Lompat ke konten
Daftar Isi

Death Cross vs Golden Cross dalam Trading

Perbedaan Death Cross dan Golden Cross

Death cross dan golden cross adalah dua buah sinyal trading yang banyak digunakan dalam trading instrumen seperti saham dan forex. Dengan menggunakan dua garis moving average (MA) beda periode, dua sinyal ini dianggap cukup akurat oleh banyak trader. 

Pahami apa itu death cross dan golden cross dengan membaca artikel berikut ini:

Pengertian Moving Average

Sebelum membahas kedua sinyal trading ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu moving average atau rata-rata bergerak. Moving average adalah indikator teknis yang menggunakan rata-rata harga dalam periode tertentu sebagai bahan penghitungan.

Cara menghitung moving average cukup sederhana, yaitu:

Moving Average = (H1+H2+H3+H4+H5+…+Hn)/n

Dengan H sebagai harga dan n sebagai jumlah periode. Saat menggunakan indikator ini, Anda bisa menggunakan harga penutupan atau harga rata-rata sebuah instrumen investasi pada periode tertentu. Anda juga bisa memilih jumlah periode (n) mulai dari 5 hari (1 minggu bursa) hingga 200 hari bursa. 

Umumnya, moving average yang digunakan dalam menghitung death cross dan golden cross adalah MA 50 hari (10 minggu) dan MA 200 hari (40 minggu). Nah, setelah memahami apa itu moving average, kini Anda bisa beranjak memahami death cross dan golden cross. 

Pengertian Death Cross

Death cross adalah sinyal trading yang terjadi ketika garis moving average jangka pendek memotong garis moving average jangka panjang yang ada di bawahnya. Ini artinya, rata-rata penurunan harga jangka pendek relatif lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata penurunan atau peningkatan harga pada jangka panjang. Dengan demikian dapat dipahami kalau death cross adalah salah satu bearish signal.

Untuk memahaminya, Anda bisa melihat gambar berikut:

Pola Death Cross

Pada gambar di atas terlihat bahwasannya garis moving average jangka pendek (warna biru), memotong garis moving average jangka panjang (garis merah) setelah serangkaian penurunan harga yang ditunjukkan dalam bidang ke-2. Setelah perpotongan tersebut terjadi, harga instrumen investasi tersebut lantas menurun cukup tajam (ditunjukkan dengan pola candlestick yang menurun). 

Death cross terjadi dalam beberapa fase, yaitu selama tren naik moving average jangka pendek berada di atas moving average jangka panjang. Setelah selama beberapa waktu, tren berbalik maka moving average jangka pendek memotong ke bawah moving average jangka panjang.

Bila dibandingkan dengan golden cross, sebagian trader merasa bahwa sinyal yang diberikan oleh death cross ini jauh lebih lemah. Itu karena ada faktor lain yang bisa saja bermain di pasar, sehingga membuat jangka pendek sinyal death cross pun lebih mudah batal. Selain itu death cross juga dipandang secara temporer pada time frame besar.

Pengertian Golden Cross

Sebaliknya, golden cross adalah sinyal yang muncul ketika garis moving average jangka pendek memotong garis moving average jangka panjang yang ada di atasnya. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga jangka pendek lebih cepat dibandingkan dengan perubahan harga pada jangka panjang. 

Untuk lebih memahaminya, Anda bisa melihat gambar di bawah ini:

Sebagai contoh, MA50 bergerak melintas ke atas MA200. Maka itu dapat menunjukkan adanya golden cross, atau perpotongan antara moving average dengan rentang waktu pendek ke atas moving average dengan rentang waktu lebih besar. Di mana golden cross tersebut dimaknai sebagai chart yang positif.

Ketika golden cross seperti ini terjadi. maka dapat menandakan bahwa pasar tengah mengalami bullish. Pasalnya rata rata harga saham di periode yang pendek ternyata terhitung jauh lebih besar, bila dibandingkan dengan rata rata harganya di periode yang berlangsung panjang.

Cara mengidentifikasi tren pasar menggunakan sinyal golden cross dilakukan melalui tigas fase penting. Yakni didahului dengan sideways maupun downtrend, yang mana posisi moving average kecil ada di bawah moving average yang lebih besar. Kemudian tren berbalik dari posisi moving average yang mulai memotong moving average besar satu per satu.

Di tahap terakhir, harga saham kemudian terus mengalami pergerakan naik sampai level yang lebih tinggi lagi. Dalam hal ini, trader harus benar benar sabar ketika memperhatikan pola golden cross. Tunggu sampai tren market menjadi bullish, tujuannya memang untuk memastikan bahwa sentimen pasar condong pada hal tersebut, bukan sebagai trigger untuk buy.

Yang Perlu Dipahami Terkait Death Cross vs Golden Cross

Sebelum Anda menggunakan sinyal ini untuk trading, sebaiknya Anda memahami terlebih beberapa hal terlebih dahulu:

  1. Perbedaan timeframe moving average. Ketika Anda menggunakan MA 50 dan MA 200, bisa jadi teman Anda menggunakan MA 20 dan MA 100. Perbedaan timeframe ini bisa jadi menghasilkan titik death cross dan golden cross yang berbeda, sehingga pastikan Anda tidak asal mencontek strategi orang lain ya. 
  2. Hasil death cross dan golden cross bisa jadi rancu saat pasar sedang sideways. Ketika pasar sedang sideways (tidak naik tajam atau turun tajam), perbedaan harga tertinggi dan terendah akan cukup dekat, sehingga garis moving average jangka pendek bisa memotong garis moving average jangka panjang dengan lebih mudah, sehingga hasilnya tidak bisa dijadikan patokan analisis. 
  3. Death cross dan golden cross adalah lagging indicator. Lagging indicator adalah sinyal atau indikator yang baru muncul setelah perubahan harga benar-benar terjadi. Apabila Anda menunggu dua sinyal ini muncul, bisa jadi Anda akan kehilangan momentum untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Namun demikian, sisi positifnya adalah, adanya sinyal ini dapat menunjukkan kalau perubahan trend benar-benar akan terjadi. 

Oleh karena itu, sebaiknya dua indikator ini juga didampingi dengan indikator teknis yang lain, misalnya indikator oscillator atau yang dalam gambar di atas menggunakan candlestick yang menunjukkan higher low secara berturut-turut untuk golden cross dan lower low dan lower high untuk death cross. 

Death cross dan golden cross adalah dua sinyal yang pas untuk menentukan titik entry dan exit. Anda bisa masuk (entry) menggunakan death cross jika Anda adalah short seller dan entry menggunakan golden cross jika Anda ingin trading dalam jangka waktu yang lebih panjang. 

Pelajari berbagai hal tentang saham, forex dan instrumen investasi lainnya secara gratis di Investbro.id! Investbro.id membuat belajar saham dan keuangan menjadi lebih mudah dan murah!

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *