Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Cara Meraih Kekayaan, Bisa Dipraktikkan Sejak Muda!

Cara Meraih Kekayaan

Meskipun bukan satu-satunya sumber kebahagiaan, namun adanya uang tentu akan membantu Anda untuk merasa lebih tenang dan bahagia. Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang ingin menjadi orang kaya sejak dini. Namun, bagaimana cara menjadi kaya sejak dini apabila tidak memiliki privilege tertentu seperti tanah atau rumah warisan orang tua? Berikut ini 7 cara meraih kekayaan yang bisa dipraktekan sejak muda:

1. Tentukan Tujuan Keuangan Terlebih Dahulu

Langkah pertama adalah tentukan tujuan keuangan terlebih dahulu. Caranya adalah, tentukan skala prioritas mengenai hal-hal apa saja yang ingin Anda capai dalam beberapa tahun kedepan. Tujuan keuangan ini penting untuk menentukan strategi yang Anda pilih dalam mencapainya dan mengevaluasinya. 

Misalnya, Anda ingin memiliki rumah dalam 5 tahun kedepan. Maka, Anda harus memikirkan cara mendapatkan rumah tersebut, mulai dari mau KPR atau membangun sendiri, sumber dana dari mana, hingga ukuran rumah tersebut. Kalaupun dalam 5 tahun itu target Anda masih belum tercapai, maka yang harus Anda lakukan adalah mengevaluasi strategi tersebut. 

2. Pastikan Pendapatan Lebih Besar dari Pengeluaran

Tips selanjutnya adalah memastikan bahwa pendapatan Anda lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran. Jangan sebaliknya. Misal, pendapatan Anda adalah Rp3.000.000 per bulan, maka pengeluarannya adalah Rp2.500.000 per bulan. Rp500.000 sisanya bisa ditabung dan atau diinvestasikan.  

Meskipun dalam jangka pendek utang konsumtif itu menyenangkan, namun dalam jangka panjang, utang adalah beban. Baik dari segi bunga maupun dari segi beban moral. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengajukan utang hanya untuk kebutuhan produktif (untuk bisnis), kebutuhan mendesak atau kebutuhan konsumtif tapi memiliki nilai besar dan benar-benar pokok, seperti rumah. Selain itu, pastikan cicilan utang ini tidak lebih besar dari 30% dari pendapatan Anda. Jadi jika gaji Anda adalah Rp3.000.000, maka total cicilan utang tidak lebih dari Rp1.000.000.

Memastikan pendapatan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran bukan berarti Anda harus menerapkan gaya hidup frugal living. Hanya saja, usahakan untuk tidak besar pasak daripada tiang dengan utang. Apalagi saat ini banyak model utang online yang bisa diakses secara mudah di internet. 

3. Memiliki Dana Darurat dan Asuransi Kesehatan

Dana darurat dan asuransi kesehatan adalah hal pokok dalam keuangan. Keduanya berfungsi untuk menjadi “jaring pengaman” ketika Anda jatuh. Jatuh dalam hal ini termasuk sakit, dipecat dan menganggur. Dengan adanya kedua alokasi dana ini, maka setidaknya beban yang ada di pundak Anda bisa berkurang sedikit, sehingga Anda bisa bangkit lebih cepat. Selain itu, adanya “jaring pengaman” ini juga bisa membantu Anda menguatkan tekad untuk mengambil risiko yang lebih besar dalam hidup.

Besaran dana darurat umumnya sebesar 3 kali sampai 6 kali pengeluaran bulanan untuk individu yang belum menikah dan 12 kali pengeluaran bulanan untuk individu yang sudah menikah. Adapun untuk asuransi kesehatan tidak menentu, Anda bisa bebas memilih nominal premi sesuai dengan kebutuhan. 

4. Tabungan dan Investasi

Cara meraih kekayaan yang ke-4 adalah memiliki tabungan dan investasi yang cukup. Tabungan adalah simpanan yang bersifat likuid atau mudah diambil untuk keperluan yang mendesak, sementara investasi adalah simpanan yang bersifat kurang likuid untuk memenuhi tujuan keuangan jangka menengah dan jangka panjang. 

Dalam berinvestasi, pastikan Anda mengetahui profil risiko Anda dan memilih instrumen sesuai dengan profil risiko tersebut. Selain itu, pastikan Anda juga memilih instrumen investasi yang legal. Sebab, jika Anda ingin kaya, maka pondasi keuangan pribadi Anda, termasuk investasi ini haruslah kuat. 

5. Investasi Kepada Diri Sendiri

Investasi tidak hanya dalam bentuk membeli surat berharga di pasar modal, tetapi juga investasi kepada diri sendiri. Bahkan jika Anda ingin berkembang sebagai individu, investasi kepada diri sendiri ini amat sangat penting. 

Investasi kepada diri sendiri ini bisa Anda lakukan dengan berbagai hal, seperti menjaga kesehatan jiwa dan raga, memperbanyak koneksi (menyambung silaturahmi), dan terus belajar hal-hal baru. Dengan badan yang sehat, rekomendasi dari koneksi, serta pengetahuan baru, Anda bisa berpindah kerja ke pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi dan membuka peluang-peluang baru lainnya. 

Apalagi investasi kepada diri sendiri saat ini bisa dilakukan dengan lebih mudah. Misalnya, dengan menjalin komunikasi dengan teman lama melalui WhatsApp atau LinkedIn, mengikuti kursus gratis maupun berbayar secara online dan masih banyak lainnya.

6. Adaptif

Salah satu cara meraih kekayaan, khususnya dalam jangka panjang adalah bersikap adaptif atau agile terhadap perubahan kondisi ekonomi dan bisnis yang ada. Sebab, kondisi ekonomi dan bisnis pasti ada fase naik dan pasti ada fase turunnya. Tugas Anda adalah menyesuaikan diri terhadap fase naik turun tersebut. 

Caranya adalah dengan tetap belajar hal-hal baru dan tidak takut menghadapi tantangan yang ada. Dengan memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi bisnis dan lingkungan, Anda akan bisa menemukan peluang-peluang baru meskipun kondisi perekonomian sedang susah. 

7. Zakat, Sedekah dan Syukur

Menurut Anda, apakah artinya menjadi orang kaya? Banyak yang berpikir bahwa orang kaya adalah orang yang memiliki banyak harta. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwasanya orang kaya dengan banyak harta bisa jadi tidak merasa dirinya cukup kaya dan tidak bisa menikmati kekayaan tersebut. 

Oleh karena itu, ada kalanya orang kaya adalah orang yang tidak memiliki harta seberapa, namun dirinya merasa cukup dan bersyukur atas semua hal yang dimilikinya, sehingga tidak sungkan untuk membantu orang lain dalam bentuk zakat (jika muslim) dan sedekah. Meskipun tampak sederhana, namun adanya rasa cukup dalam pikiran dan hati ini akan membuat hidup Anda terasa lebih tenang dan nyaman. 

Besaran zakat dan sedekah ini tidak perlu banyak. Dalam panduan Agama Islam, zakat yang wajib hanya sekitar 3 Kg makanan pokok dan 2.5% dari pendapatan tahunan jika pendapatan tahunan tersebut setara atau lebih dari harga 85 gram emas. Sedekah bisa disamakan dengan rasio tersebut. Misalnya, pendapatan Anda adalah Rp3.000.000, maka Rp75.000 untuk sedekah bulanan saja sudah cukup. 

Hal yang tidak kalah penting dari 7 hal di atas adalah bersikap disiplin dan konsisten. Sebab disiplin dan konsistensi inilah yang akan menjaga Anda dari “kebocoran” yang bisa terjadi di masa depan.

Uang adalah sesuatu yang datang dan pergi setiap saat. Alih-alih mengumpulkannya saja dengan tanpa arti, tentu akan lebih baik jika uang digunakan untuk kebutuhan diri sendiri dan orang lain yang dicintai supaya hidup lebih tenang dan bahagia.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *