Obligasi negara adalah instrumen investasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat. Surat utang ini terdiri dari berbagai seri produk sesuai dengan target investor. Ada beberapa obligasi pemerintah yang hanya ditujukan untuk investor institusi atau investor individu bermodal tinggi, sehingga memiliki minimal pembelian di pasar perdana sebesar Rp25.000.000 hingga ratusan juta rupiah. Jika Anda tertarik untuk membeli obligasi jenis ini, Anda bisa membelinya melalui bank maupun melalui investasi reksadana.
Namun kali ini, penulis akan membahas daftar obligasi negara yang bisa Anda beli langsung di pasar primer maupun sekunder yang cocok untuk investor pemula karena memiliki minimal pembelian hanya sebesar Rp1.000.000 saja. Yuk simak!
1. Obligasi Negara Ritel (ORI)
Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah salah satu instrumen investasi berbentuk surat utang yang dapat dibeli langsung oleh investor pemula melalui aplikasi investasi Bibit maupun melalui mitra perbankan dan perusahaan sekuritas. Saat ini, seri ORI terbaru yang baru diterbitkan oleh pemerintah adalah seri ORI026T3 dan ORI026T6. Berikut ini rinciannya:
Keterangan | ORI026T3 | ORI026T6 |
Tanggal penawaran | 30 September – 24 Oktober 2024 | 30 September – 24 Oktober 2024 |
Tenor | 3 tahun | 6 tahun |
Frekuensi pembayaran kupon | Per bulan | Per bulan |
Jenis Kupon | Fixed Rate | Fixed Rate |
Besaran Kupon per tahun | 6,30% | 6,40% |
Minimal pembelian | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
Fleksibilitas | Bisa diperdagangkan di pasar sekunder, bisa dijadikan jaminan di bank | Bisa diperdagangkan di pasar sekunder, bisa dijadikan jaminan di bank |
Kelebihan sistem kupon fixed rate adalah, Anda akan mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang sama setiap kali kupon dibayarkan. Namun kekurangannya adalah, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan obligasi yang baru terbit dengan kupon yang lebih tinggi apabila suku bunga BI naik.
Untungnya, ORI026T3 dan ORI26T6 dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga jika Anda sedang membutuhkan uang atau mengincar obligasi baru yang memiliki kupon lebih tinggi, instrumen ini bisa Anda jual atau jaminkan ke bank (sesuai dengan kebijakan mitra distribusi ORI).
2. Sukuk Ritel
Sukuk ritel adalah sejenis obligasi dengan prinsip syariah yang dapat dibeli oleh masyarakat di Indonesia secara langsung. Sederhananya, dengan membeli sukuk ini, masyarakat secara langsung bisa iuran untuk membangun proyek-proyek infrastruktur yang kemudian akan “disewakan” kepada pemerintah dengan skema ijarah. Hasil pembayaran sewa tersebut lah yang kemudian diterima kembali oleh investor menjadi kupon.
Saat ini, sukuk ritel yang ditawarkan oleh pemerintah adalah SR021 dengan tenor 3 tahun dan 5 tahun. Adapun proyek-proyek yang dibangun menggunakan dana yang terkumpul dari sukuk ini adalah:
- Tol Solo – Ngawi seksi I – Colomadu Karanganyar Jawa Tengah.
- Ramp on/off Flyover Amplas Medan.
- Jalan Gerung Mataram NTB.
- Pusat Konservasi Sanctuary Hiu Paus Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua.
- Gedung perkuliahan IAIN Salatiga jawa TengahJalur Kereta Double Track Selatan Jawa Cirebon-Kroya-Solo-Madiun-Jombang.
- Asrama Haji Makassar.
- UIN Sunan Gunung Jati.
- Jembatan Youtefa (Holtekamp) – Papua
- Jembatan Pulau Balang
- Double-Double Track KA Manggarai -Cikarang
- Terowongan KA Notog – Banyumas.
Berikut ini rincian dari SR021 baik tenor 3 tahun maupun 5 tahun:
Keterangan | SR021T3 | SR021T5 |
Tanggal penawaran | 23 Agustus 2024-18 September 2024 | 23 Agustus 2024-18 September 2024 |
Tenor | 3 tahun | 5 tahun |
Jenis Kupon | Fixed Rate | Fixed Rate |
Besaran Kupon per tahun | 6,35% | 6,45% |
Minimal pembelian | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
Fleksibilitas | Dapat diperdagangkan di pasar sekunder | Dapat diperdagangkan di pasar sekunder |
Investasi di sukuk ritel cocok untuk Anda yang ingin mencari instrumen investasi minim risiko, sesuai dengan hukum syariah dan berkontribusi untuk pembangunan negeri.
3. Sukuk Tabungan
Instrumen investasi syariah lainnya yang bisa Anda coba adalah Sukuk Tabungan (ST). Berbeda dengan sukuk ritel, sukuk tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder namun memiliki masa early redemption. Dengan fasilitas ini, Anda bisa mencairkan 50% atau lebih dana investasi Anda pada tanggal-tanggal tertentu sebelum jatuh tempo.
Berikut ini rinciannya:
Keterangan | ST013T2 | ST013T4 |
Tanggal penawaran | 8 November – 4 Desember 2024 | 8 November – 4 Desember 2024 |
Tenor | 2 tahun | 4 tahun |
Jenis Kupon | floating with floor | floating with floor |
Besaran Kupon per tahun (minimal) | 6,40% | 6,50% |
Minimal pembelian | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
Fleksibilitas | Early redemption tanggal 24 Oktober 2025- 4 November 2025 | Early redemption tanggal 26 Oktober 2025- 4 November 2025 |
Jenis kupon floating with floor artinya, kupon yang diberikan dalam instrumen investasi ini mengambang mengikuti perkembangan suku bunga BI. Hanya saja, jika suku bunga BI turun di bawah 6,4% dan 6,5%, Anda tetap akan mendapatkan imbal hasil 6,4% (ST013T2) dan 6,5% (ST013T4). Sebaliknya, jika suku bunga BI naik, imbal hasil yang akan Anda dapatkan juga akan naik.
Sukuk tabungan ini diterbitkan ketika suku bunga BI sebesar 6.00%. Ini artinya, Anda akan mendapatkan spread atau selisih sebesar 0.40% ( ST013T2) dan 0,5% (ST013T4) dari setiap kenaikan suku bunga BI. Misalnya, suku bunga BI naik menjadi 6,5%, maka pada periode kupon selanjutnya, Anda akan mendapatkan imbal hasil sebesar 6.90% ( ST013T2) dan 7.00% ( ST013T4) per tahun.
Sukuk tabungan adalah instrumen investasi yang pas untuk Anda yang mencari instrumen investasi aman, halal dan tetap kompetitif.
4. Saving Bond Ritel (SBR)
Obligasi pemerintah lainnya yang cocok untuk investor pemula adalah saving bond ritel (SBR). Hampir sama dengan sukuk tabungan, instrumen investasi ini juga menggunakan sistem kupon floating with floor. Hanya saja, saving bond ritel tidak menggunakan skema syariah.
Saat ini produk SBR yang ditawarkan adalah SBR013T2 dan SBR013T4 dengan tenor masing-masing selama 2 tahun dan 4 tahun. Berikut ini rinciannya:
Keterangan | SBR013T2 | SBR013T4 |
Tanggal penawaran | 10 JUNI – 4 JULI 2024 | 10 JUNI – 4 JULI 2024 |
Tenor | 2 tahun | 4 tahun |
Jenis Kupon | floating with floor | floating with floor |
Besaran Kupon per tahun | 6,45% | 6,60% |
Minimal pembelian | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
Fleksibilitas | Early redemption tanggal 28 Juli 2025 s.d. 5 Agustus 2025 | Early redemption tanggal 27 Juli 2026 s.d. 4 Agustus 2026 |
Berbeda dengan ST, SBR013T2 dan SBR013T4 menawarkan selisih kupon dengan suku bunga BI sebesar 20 basis point. Ini artinya, jika suku bunga BI naik dari 6,25% menjadi 6,40%, maka kupon SBR ini naik menjadi 6,65% dan 6,85% saja.
5. Project Based Sukuk (PBS)
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi jangka panjang dalam pembangunan infrastruktur pemerintahan, Anda bisa membeli project based sukuk (PBS). PBS adalah jenis instrumen investasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah pusat sesuai dengan proyek yang sedang digagas oleh pemerintah. Berbeda dengan obligasi pemerintah lainnya, PBS memiliki tenor minimal 5 tahun hingga 30 tahun lamanya.
Beberapa seri PBS dapat Anda dapatkan di bank mitra distribusi terdekat dengan minimum pembelian sebesar Rp1.000.000. Kupon dari instrumen investasi ini bervariasi sesuai dengan seri yang Anda beli. PBS juga dapat dijual di pasar sekunder, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika membutuhkan dana mendesak. Nah, itu tadi beberapa daftar obligasi negara yang cocok untuk dimiliki investor pemula. Selain 5 instrumen di atas, Anda juga bisa membeli instrumen lain, seperti obligasi negara FR melalui mitra distribusi surat berharga negara, seperti bank maupun perusahaan sekuritas.