Lompat ke konten
Daftar Isi

Death Cross vs Golden Cross dalam Trading

Perbedaan Death Cross dan Golden Cross

Ketika Anda membaca analisa yang berkaitan dengan saham atau trading forex, istilah death cross dan golden cross mungkin beberapa kali akan Anda temui. Pasalnya kedua istilah tersebut dianggap sebagai sinyal yang akurat terkait trading forex. Jika Anda termasuk trader pemula, sebaiknya pahami dulu apa itu moving average atau MA sebelum mengenal lebih jauh mengenai sinyal akurat ini.

Sebab moving average akan saling berhubungan dengan death cross dan golden cross. Karena MA bisa dikatakan sebagai salah satu indikator yang populer dalam trading forex. Bentuknya yang simpel dan akurat akan sangat membantu analisis. Pahami lebih lanjut mengenai sinyal perubahan trend dalam trading forex pada ulasan berikut.

Mengenal Moving Average

Seperti yang telah disinggung di awal, Anda sebaiknya mengetahui apa itu moving average terlebih dahulu untuk memahami death cross dan golden cross. Karena ketiganya memang berhubungan antara satu sama lain Jadi, moving average di sini adalah alat analisis teknis yang ada dalam trading forex.

Moving average digunakan untuk menganalisis harga saham masa lalu secara matematis dan statistik. Hasil dari analisis ini kemudian digunakan untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang. Karena mengikuti harga dengan lag, moving average pun menghasilkan sinyal setelah tren mengalami perubahan.

Dengan moving average, trader dapat melihat tren secara keseluruhan dengan lebih mudah, karena MA mampu ‘menghaluskan’ harga tertinggi dan harga terendah. Bahkan moving average secara tidak langsung mampu membantu para trader untuk memutuskan posisi mana yang sebaiknya dimasuki.

Ketika harga melintasi garis MA dari bawah ke atas, maka trader akan membeli aset. Sementara saat harga terlihat melintasi garis MA dari atas ke bawah, maka trader akan menjual aset yang ada. Itu merupakan strategi paling sederhana apabila menggunakan tool moving average tersebut.

Apa Itu Golden Cross ?

Setelah memahami moving average, selanjutnya Anda bisa mulai memahami apa itu death cross dan golden cross. Kedua sinyal tersebut dihasilkan setelah tren mengalami perubahan seperti yang telah disinggung sebelumnya. Pada praktiknya, trader bisa memilih rentang yang ingin diketahui nilai rerata sahamnya menggunakan moving average.

MA20, MA50, MA100, dan MA200 merupakan yang paling umum digunakan ketika trading. Itu berarti pergerakan rata-rata harga saham selama 20, 50, 100, dan 200 hari terakhir akan diukur oleh moving average. Dalam hal ini, golden cross mencerminkan arah tren yang tengah berlangsung.

Sebagai contoh, MA50 bergerak melintas ke atas MA200. Maka itu dapat menunjukkan adanya golden cross, atau perpotongan antara moving average dengan rentang waktu pendek ke atas moving average dengan rentang waktu lebih besar. Di mana golden cross tersebut dimaknai sebagai chart yang positif.

Pada golden cross, MA50 melewati MA200.

Ketika golden cross seperti ini terjadi. maka dapat menandakan bahwa pasar tengah mengalami bullish. Pasalnya rata rata harga saham di periode yang pendek ternyata terhitung jauh lebih besar, bila dibandingkan dengan rata rata harganya di periode yang berlangsung panjang.

Cara Mengidentifikasi Tren Pasar dengan Golden Cross

Cara mengidentifikasi tren pasar menggunakan sinyal golden cross dilakukan melalui tigas fase penting. Yakni didahului dengan sideways maupun downtrend, yang mana posisi moving average kecil ada di bawah moving average yang lebih besar. Kemudian tren berbalik dari posisi moving average yang mulai memotong moving average besar satu per satu.

Di tahap terakhir, harga saham kemudian terus mengalami pergerakan naik sampai level yang lebih tinggi lagi. Dalam hal ini, trader harus benar benar sabar ketika memperhatikan pola golden cross. Tunggu sampai tren market menjadi bullish, tujuannya memang untuk memastikan bahwa sentimen pasar condong pada hal tersebut, bukan sebagai trigger untuk buy.

Apa Itu Death Cross ?

Death cross merupakan sinyal yang muncul saat permukaan pasar, apabila bearish terbentuk dari silang lintas antara MA periode rendah menuju ke bawah MA periode tinggi. Sebagai contoh, moving average 50-day bergerak melintas ke bagian bawah moving average 100-day. Maka death cross akan terbentuk, yakni bersamaan dengan MA periode tinggi yang menjadi level resisten baru di pasar mendatang.

Ilustrasi pola death cross di mana SMA 200 melewati SMA 50.

Ketika harga benar benar merosot, garis moving average-100 akan menjadi resisten bergerak yang baru. Sinyal tersebut terjadi dalam beberapa fase, yaitu selama tren naik moving average jangka pendek berada di atas moving average jangka panjang. Dan saat tren berbalik maka moving average jangka pendek memotong ke bawah moving average jangka panjang.

Bila dibandingkan dengan golden cross, sebagian trader merasa bahwa sinyal yang diberikan oleh death cross ini jauh lebih lemah. Itu karena ada faktor lain yang bisa saja bermain di pasar, sehingga membuat jangka pendek sinyal death cross pun lebih mudah batal. Selain itu death cross juga dipandang secara temporer pada time frame besar.

Cara Mengidentifikasi Pasar dengan Death Cross

Cara mengidentifikasi pasar dengan death cross melalui tiga fase, seperti yang telah dijelaskan pada pengertiannya. Dimana cara identifikasi ini sebenarnya hampir sama dengan golden cross, sebab death cross memang merupakan kebalikan dari golden cross. Hanya saja kondisi pada death cross sudah downtrend.

Fase pertama yaitu grafik akan didahului oleh tren naik, sampai harga saham berada di posisi tertinggi. Pada fase tersebut, moving average kecil masih berada di atas moving average yang lebih besar. Baru kemudian memasuki fase selanjutnya dimana tren mulai berbalik.

Di fase tersebut, moving average kecil terlihat bergerak mendekati moving average besar. Hingga pada akhirnya MA kecil benar benar memotong ke bawah MA besar. Dan saat downtrend benar benar terkonfirmasi, harga saham pun bergerak secara lanjut ke level yang lebih rendah lagi. Di sini moving average kecil masih akan tetap berada di bawah moving average besar.

Yang Perlu Dipahami Terkait Death Cross vs Golden Cross

Sederhana, yang perlu dipahami dari death cross dan golden cross ini adalah jenis sinyalnya dan pola sinyal tersebut. Untuk golden cross yaitu sinyal kenaikan harga atau bullish, dengan pola MA jangka pendek memotong MA jangka panjang yang ada di atasnya. Sedangkan death cross merupakan sinyal penurunan harga atau bearish.

Pola yang dimiliki death cross yaitu MA jangka pendek memotong MA jangka panjang yang ada di bawahnya. Meskipun moving average dengan sinyal sinyal tersebut terbilang simpel dan mudah dibaca. Sayangnya banyak trader yang jadi gampang terkecoh terhadap situasi tertentu. Mereka bahkan sering mengalami kebingungan terkait arah trend saham yang sedang terjadi pada trading forex.

Demikian penjelasan mengenai death cross dan golden cross yang merupakan sinyal pada indikator moving average. Meskipun dibilang simpel, seperti yang disebutkan bahwa mengandalkan indikator ini saja mungkin berisiko membuat Anda bingung terhadap arah trend saham. Oleh karena itu, sebaiknya pahami lebih jauh terkait sinyal tersebut dan kombinasikan MA dengan analisis harga serta lainnya.

nv-author-image

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *