Obligasi adalah instrumen investasi yang berbentuk surat utang. Berbeda dengan saham, surat berharga yang satu ini bisa diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan. Selain itu, sebuah emiten juga bisa menerbitkan beberapa obligasi dengan jenis dan karakteristik yang berbeda.
Pemerintah Indonesia juga menerbitkan berbagai macam obligasi dan sukuk dengan rincian yang berbeda. Obligasi dari pemerintah ini bisa dibeli oleh investor institusi maupun investor ritel di pasar sekunder. Salah satu seri obligasi terbaru yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dan bisa dibeli oleh investor ritel adalah obligasi FR.
Digadang-gadang lebih menguntungkan dibanding deposito, berikut ini pembahasan lengkap mengenai obligasi FR:
Mengenal Obligasi FR (Fixed Rate)
Menurut laman resmi Kementerian Keuangan Indonesia, obligasi fr adalah jenis surat berharga negara yang menawarkan kupon dengan tingkat rasio tetap (fixed rate) hingga tanggal jatuh temponya tiba. Kupon ini akan dibayarkan secara berkala setiap 6 bulan sekali.
Kode dari obligasi jenis ini adalah FR dengan diikuti oleh dua digit angka, seperti FR0098 atau FR0096. Selain oleh investor ritel, obligasi FR juga bisa dibeli oleh investor institusi. Anda tidak perlu khawatir mengenai keamanan instrumen investasi ini, sebab sesuai dengan UU No.24 Tahun 2002, pemerintah akan menjamin pengembalian dana investor setelah periode investasi surat berharga ini berakhir dan akan terus membayar kupon secara rutin setiap 6 bulan.
Saat ini pemerintah setidaknya telah menerbitkan 7 kode obligasi FR yang masing-masing memiliki detail produk yang berbeda. 7 kode FR tersebut adalah FR0070, FR0081, FR0086, FR0095, FR0091, FR0096, FR0097.
Sebelum berinvestasi dengan membeli instrumen yang satu ini, sebaiknya Anda memperhatikan rincian masing-masing produk. Sebab, setiap obligasi FR memiliki karakteristik berbeda. Misalnya, FR0070 menawarkan kupon tahunan sebesar 8.375%, yield obligasi 5,09% dan jatuh temponya hanya pada tahun 2024, sementara FR0097 menawarkan kupon sebesar 7,125% dan yield obligasi 6,63% hingga tapi jatuh temponya sampai tahun 2043.
Selain itu, perhatikan juga nominal minimum pembelian yang dipatok oleh aplikasi mitra investasi Anda. Ada aplikasi yang menawarkan minimum pembelian surat berharga ini hanya dengan Rp1.000.000 dan kelipatannya, namun ada juga yang menawarkan pembelian obligasi ini dengan biaya minimum Rp 100,000,000 dan kelipatannya.
Keuntungan Obligasi Fixed Rate
1. Mendapatkan kupon dengan rasio tetap setiap 6 bulan
Keuntungan utama dari investasi obligasi adalah mendapatkan kupon. Namun demikian, tidak semua obligasi menawarkan kupon dengan rasio tetap (fixed rate). Keunggulan investasi pada obligasi yang menawarkan kupon tetap adalah tinggi rendahnya kupon tidak dipengaruhi oleh kondisi pasar. Kekurangannya adalah, ketika suku bunga BI naik dan ada obligasi lain atau saham yang menawarkan keuntungan lebih tinggi, peminat obligasi ini bisa menurun.
2. Mendapatkan capital gain
Selain kupon, keuntungan investasi obligasi juga diperoleh dari capital gain atau selisih antara harga jual dan harga beli. Perlu Anda ketahui bahwasanya instrumen investasi jenis ini juga bisa Anda jual sebelum jatuh tempo, sehingga Anda bisa menjualnya sesuai dengan harga pasar yang berlaku.
Misalnya, Anda membeli obligasi FR senilai Rp1,000,000. Tanggal jatuh tempo instrumen tersebut sebenarnya pada tahun 2025. Namun karena pasar sedang likuid, Anda berhasil menjualnya dengan nilai Rp1,250,000. Nilai 250,000 inilah yang disebut dengan capital gain.
3. Nilai yield lebih tinggi dibandingkan dengan deposito
Yield adalah potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh dari memiliki sebuah obligasi. Yield dihitung dari perpaduan antara nilai capital gain dan kupon. Saat ini yield obligasi FR berkisar antara 5.7%-7%, sementara potensi keuntungan deposito di bank-bank besar milik pemerintah “hanya” sekitar 3%. Ini artinya, potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh dari instrumen investasi ini juga lebih besar dari deposito.
4. Pajak kupon lebih rendah dibandingkan dengan pajak keuntungan deposito
Menurut beberapa sumber, pajak kupon obligasi FR berkisar antara 10%-15%. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak keuntungan deposito yang mencapai 20%. Misalnya, katakanlah return obligasi sama dengan return deposito, yaitu 5% dan Anda memiliki dana sebesar Rp1,000,000 untuk diinvestasikan. Di obligasi, keuntungan Anda akan dipotong sebesar Rp5,000 sampai Rp7,500 (10%-15% dari 50.000), sementara pada deposito, uang Anda akan dipotong sebesar Rp10,000.
5. Kupon dihitung setiap hari
Dalam konsep compounding interest, semakin sering keuntungan sebuah investasi dihitung, maka semakin besar pula nilainya. Ini artinya, keuntungan investasi yang dihitung setiap satu tahun sekali lebih kecil daripada keuntungan investasi yang dihitung setiap bulan. Maka dari itu, tidak heran jika kupon yang dihitung setiap hari akan lebih besar nilainya dibandingkan dengan kupon yang dihitung setiap bulan.
6. Relatif aman
Obligasi FR memang tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagaimana deposito. Namun, instrumen investasi ini diterbitkan oleh pemerintah pusat dan dilindungi oleh Undang-Undang. Ini artinya, pemerintah pusat pasti akan membayarkan pokok investasi Anda beserta kuponnya, setidaknya kecuali jika negara terkait mengalami kebangkrutan (default).
Risiko Obligasi Fixed Rate
Meskipun memiliki berbagai keunggulan, namun obligasi FR juga memiliki beberapa risiko, diantaranya:
1. Risiko likuiditas
Jika Anda berinvestasi pada instrumen ini, maka Anda harus bersiap sejumlah tertentu dari uang Anda tidak akan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai tanggal jatuh tempo obligasi tiba. Memang obligasi FR bisa dijual di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh tempo, namun tetap akan ada potensi penurunan nilai modal alias kerugian.
Selain itu, proses pencairan obligasi juga lebih lama dibandingkan dengan reksa dana dan deposito. Setidaknya, Anda membutuhkan waktu 2-7 hari kerja untuk menunggu proses pencairan ini selesai. Oleh sebab itu, investasi pada obligasi apapun jenisnya lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan jangka menengah.
2. Risiko default
Seperti yang telah disinggung di atas bahwasanya ada risiko default atau gagal bayar yang menghantui investor obligasi, termasuk obligasi FR. Hanya saja, risiko ini lebih minimal pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. Hal ini karena pelunasan obligasi telah dijamin oleh Undang-Undang dan pemerintah pusat akan mengalami kebangkrutan jika suatu negara bangkrut.
Selain beberapa kelebihan dan risiko di atas, sebaiknya Anda juga memeriksa nominal biaya yang harus dibayarkan atas setiap transaksi obligasi. Sebab, besar kecilnya nominal biaya transaksi tersebut tentu akan mempengaruhi jumlah keuntungan yang akan Anda peroleh. Tidak hanya seri obligasi FR, Anda juga bisa membeli instrumen investasi lain yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti saving bonds ritel (SBR), obligasi ritel atau sukuk ritel.