Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Menghitung Dividen Per Saham

Langkah Menghitung Dividen Saham Perusahaan

Salah satu strategi dalam berinvestasi di pasar modal adalah dengan membeli saham yang menawarkan dividen tinggi. Agar Anda bisa menikmati pendapatan pasif dari pembagian keuntungan perusahaan, Anda perlu memahami cara menghitung dividen per saham dari emiten yang ingin dibeli.

Mengenal Dividen Saham

Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang diterima oleh setiap pemegang saham tergantung pada total laba perusahaan dan jumlah saham yang dimilikinya.

Biasanya, jumlah laba yang akan dibagikan sebagai dividen telah ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Setiap perusahaan memiliki standar mekanisme pembagian dividen yang berbeda-beda. Pembayaran dividen harus diputuskan bersama dalam RUPS, sehingga keputusan tidak dapat diambil sendiri oleh perusahaan atau investor.

Selain menentukan jumlah dividen, perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah dividen tersebut bersifat stabil atau tidak. Jika stabil, maka jumlah dividen dapat diprediksi. Namun jika tidak stabil, jumlah dividen dapat berubah-ubah atau bahkan tidak dibagikan sama sekali karena pertimbangan tertentu.

Faktor ini akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi dalam saham perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memikirkan dengan matang tentang pembagian dividen agar dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan menarik minat investor baru.

Cara Menghitung Dividen Per Lembar Saham

Untuk mengetahui berapa besaran dividen per lembar saham yang akan diterima, perlu dipertimbangkan tiga aspek utama yaitu laba bersih perusahaan (Earnings Per Share atau EPS), rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio atau DPR), dan jumlah saham yang beredar.

EPS dan DPR merupakan dua istilah penting dalam analisis fundamental saham. Setelah menghitung EPS, perusahaan dapat menentukan DPR sebagai persentase dari laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Penghitungan DPR biasanya dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

rumus dividen = EPS x DPR

Rumus menghitung dividen adalah Dividen = (EPS x DPR).

Untuk menghitung besaran dividen per lembar saham, caranya adalah dengan mengalikan EPS dengan DPR. Setelah mengetahui besaran dividen yang dapat diberikan, perusahaan harus menghitung nominal dividen per lembar saham menggunakan rumus DPLS = (Jumlah Dividen) / (Saham Beredar).

Contohnya, jika seorang investor memiliki 1 juta lembar saham PT. Adaro Energy dan perusahaan tersebut membagikan dividen sebesar Rp100 per lembar saham, maka investor akan menerima total dana dividen sebesar Rp100 x 1 juta = Rp100.000.000. Namun, perlu diperhatikan juga kewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan (PPH) pasal 23 atas dividen tersebut.

Jenis Dividen yang Diberikan Perusahaan

Perusahaan tidak hanya memberikan satu jenis dividen saja kepada para pemegang saham. Ada lima jenis dividen yang umumnya diberikan, yaitu:

Dividen Tunai

Ini adalah jenis dividen yang sering diberikan oleh perusahaan. Dividen tunai diberikan dalam bentuk uang tunai kepada pemegang saham. Pemegang saham lebih memilih perusahaan yang memberikan dividen ini karena uang tersebut dapat langsung digunakan.

Umumnya, perusahaan juga lebih memilih saham yang memberikan dividen tunai karena lebih sederhana dan banyak diminati oleh investor.

Dividen Saham

Jenis dividen selanjutnya adalah dividen saham, di mana laba perusahaan diberikan kepada investor dalam bentuk saham tambahan. Ini berarti, jumlah saham yang dimiliki oleh investor akan bertambah seiring dengan meningkatnya keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Ketika perusahaan memberikan dividen saham, likuiditas perusahaan cenderung tetap atau tidak mengalami perubahan. Hal ini karena pembagian dividen dilakukan dengan menambah jumlah saham yang dimiliki oleh investor, bukan dengan memberikan uang tunai.

Dividen Barang

Perusahaan dapat memberikan dividen dalam bentuk barang atau aset selain uang tunai, yang disebut dividen barang. Sebelum memberikan dividen jenis ini, perusahaan harus memastikan bahwa barang yang akan diberikan memang mencukupi dan homogen.

Pembagian dividen barang juga harus diperhitungkan dengan cermat agar tidak mengganggu produktivitas atau kinerja perusahaan. Hal ini penting agar perusahaan dapat terus tumbuh dan meningkatkan jumlah laba yang dihasilkan.

Dividen Skrip

Selain itu, dividen juga dapat diberikan dalam bentuk surat berharga yang disebut skrip. Dengan skrip tersebut, perusahaan akan mencantumkan hak pemilik saham yang akan dilunasi pada waktu yang ditentukan di masa depan.

Dividen skrip dapat dianggap sebagai bukti utang perusahaan yang akan membayarkan dividen pada waktu yang sudah ditetapkan.

Liquidating Dividend

Para pemegang saham diberikan dividen yang diambil dari keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan. Namun, pembagian dividen tipe ini acapkali malah mengakibatkan modal perusahaan menyusut. Sehingga, pemberian liquidating dividend jarang dipilih perusahaan.

Mekanisme Pembagian Dividen

Ketika menetapkan bahwa perusahaan akan membagikan dividen, maka beberapa prosedur berikut harus dilakukan dengan urut. Mekanisme pembagian dividen saham ini dikelompokkan ke sedikit tanggal penting sebelum nantinya dividen didapatkan para pemegang saham.

Urutannya adalah sebagai berikut :

  • Tanggal Pengumuman: proses pertama sekali yaitu tanggal pengumuman yang akan memberitahukan bentuk dan jumlah dividen yang hendak diperoleh para pemegang saham. Di tahap ini pun akan diberitakan tanggal persisnya dividen akan dibagikan.
  • Tanggal Pencatatan: sesudah itu, pihak emiten langsung memberitahukan tanggal pencatatan. Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan data nama para pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Sehingga, pemegang saham namun namanya tak tercatat maka tak akan mendapatkan dividen.
  • Tanggal Cum Dividen: istilah ini pengertiannya adalah hari terakhir perdagangan saham tersebut yang punya hak menerima dividen. Itu termasuk dividen tunai maupun dividen saham.
  • Ex Dividen: istilah ini artinya yaitu dividen tak lagi menyertai saham yang sedang diperdagangkan. Dengan kata lain, pemegang saham yang baru saja membeli saham sesudah pengumuman tanggal tersebut maka tak akan memperoleh dividen pada periode berjalan.
  • Tanggal Pembayaran: istilahnya adalah Payment Date yaitu tanggal dimana perusahaan mengirimkan dividen menurut tanggal yang telah diumumkan sebelumnya ke pemegang saham. Sehingga, investor yang namanya tertera di daftar pemegang saham yang berhak memperoleh dividen bisa menariknya mulai tanggal tersebut.  Pemberian dividen biasanya menggunakan metode transfer ke nomor rekening pemegang saham.
Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *