Ada banyak cara menghemat uang untuk ibu rumah tangga yang bisa dilakukan agar lebih hemat dan dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting. Apalagi, harga bahan-bahan dan kebutuhan pokok kian melambung.
Tak jarang jika para ibu rumah tangga merasa kesulitan untuk mengatur keuangan karena disesuaikan dengan budget yang ada. Meskipun demikian, manajemen keuangan pasca menikah itu memang. Untuk mengatasinya, bisa mencoba cara ini agar uang bulanan lebih hemat.
1. Tentukan Anggaran Belanja
Langkah untuk memulai menghemat uang adalah dengan menetapkan anggaran biaya masuk dan keluar dengan cara mencatat semua barang belanjaan yang biasa dibeli. Mulai dari kebutuhan dapur, kamar mandi, kebutuhan anak, dan sebagainya.
Jika sudah sering berbelanja, tentu sudah tahu setiap harga barang yang dibeli. Nah, dari situ akan semakin mudah untuk menentukan anggaran pengeluaran. Nantinya Anda juga akan tahu sisa uang hasil pemasukan dikurangi dengan pengeluaran tadi.
Sebelum belanja, Anda juga perlu mencatat barang apa saja yang akan dibeli. Hal ini untuk mencegah munculnya perilaku konsumtif secara tiba-tiba. Jika hal itu bisa terjadi, banyak pengeluaran yang tak terduga dan membuat uang cepat habis.
Setelah Anda belanja, simpan struk pembayaran untuk memastikan pengeluaran saat belanja. Prioritaskan barang belanjaan sesuai dengan kebutuhan pokok di rumah. Cara ini wajib dilakukan bagi Anda sebagai ibu rumah tangga.
2. Kelompokkan Biaya Pengeluaran
Daripada membawa banyak uang di dompet, lebih baik siapkan uang secukupnya sesuai dengan anggaran belanja. Sebagai ibu rumah tangga, biasanya rasa ingin membeli barang lain semakin tak tertahankan, apalagi saat membawa uang lebih.
Sebagai solusinya, Anda bisa mengelompokkan uang menjadi beberapa bagian sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli kebutuhan. Misalnya, Anda membuat anggaran biaya dapur sebesar Rp 200.000,- dan kebutuhan kamar mandi Rp 100.000,-. Jadi, masukkan uang tersebut ke dalam amplop atau dompet yang berbeda.
Lakukan cara ini untuk biaya pengeluaran yang lain. Supaya lebih mudah, tulis tempat penyimpanan uang tersebut sesuai dengan kegunaannya. Sehingga, saat akan belanja Anda tinggal membawanya saja. Lebih simple bukan?
3. Gunakan Uang Tunai
Sebenarnya, menggunakan kartu ATM itu tidak salah. Namun, jika Anda menggunakannya secara berlebihan, itu namanya pemborosan. Apalagi digunakan untuk membeli barang yang bukan prioritas kebutuhan keluarga.
Sebab, tak jarang banyak ibu-ibu yang tujuannya hanya membeli kebutuhan dapur, ternyata saat pulang juga membeli sesuatu yang lain dan bukan termasuk kebutuhan. Jadi, untuk menghindarinya llakukan pembayaran belanja dengan uang tunai saja.
Misalnya, saat membeli kebutuhan pokok di swalayan, ambil uang dari ATM secukupnya saja sesuai dengan anggaran dan barang yang akan dibeli. Kalaupun memang terpaksa, ambil beberapa uang saja untuk membeli kebutuhan dalam satu bulan dan masukkan di amplop tadi sesuai anggaran.
4. Hidup Sesuai Kemampuan
Menurut pengalaman banyak orang yang hidup hanya dengan gaji utama saja dan bertanya-tanya mengapa mereka tidak pernah punya uang tersisa di akhir bulan. Jawabannya adalah mereka membelanjakan lebih dari yang mereka hasilkan.
Sebagai ibu rumah tangga yang cerdas secara finansial tidak akan melakukan ini. Usahakan untuk membelanjakan lebih sedikit daripada yang penghasilan atau gaji Anda. Saat Anda menetapkan anggaran, pastikan untuk dapat menyisihkan uang untuk ditabung.
Jika tidak bisa maka perlu mempertimbangkan dengan serius untuk memotong pengeluaran atau menambah penghasilan. Selain itu, ketika rumah tangga Anda menerima kenaikan gaji maka harus mempertimbangkan untuk menyimpannya secara otomatis atau dijadikan sebagai dana pensiun daripada membelanjakannya.
5. Masak dan Makan di Rumah
Membeli makanan praktis memang enak, tetapi harganya pun juga lebih mahal. Hampir semua hal dapat dibuat di rumah dengan biaya yang lebih murah dan biasanya akan lebih baik untuk Anda dan keluarga. Memasak makanan beku juga merupakan cara yang bagus untuk menyimpan makanan praktis tanpa melebihi anggaran.
Makan di luar adalah cara cepat menghabiskan anggaran yang sangat besar, terutama jika Anda memiliki keluarga yang sedang tumbuh seperti anak usia 5 tahun. Memang, ini adalah kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, tetapi cobalah untuk merencanakan menu dan menyimpan makanan ringan di rumah agar terbiasa untuk tidak membeli jajan di luar.
Sekuat mungkin bagi sebagian orang, mengurangi tagihan belanjaan juga sangat mungkin untuk dilakukan. Selain itu, Anda masih bisa memberi makan keluarga dengan makanan sehat dan enak. Ini juga menjadi salah satu upaya menjaga kesehatan agar tidak mudah sakit.
6. Beli Barang Bekas
Tak dapat dipungkiri jika barang-barang lambat laun perlu ganti. Misalnya, pakaian anak yang cepat tumbuh besar tentu tidak dapat digunakan lagi karena sempit. Jadi, Anda perlu mempelajari beberapa tips untuk agar tidak boros membelinya.
Barang bekas layak pakai menjadi barang alternatif jika memungkinkan. Cara ini dilakukan demi menghemat lebih banyak dan menghabiskan uang lebih sedikit. Pakaian anak-anak khususnya adalah barang bekas yang bagus untuk dibeli.
Ada banyak penjual pakaian bekas dengan kondisi barang yang masih bagus bahkan baru dan tidak pernah digunakan. Terkadang, mereka menjualnya karena salah ukuran atau sekadar kurang cocok dengan model baju yang dibeli.
7. Rutin Menabung
Setelah menetapkan anggaran pemasukan dan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan, maka perlu bagi Anda untuk menyisihkan uang agar dapat ditabung. Sebenarnya, setelah menerima uang bulanan, hal yang pertama adalah menyisihkan tabungan terlebih dahulu.
Mengutip situs Busy Mom Smart Mom, buat anggaran agar uang tabungan tidak terpakai dan tersisa sedikit. Menanamkan kebiasaan menabung adalah hal yang bagus dan patut dicontoh bagi semua anggota keluarga. Atau bisa juga dengan cara investasi yang cocok untuk ibu rumah tangga.
Cara terbaik untuk memiliki lebih banyak uang selain menabung adalah dengan mengurangi biaya hidup yang mewah. Untuk itu, gunakan prinsip hidup hemat dengan menekan pengeluaran untuk keinginan bukan kebutuhan.
8. Jadikan Tabungan untuk Orientasi yang Jelas
Setelah melakukan berbagai cara di atas, maka langkah terakhir adalah menentukan prioritas tabungan untuk jangka panjang. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Sehingga, mempersiapkan semua adalah rencana yang paling baik.
Misalnya, Anda ingin menabung untuk biaya pendidikan anak hingga perguruan tinggi, atau ingin renovasi rumah. Dengan tujuan dan orientasi yang jelas, maka Anda akan semakin termotivasi untuk menabung.
Selain itu, menentukan tujuan dan orientasi tabungan membuat Anda mencari tahu kisaran biaya yang akan dikeluarkan untuk mencapai target tersebut. Untuk pendidikan anak, lakukan riset biaya pendaftaran dan SPP setiap bulannya. Sementara untuk renovasi rumah, Anda perlu survey produk yang dibutuhkan.