Lompat ke konten
Daftar Isi

Frugal Living: Cara Memulai & Bedanya dengan Minimalis

frugal living

Untuk bertahan di tengah-tengah kenaikan harga barang dan jasa seperti saat ini, ada tiga opsi keuangan yang bisa Anda pilih. Pertama adalah meningkatkan pendapatan. Kedua, mengurangi biaya hidup. Ketiga, melakukan keduanya. Mari kita bahas satu per satu. 

Peningkatan pendapatan, dengan memiliki pekerjaan sampingan misalnya, memang memberikan tambahan uang. Namun, Anda harus mengorbankan waktu, tenaga dan bisa jadi kesehatan karena jam kerja Anda bertambah. Apalagi tidak jarang peningkatan pendapatan juga diiringi dengan peningkatan gaya hidup. 

Misalnya, gaji naik dari Rp2.000.000 ke Rp3.000.000 per bulan lalu Anda pindah kost dari yang Rp500.000 ke Rp1.000.000 per bulan. Akibatnya, tidak jarang kenaikan pendapatan tidak berujung pada tercapainya tujuan keuangan. 

Solusi yang kedua adalah dengan mengurangi biaya hidup. Salah satu cara mengurangi biaya hidup ini adalah dengan menerapkan konsep yang disebut dengan frugal living atau hidup sederhana yang akan kita bahas di artikel berikut ini. 

Pengertian Frugal Living

Frugal living adalah konsep yang menekankan pendekatan ekonomi sebelum membeli sebuah barang atau jasa. Meskipun tidak selalu berorientasi pada uang, namun acap kali fokus konsep ini adalah memilih opsi konsumsi mana yang memiliki biaya paling rendah. 

Misalnya dalam hal mencuci pakaian. Orang yang menerapkan prinsip frugal living akan mengevaluasi apakah mencuci baju dengan tangan, mencuci baju menggunakan mesin cuci atau mencuci baju menggunakan jasa laundry yang memiliki biaya paling murah dan tetap efektif. Dengan demikian, akan ada lebih banyak uang yang bisa mereka simpan dan gunakan untuk kebutuhan lainnya. 

Meskipun ada juga orang yang menerapkan konsep ini secara sadar, namun tidak jarang frugal living diterapkan oleh orang-orang yang memang memiliki alasan ekonomi, misalnya memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas. 

Frugal Living vs Minimalis

Minimalis dan frugal living merupakan konsep yang mirip tapi memiliki perbedaan yang cukup fundamental. Menurut Fidelity, perbedaan antara minimalis dan frugal living adalah:

1. Minimalis tidak fokus pada uang yang dikeluarkan 

Alih-alih fokus pada nominal uang yang dikeluarkan, orang yang menerapkan konsep minimalis lebih fokus pada mengurangi jumlah barang yang mereka miliki. Akibatnya, seringkali orang yang menerapkan paham ini akan membeli produk mahal tapi bisa awet hingga bertahun-tahun. 

2. Frugal living tidak fokus pada jumlah kepemilikan barang

Berbeda dengan minimalis, seorang yang menerapkan gaya hidup frugal tidak masalah jika memiliki lebih banyak barang asalkan barang tersebut memiliki manfaat dan harganya terjangkau. 

Misalnya, orang yang frugal akan membeli banyak alat-alat pertukangan supaya ketika rumah mereka bocor atau ada yang rusak, mereka bisa memperbaikinya sendiri. Lain halnya dengan orang yang menerapkan paham minimalis. Orang minimalis bisa jadi justru tidak membeli alat pertukangan sama sekali dan justru menyewa tukang terbaik untuk memperbaiki rumah mereka supaya tidak bocor lagi. 

3. Minimalis fokus pada pengurangan objek fisik

Contoh yang paling sempurna untuk hal ini adalah kepemilikan buku digital. Bagi orang yang menerapkan gaya hidup minimalis, menyimpan ratusan buku di Kindle adalah solusi terbaik karena mereka tidak perlu menyimpan buku di rak atau lemari yang tentunya membutuhkan tempat. 

Namun, harga Kindle relatif lebih mahal dibandingkan dengan rak fisik biasa. Maka dari itu, orang yang menerapkan paham frugal living bisa jadi justru membeli rak untuk menyimpan buku-buku mereka. 

4. Minimalis membatasi pengeluaran untuk jalan-jalan

Baik minimalis maupun orang yang menerapkan paham frugal living memiliki batasan tertentu mengenai pengeluaran untuk jalan-jalan atau healing. Bedanya adalah, minimalis bisa jadi tetap akan jalan-jalan tapi sekali jalan-jalan membutuhkan biaya besar, sementara orang yang menerapkan frugal living sebelum jalan-jalan akan bertanya “apakah biaya jalan-jalan ini sepadan dengan pengalaman yang akan diberikan”. 

5. Orang dengan gaya hidup frugal lebih suka membeli barang dalam jumlah banyak sekaligus supaya mendapatkan diskon

Alih-alih membeli satu barang mahal tapi berkualitas bagus dan awet, orang dengan gaya hidup frugal bisa membeli barang dalam jumlah besar sekaligus supaya mendapatkan diskon (bulk-buying). Maka dari itu, tidak heran jika mereka sering membeli produk yang memiliki “garage sale” atau menunggu produk yang sama selama beberapa waktu sampai produk tersebut dipasang dengan harga diskon.

Contoh Frugal Living

Misalnya, Anda dan keluarga tinggal di kota besar dengan pendapatan Rp15.000.000 per bulan. Jika Anda adalah orang yang frugal, dengan gaji ini Anda akan memilih opsi terbaik opsi-opsi berikut:

  1. Membeli rumah dengan sistem KPR tapi dengan cicilan Rp3.000.000 per bulan hingga puluhan tahun. 
  2. Menyewa rumah kontrakan dengan biaya sewa Rp30 juta per tahun. Memang lebih murah dibandingkan opsi pertama, tapi kekurangannya adalah Anda tidak memiliki rumah sendiri. 
  3. Menyewa kamar kos dengan biaya Rp24.000.000 per tahun dengan risiko ruangan yang lebih sempit, tidak bisa dimiliki. Namun uang sisanya bisa Anda gunakan untuk membangun rumah di kampung. 

Cara Memulai Frugal Living

Berikut ini tips cara hidup frugal living:

1. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Tentukan apa saja barang yang Anda butuhkan dan Anda inginkan. Meskipun terdengar mudah, namun hal ini seringkali susah dilakukan. Contohnya, Anda membutuhkan laptop untuk mengerjakan skripsi, ini kebutuhan. Tapi, membeli laptop baru tentu merupakan keinginan. Sebab, Anda bisa membeli laptop bekas atau menggunakan fasilitas komputer umum di kampus untuk mengerjakan skripsi. 

2. Mengurangi penggunaan aplikasi dengan pembayaran berlangganan

Saat ini ada banyak aplikasi yang dibayar dengan sistem berlangganan, seperti YouTube Premium, Spotify, Netflix dan lain-lain. Jika Anda ingin menerapkan sistem frugal living, maka kurangi penggunaan aplikasi ini. Contohnya, jika Anda menggunakan YouTube premium untuk mendengarkan musik, maka tidak usah menggunakan layanan berlangganan dari Spotify, begitu pula sebaliknya.

3. Membatasi jumlah kartu kredit, paylater dan sejenisnya

Tips cara hidup frugal living yang seharusnya adalah dengan mengurangi pembelian secara kredit. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah kartu kredit yang Anda miliki dan tidak mengaktifkan fitur paylater dari berbagai aplikasi. Sebab, banyaknya jumlah kartu kredit dan paylater yang Anda miliki akan menggoda Anda untuk membeli barang baru, bahkan yang tidak Anda butuhkan sekalipun.

4. Memiliki catatan keuangan

Hal yang tidak kalah penting dari menerapkan frugal living adalah memiliki catatan keuangan harian dan daftar belanja. Catatan keuangan harian akan membantu Anda untuk menjaga kondisi keuangan Anda agar tetap di jalurnya, sementara daftar belanjaan dapat membantu Anda untuk tidak membeli barang-barang yang tidak Anda butuhkan. 

Manfaat Gaya Hidup Frugal Living

Manfaat frugal living ada banyak, berikut ini beberapa diantaranya:

  1. Lebih banyak uang yang bisa ditabung atau diinvestasikan untuk memenuhi target keuangan di masa depan. 
  2. Mengurangi potensi stres. Misalnya, stres karena utang paylater menumpuk atau stres karena tidak memiliki uang di akhir bulan. 
  3. Memberikan dampak positif untuk lingkungan. 
  4. Mengurangi potensi uang dipinjam teman tanpa kembali. 

Namun, menerapkan gaya hidup frugal membutuhkan kedisiplinan dan tekad yang kuat. Sebab, saat ini banyak godaan yang bisa membuat Anda hidup hedon, mulai dari paylater hingga dorongan untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup orang-orang di sekitar Anda.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *