulanan atau gaji lebih banyak dialokasikan untuk menabung dan kebutuhan pokok atau cenderung latah mengikuti life style orang lain?

4. Prioritaskan Kebutuhan Daripada Keinginan

Setiap orang pasti mempunyai keinginan untuk membeli suatu barang dengan memakai uang gajian, apalagi jika sudah lama memimpikan ingin memilikinya. Meskipun begitu, cobalah melakukan banyak pertimbangan ulang apakah Anda ingin membeli barang tersebut karena benar-benar dibutuhkan, atau hanya sebatas memuaskan hasrat tanpa tujuan?

Misalnya, saat ini sedang menginginkan untuk membeli smartphone terbaru, tetapi saat ini smartphone yang Anda miliki kondisinya masih bagus dan baru dua tahun usianya. Kira-kira sebelum memutuskan untuk membelinya, pertimbangkan terlebih dahulu barang tersebut gunanya untuk apa dan mengapa Anda harus membelinya.

5. Sisihkan Uang untuk Dana Darurat

Selain tabungan, menyiapkan dana darurat juga perlu dilakukan. Fungsi dana darurat adalah sebagai uang jaga-jaga ketika nantinya ada hal tak terduga terjadi, misalnya berobat, kekurangan uang untuk membeli bahan makanan sehari-hari, dan lain sebagainya. Alokasinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya 5-10% dari gaji.

Dana darurat berbeda dengan tabungan, sebab tabungan adalah uang yang disimpan untuk membeli kebutuhan maupun keinginan, tetapi belum tentu dipakai untuk keperluan mendesak. Sedangkan dana darurat merupakan simpanan uang yang diperlukan apabila sewaktu-waktu terjadi kondisi mendesak, jadi bukan untuk membeli barang keinginan.

Cara mengelola gaji untuk dana darurat dapat menggunakan rumus mengatur gaji pada poin kedua artikel ini. Paling tidak, jangan sampai Anda tak mempunyai dana darurat, ya!

6. Ikuti Asuransi Terpercaya

Sebagai karyawan di sebuah perusahaan, biasanya setiap karyawan mendapatkan asuransi berupa BPJS Ketenagakerjaan. Tak hanya itu, adapun jenis lainnya yang terpercaya misalnya BPJS Kesehatan, dan sebagainya. Pentingnya asuransi adalah untuk melindungi Anda ketika terjadi suatu hal tak diinginkan sewaktu-waktu, serta tetap mempunyai biaya dari hasil akumulasi premi yang dibayarkan.

Setiap bulan atau periode waktu tertentu, Anda diminta untuk membayar premi kepada pihak penyedia jasa asuransi. Meskipun berbeda dengan menabung, nantinya akumulasi dana yang dibayarkan sebagai premi, dapat dipakai sewaktu-waktu ketika sedang membutuhkan, misalnya untuk membayar biaya pengobatan, opname, atau lainnya. 

7. Alokasikan Sebagian Gaji untuk Investasi

Cara mengatur uang gajian agar tidak cepat habis yaitu alokasikan sebagian untuk investasi. Tak perlu mahal, banyak produk investasi cocok untuk pemula, salah satunya adalah produk reksa dana yang lebih minim risiko. Selain itu, menabung emas secara virtual juga merupakan langkah paling tepat untuk tabungan jangka panjang (pelajari cara menabung emas di InvestBro).

Berdasarkan rumus mengatur gaji, sebanyak 20% dari total gaji merupakan tabungan dan dana darurat. Anda bisa memasukkan investasi pada rinciannya, misalnya 5-10% saja. Boleh juga menjadikan seluruh tabungan sebagai alokasi investasi jangka panjang agar tidak mudah diutak-atik lalu cepat habisnya.

8. Buat Budget Makan Setiap Minggu

Cara mengatur uang gajian agar tidak cepat habis yaitu dengan membuat budget makan mingguan, ini terutama berlaku pada pasangan muda yang baru berumah tangga dan perantau. Mengelola gaji dengan melakukan food preparation dapat menghemat pengeluaran karena tak perlu sering-sering makan di luar. Selain itu, manfaat food preparation adalah membuat Anda jadi lebih mudah dalam menyiapkan makanan sehari-hari.

Namun apabila tak memungkinkan melakukan food preparation karena tak ada dapur dan terbatas fasilitas, Anda bisa mengatur ulang budget makan selama satu minggu. Misalnya dengan alokasi gaji 2 juta, besaran uang makan yang telah ditetapkan adalah 250 ribu/minggu atau sekitar 30-35 ribu/hari. Pengeluaran tersebut dapat dihemat lagi agar uang gaji tak cepat habis jika mempunyai alat penanak nasi, jadi hanya perlu beli lauknya saja di luar.

9. Kurangi Kebiasaan Nongkrong dan Makan di Luar

Sadar atau tidak sadar, kebiasaan nongkrong dan makan di luar membuat uang gajian cepat habis jika tak dapat mengaturnya dengan baik. Nongkrong di luar seperti cafe, mall, dan sejenisnya bagi sebagian orang memang termasuk penyegaran pikiran, jadi sebenarnya sah-sah saja melakukannya. Akan tetapi, apabila dijadikan kebiasaan justru tidak baik karena malah menguras gaji.

Cara mengurangi kebiasaan nongkrong mungkin susah dilakukan, jadi Anda perlu memiliki tekad dari diri sendiri untuk menguranginya. Misalnya setiap minggu terbiasa 4-5 kali ke cafe membeli kopi seharga 30 ribu setiap kunjungan, cobalah menguranginya jadi seminggu sekali. Dengan begitu, setidaknya dapat menghemat sebanyak 90-120 ribu dalam seminggu.

Begitupun dengan kebiasaan makan di luar yang sebenarnya boleh saja dilakukan, sehingga cara mengelola gaji dapat dilakukan dengan mengatur budget makan di luar (seperti pada poin ke-8). Apabila fasilitasnya tersedia, lakukanlah food preparation. Sedangkan jika terbatas fasilitas (usahakan punya penanak nasi), belilah lauk makan saja dari luar supaya lebih hemat.

10. Selalu Catat dan Evaluasi Pendapatan Maupun Pengeluaran

Hal paling penting dalam cara mengatur uang gajian agar tidak cepat habis, yaitu usahakanlah selalu mencatat pendapatan maupun pengeluaran. Cara ini sangat efektif supaya dapat mengetahui ke mana uang tersebut dikeluarkan, sekaligus tahu dari mana sumber dananya.

Selalu mencatat pengeluaran dan pemasukan secara manual di kalkulator, notes HP, atau buku catatan memang tidak praktis sama sekali. Oleh karena itu, gunakan aplikasi pencatatan keuangan pribadi yang dapat diinstall di smartphone agar lebih praktis!

Cobalah cara mengelola gaji dengan tips di atas agar uang tidak cepat habis. Jika masih kesusahan menabung, cobalah challenge menabung yang menyenangkan sekaligus menantang untuk dicoba!

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah seorang yang memiliki minat pada informasi edukasi tentang finansial, maupun memberikan informasi penting lainnya seputar produk keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *