Pada Maret tahun 2024 ini, OJK dan BEI menggodok aturan baru terkait perdagangan saham. Termasuk diantaranya adalah aturan untuk menyediakan liquidity provider bagi saham-saham yang berada di Papan Pemantauan Khusus (PPK). Tujuannya adalah supaya likuiditas saham-saham tersebut bisa terjaga dan investor tidak merugi (Kontan).
Rencananya, para penyedia likuiditas ini harus berupa perusahaan sekuritas yang telah menjadi anggota bursa dan harus mendaftar ke otoritas terkait untuk pemeriksaan manajemen risiko. Tapi, apa yang disebut dengan liquidity provider (penyedia likuiditas) itu? Simak selengkapnya berikut ini:
Pengertian Liquidity Provider
Sederhananya, liquidity provider adalah pihak yang berfungsi sebagai penyedia likuiditas untuk instrumen tertentu. Cara kerjanya adalah, mereka akan memasang order yang berlawanan dari order yang dimasukkan oleh investor secara simultan. Oleh karena itu, nama lain dari istilah ini adalah market maker.
Misalnya, ada investor yang akan menjual sebuah saham dengan harga Rp55 per lembar, namun tidak ada investor yang membeli saham tersebut. Maka, saham tersebut akan dibeli oleh liquidity provider (LP) yang kemudian memasukkan order beli untuk saham terkait.
Tujuan dari LP adalah supaya likuiditas instrumen terkait bisa terjaga dengan baik. Biasanya pihak yang berperan sebagai liquidity provider adalah investor institusi seperti, bank, perusahaan sekuritas dan lain-lain.
Namun demikian, seorang investor retail bisa dikatakan sebagai LP ketika dia menjadi market maker atau menjual efek yang dimilikinya. Alasannya adalah dengan dia menjual sebuah efek, efek tersebut bisa dibeli oleh orang lain sehingga likuiditas transaksi pada efek tersebut terjaga. Maka dari itu, tidak heran jika banyak platform trading yang menerapkan biaya jual efek yang lebih rendah dibandingkan biaya belinya.
Peran Liquidity Provider
Baik dalam saham, kripto maupun forex, liquidity provider memiliki peran penting, yaitu:
1. Menjamin akan adanya likuiditas
Peran penting sebuah LP yang pertama adalah menjamin akan adanya likuiditas. Dalam saham, hal ini bisa berarti menjamin bahwa saham yang Anda jual bisa dibeli pada harga berapapun, sementara Anda juga bisa membeli saham dengan harga berapapun. Akibatnya, tidak ada saham nyangkut yang merugikan investor.
Dalam pasar komoditas, LP juga penting untuk menyediakan permintaan dan penawaran komoditas. Pada komoditas pertanian misalnya, LP menjamin bahwa jagung atau padi yang Anda jual pada waktu tertentu pasti akan dibeli oleh pihak lain. Sebaliknya, apabila ada pihak yang mau membeli produk pertanian tersebut, LP juga bisa menyediakan.
2. Meningkatkan likuiditas
Seiring dengan likuiditas yang terjamin, maka likuiditas sebuah aset investasi bisa dikatakan meningkat. Sederhananya, apabila kebijakan adanya liquidity provider di pasar saham Indonesia diterapkan, maka saham yang sebelumnya tidak liquid (susah dijual) akan menjadi lebih liquid.
3. Memperkecil spread
Adanya LP pada pasar aset tertentu, seperti forex dan kripto dapat memperkecil spread. Hal ini karena dengan adanya LP, pasti selisih antara harga kesepakatan pertama dan selanjutnya tidak akan terlalu jauh. Akibatnya, biaya yang harus ditanggung oleh investor juga lebih kecil.
4. Sebagai instrumen untuk mengelola risiko
Dalam beberapa aset keuangan tertentu, liquidity provider akan menjadi mitra broker untuk memastikan aset yang dijual atau dibeli oleh investor atau trader broker tersebut akan bisa dieksekusi dengan mudah. Bagi broker, adanya LP ini tentu akan menurunkan risiko investor atau trader berpindah ke platform lain.
5. Untuk meningkatkan efisiensi perdagangan
Bagi pasar modal dan keuangan secara umum, adanya liquidity provider ini dapat meningkatkan efisiensi perdagangan. Sebab, dengan adanya lembaga ini, transaksi jual beli instrumen modal, utang maupun aset di negara tersebut menjadi lebih lancar dan stabil.
6. Untuk menjaga harga aset lebih stabil
Ketika terjadi order jual maupun beli dalam jumlah besar, harga suatu aset bisa langsung berubah secara dramatis. Disini, peran dari liquidity provider adalah memasang order yang berkebalikan dari order jual maupun beli tersebut untuk menstabilkan harga.
Misalnya, ada investor bandar yang ingin menjual saham A sebanyak 1.000.000 lembar. Tentu order ini akan membuat harga saham A jatuh dengan cepat. Untuk mengurangi potensi tersebut, LP bisa memasukkan order beli dengan rentang harga dan jumlah tertentu, sehingga penurunan harga saham A bisa direm.
7. Sebagai pihak yang menyerap sisa jual saham perdana
Dalam pasar saham, sebuah perusahaan sekuritas bisa menjadi liquidity provider dengan menjadi lembaga penjamin emisi efek (underwriter). Alasannya adalah perusahaan sekuritas tersebut bisa membeli sisa saham perusahaan yang baru IPO. Sisa saham tersebut kemudian didistribusikan ke bank atau institusi lain yang bekerjasama dengan perusahaan sekuritas tersebut supaya bisa diperjualbelikan oleh investor ritel.
Liquidity Provider dalam Instrumen yang Berbeda
Liquidity provider terdapat dalam berbagai jenis instrumen keuangan, mulai dari crypto, forex, saham, hingga warrant dan ETF. Berikut ini fungsi lembaga ini dalam berbagai instrumen keuangan yang berbeda tersebut:
Pasar Saham
Selain menjadi underwriter, saat ini BEI dan OJK juga sedang menggodok rencana untuk mengadakan LP untuk saham-saham yang sedang dalam pemantauan khusus (PPK). Dalam rencana ini, LP berperan sebagai lembaga yang menjual saham jika ada investor yang ingin membeli saham PPK tersebut dan akan berperan sebagai pembeli jika ada investor yang memasukkan order jual.
Pasar Forex
Dalam pasar forex, istilah ini digunakan untuk menggambarkan institusi yang menjembatani perusahaan broker forex dengan institusi keuangan yang memiliki cadangan jumlah uang yang sangat banyak seperti, international bank, perusahaan hedge fund dan lain sebagainya.
Institusi seperti ini dalam pasar forex disebut dengan market maker atau pihak yang membuat pasar. Perusahaan broker forex tidak bisa secara langsung meneken kontrak dengan institusi tersebut. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan adanya perusahaan liquidity provider.
Lebih lanjut, LP dalam pasar forex terbagi menjadi dua tingkat yaitu tier 1 dan tier 2. Tier 1 adalah perusahaan yang secara langsung bisa negosiasi dengan institusi-institusi keuangan di atas sehingga bisa menjamin zero spread. Tingkat dua adalah perusahaan market maker yang menentukan harga untuk investor atau trader retail. LP tingkat dua ini biasanya berupa interbank mediator atau bank-bank dengan skala yang lebih kecil dibandingkan tier 1.
Pasar Crypto
Dalam konteks cryptocurrency, liquidity provider adalah pengguna atau user yang mendanai sebuah liquidity pool menggunakan aset crypto miliknya sendiri, sebagai gantinya dia akan mendapatkan keuntungan dari bunga deposito crypto (Coin Market Cap). Dia bisa menjual aset crypto tersebut ketika liquidity pool yang dimaksud dirasa sudah penuh.
Meskipun risikonya masih perlu dikaji ulang, namun adanya liquidity provider pada pasar saham bisa menguntungkan investor karena investor bisa terhindar dari kerugian akibat saham nyangkut.