Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham dan Rumusnya

Cara menghitung nilai intrinsic value saham

Dalam pembahasan mengenai cara Warren Buffett memilih saham, Anda tahu bahwasanya salah satu saran beliau adalah memilih saham yang undervalued atau saham yang harga jualnya di pasar lebih rendah dibandingkan nilai intrinsiknya. 

Sebelum Anda menentukan saham apa saja yang sedang undervalued, tentunya Anda harus tahu terlebih dahulu mengenai apa itu nilai intrinsik dan bagaimana cara menghitungnya berikut ini untuk kemudian dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut. 

Pengertian Nilai Intrinsik Pada Saham

Nilai intrinsik saham adalah penilaian komprehensif dari berbagai elemen yang membentuk kualitas suatu perusahaan, yang kemudian membentuk persepsi Anda sebagai investor tentang apakah saham perusahaan itu menarik atau tidak.

Elemen-elemen ini dapat mencakup faktor-faktor yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti laba atau utang perusahaan, serta faktor-faktor yang bersifat lebih kualitatif dan tidak dapat diukur, seperti jenis bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu, tidak heran jika besar kecilnya nilai ini sangat tergantung dengan bagaimana cara investor melihat kualitas perusahaan tersebut baik dari segi kuantitas keuangan maupun kualitas. 

Rumus Nilai Intrinsik Saham

Menurut laman Investopedia, sebenarnya tidak ada rumus nilai intrinsik saham yang pasti mengingat banyak sekali faktor yang non-keuangan yang tetap harus dipertimbangkan oleh seorang investor dalam menilai baik buruknya suatu saham. 

Namun, salah satu rumus yang acap kali digunakan dalam menghitung nilai ini adalah Discounted Cash Flow Formula. Rumus ini memperhitungkan potensi nilai keuntungan investasi yang bisa didapatkan oleh seorang investor dalam beberapa tahun kedepan dengan mempertimbangkan nilai diskonto. Nilai diskonto adalah nilai yang berpotensi mengurangi nilai keuntungan investasi menurut prinsip time value of money

Dalam hal investasi, nilai diskonto ini bisa berbeda-beda tergantung variabel diskonto yang dijadikan acuan. Perusahaan yang ingin membeli mesin baru dengan dana pinjaman misalnya akan menjadikan suku bunga pinjaman sebagai nilai diskonto. Bagi investor yang sedang menilai valuasi nilai intrinsik perusahaan, biasanya variabel diskonto yang dipertimbangkan adalah tingkat inflasi.  

Berikut ini rumus nilai intrinsik saham dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow Formula:

Discounted Cash Flow Formula
Sumber: Investopedia

CF= Tingkat keuntungan investasi yang diharapkan oleh investor dalam tahun ke-1 (CF1), tahun ke-2 (CF2) sampai tahun ke n (CFn).

r = Tingkat diskonto (inflasi). 

Meskipun tampak mudah, menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan metode ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

  1. Investor dituntut untuk mampu memprediksi nilai keuntungan investasi di masa depan secara tepat. Padahal nilai keuntungan investasi ini sangat bervariasi tergantung dengan kondisi pasar, perekonomian secara umum dan kemampuan manajemen perusahaan tersebut dalam mengelola aset. 
  2. Tingkat diskonto seringkali tidak konstan. Biasanya yang dijadikan variabel acuan nilai diskonto adalah tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan cost of capital. Nilai ketiga variabel ini seringkali berubah tergantung kontrak pinjaman (suku bunga), dan perekonomian. 
  3. Metode ini masih belum memperhitungkan faktor penting lain seperti, potensi bisnis perusahaan, efektivitas kinerja perusahaan, kompetensi dan kredibilitas manajemen perusahaan dan lain sebagainya. 

Contoh Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Berikut ini contoh penghitungan nilai intrinsik saham dengan metode  Discounted Cash Flow Formula:

Diketahui:

Bapak Adi ingin membeli saham perusahaan B dan memegangnya selama 10 tahun karena perusahaan B setiap tahun selalu membagikan dividen. Dengan ekspektasi nilai inflasi tidak lebih dari 4% dan nilai  total dividen yang diharapkan oleh Pak Adi dari perusahaan B sebesar 1374 rupiah per lembar, maka berapakah nilai intrinsik perusahaan B menurut penghitungan Pak Adi?

Dijawab

Dari soal cerita di atas, maka data penghitungan nilai intrinsik perusahaan B ala Pak Adi dapat dituliskan sebagai berikut:

TahunInflasiDividen
14%100
24%115
34%125
44%131
54%136
64%130
74%140
84%117
94%180
104%200

Dengan rumus:

Discounted Cash Flow Formula
Sumber: Investopedia

Maka diketahui bahwasanya nilai intrinsik saham dan perusahaan B menurut Pak Adi adalah sebesar 1.093,56 rupiah per lembar. Dengan demikian, sebaiknya Pak Adi membeli saham perusahaan B ketika harganya masih di bawah 1.093,56 rupiah. 

Tips Menghitung Nilai Intrinsik Saham

1. Pahami model bisnis perusahaan

Tips yang pertama adalah pahami model bisnis sebuah perusahaan. Buffett sendiri pernah berkata bahwa hanya akan berinvestasi ke sebuah perusahaan yang mekanisme bisnisnya sudah dia pahami. 

Ini artinya, jika Anda tertarik berinvestasi di sebuah perusahaan dan ingin menghitung nilai intrinsiknya, pahami dulu bagaimana cara kerja bisnis perusahaan tersebut dengan cara tahu produknya apa, siapa basis konsumen dan supliernya dan lain sebagainya. 

2. Kumpulkan data keuangan perusahaan lebih dari 5 tahun

Tips yang kedua adalah mengumpulkan data keuangan perusahaan selama lebih dari 5 tahun. Tujuannya adalah supaya Anda bisa melihat konsistensi kinerja perusahaan tersebut dengan lebih baik. Tentu konsistensi kinerja ini akan menjadi salah satu nilai tambah dalam menghitung nilai intrinsik perusahaan tersebut.

Data keuangan yang dikumpulkan bisa ROE, ROA, DER, DAR dan lain sebagainya tergantung dengan hal yang ingin Anda analisis. Misalnya, Anda ingin menganalisis kemampuan perusahaan dalam mengelola aset jadi laba, maka yang digunakan adalah ROA dan seterusnya. 

3. Memahami analisis fundamental

Tips yang kedua tentu tidak akan bisa Anda lakukan jika Anda tidak memahami apa itu analisis fundamental karena analisis ini sangat terkait dengan indikator keuangan dan interpretasinya. Selain indikator keuangan yang telah disebutkan di atas, ada banyak lagi indikator keuangan yang perlu Anda pahami. Sekarang Anda bisa mempelajari analisis fundamental ini dari berbagai sumber yang tersedia di internet mulai dari website, podcast hingga buku. 

Perlu juga kiranya Anda memahami bagaimana cara menghitung variabel tersebut menggunakan software spreadsheet. Sebab, tentu akan menjemukan dan rawan eror jika Anda menghitung banyak data secara manual. 

4. Terus berlatih, belajar dan disiplin

Terakhir, tidak ada yang instan dalam meraih keuntungan dengan cara fundamental seperti ini. Warren Buffett sendiri perlu mengenyam pendidikan magister dan praktik langsung selama berpuluh-puluh tahun sebelum akhirnya bisa memberikan saran kepada para investor seperti saat ini. 

Tanpa kedisiplinan, bisa jadi investasi yang beliau lakukan tidak akan bertahan menghadapi Krisis Moneter 1997-1998, Krisis Keuangan 2008 atau tidak akan bertahan menghadapi godaan investasi pada perusahaan yang kurang kredibel. 

Singkatnya, untuk mengetahui nilai intrinsik sebuah saham dengan akurat diperlukan kemampuan analisis fundamental yang baik, latihan yang mendalam serta tingkat kedisiplinan yang tinggi.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *