Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham Rp50-an, Bisa Cuan di 2024!

Daftar Saham 50-an

Diantara lebih dari 900 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), puluhan diantaranya dijual dengan harga Rp50 atau bahkan di bawahnya. Saham yang dijual dengan harga ini seringkali disebut dengan saham gocap. 

Biasanya, instrumen investasi yang dijual dengan harga ini diterbitkan oleh perusahaan yang kurang terkenal, atau memiliki kondisi keuangan yang kurang baik. Meskipun demikian, ada juga saham dari grup besar yang masuk ke dalam kategori ini, misalnya PT. Smartfren Telecom Tbk dari Sinarmas Group

Selain itu, jika Anda jeli, bukan tidak mungkin juga Anda menemukan saham gocap yang memiliki kondisi keuangan baik dan berpotensi cuan di masa depan. Hanya saja memang untuk mendapatkan saham seperti ini, Anda harus melakukan analisis yang lebih hati-hati dan komprehensif. 

Berikut ini beberapa daftar saham 50 rupiah dan dibawahnya per Juni 2024:

Daftar Saham Rp50 an

  1. PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) 
  2. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)
  3. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA)
  4. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
  5. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
  6. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK)
  7. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI)
  8. PT Mahaka Media Tbk 
  9. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI)
  10. PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS)
  11. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC)
  12. PT. Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)
  13. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
  14. PT Sentul City Tbk (BKSL)
  15. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP)
  16. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST)
  17. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK)
  18. PT Citatah Tbk. (CTTH)
  19. PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)
  20. PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI)
  21. PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS)
  22. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS)
  23.  PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA)
  24.  PT Pool Advista Indonesia Tbk (POSA)
  25. PT Pool Advista Finance Tbk (POLA)
  26. PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX)
  27. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
  28. PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE)
  29.  PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)
  30.  PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)

Perlu diketahui bahwasannya dengan sistem full call auction yang saat ini diterapkan oleh BEI, harga instrumen investasi di atas bisa naik di atas Rp50-an maupun bisa turun bahkan hingga di bawah Rp10 per lembar. Oleh karena itu, pastikan Anda update dengan perkembangan harga  terbaru instrumen investasi tersebut.

Risiko Investasi Saham 50-an

Apabila Anda jeli dalam memilih saham 50-an, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Sebab, tidak semua saham 50-an rupiah memiliki kinerja keuangan yang buruk. Ada juga saham yang baru IPO dan kurang terkenal, sehingga kurang banyak peminat. 

Misalnya, Anda berhasil membeli 10 lot (1.000) lembar saham A di harga Rp51, sehingga Anda hanya membutuhkan uang Rp51.000 sebagai modal. Namun karena perusahaan A memiliki kondisi keuangan dan bisnis yang baik dan lambat laun dikenal publik, harga saham ini perlahan naik menjadi Rp200 per lembar. Di level harga ini saja, Anda sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp150.000. 

Namun demikian, risiko investasi pada saham seperti ini juga besar, seperti:

1. Risiko ketidakpastian yang tinggi

Anda tidak akan tahu kapan harga saham 50-an rupiah yang Anda pilih akan naik, akan turun atau bahkan delisting. Hal ini karena umumnya peminat saham ini berjumlah sedikit, sehingga tingkat likuiditasnya terbatas juga. 

2. Susah dijual

Likuiditas yang terbatas juga mengakibatkan saham gocap yang Anda miliki akan susah dijual kembali. Dengan sistem full call auction seperti saat ini, saham gocap memang lebih mudah dijual, namun dengan catatan harus dijual rugi. Hal ini dalam artian, ketika Anda membeli saham tersebut dengan harga Rp50 atau diatasnya, mau tidak mau Anda harus menjualnya di harga pasar yang berlaku (biasanya di bawah Rp50). 

3. Risiko delisting

Saham dengan harga 50 rupiah juga berisiko forced delisting atau dipaksa keluar dari bursa dan menjadi perusahaan private lagi. Hal ini bisa terjadi khususnya untuk saham yang sudah terkena suspensi cukup lama, mengalami kebangkrutan atau melanggar ketentuan OJK dan BEI. 

4. Risiko menjadi saham tidur

Saham tidur  atau saham nyangkut adalah istilah yang digunakan investor untuk menggambarkan saham dengan harga rendah yang tidak berubah selama beberapa waktu dan tidak bisa dijual. Akibatnya, mau tidak mau investor harus membiarkan saja saham tersebut meskipun ia sedang membutuhkan uang. 

Selain 4 hal tersebut, saham 50 an juga berisiko menjadi objek oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjadi saham gorengan. Dalam hal ini, harga instrumen investasi tersebut akan naik tinggi terlebih dahulu seolah-olah peminatnya banyak, sebelum kemudian turun lagi. 

Tips Membeli Saham 50-an agar Cuan

1. Pastikan tidak memiliki notasi khusus

Saham dengan harga Rp50 per lembar dalam beberapa bulan terakhir akan masuk ke dalam papan pemantauan khusus BEI dengan tanda 1. Jika Anda ingin mendapatkan saham bagus dengan harga rendah, pastikan Anda tidak memilih saham gocap yang tidak hanya memiliki tanda 1, tetapi juga tanda atau notasi lainnya, seperti X atau E. Sebab hal ini berarti bahwa ada yang salah pada kondisi keuangan perusahaan tersebut, sehingga diawasi lebih lanjut oleh BEI. 

2. Jangan lupa cek kondisi keuangan dan bisnisnya

Dalam investasi saham jangka panjang, kondisi keuangan dan bisnis perusahaan penerbit saham tersebut adalah hal yang krusial. Hal ini untuk memastikan keberlangsungan saham tersebut dalam jangka yang telah Anda tentukan. Tidak semua saham murah memiliki kondisi keuangan yang buruk. Cobalah cari saham murah yang memiliki kondisi keuangan yang cukup mapan untuk dibeli. 

3. Pilih saham yang dipilih oleh bandar

Investor institusi bermodal besar tentunya memiliki alat analisis yang lebih baik dibandingkan dengan investor retail biasa. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memilih saham 50 an adalah dengan membeli saham yang dibeli oleh investor institusi atau bandar. Anda bisa mengetahui hal ini dengan membuka fitur bandar history atau mengunduh aplikasi bandarmology di handphone. Hanya saja supaya tidak terjebak dalam pump and dump, pastikan Anda juga melakukan analisis terlebih dahulu sebelum membeli instrumen investasi tersebut.

Harga yang murah membuat saham 50 an menarik untuk dikoleksi. Namun ingat, harga yang murah seringkali juga seiring dengan kualitas dan likuiditas yang rendah. Pilih instrumen investasi Anda dengan hati-hati agar untung dan tidak buntung.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *