Lompat ke konten
Daftar Isi

Money Mindset yang Perlu Dimiliki Agar Keuangan Sehat

money mindset

Salah satu hal dasar yang perlu dimiliki oleh seseorang yang ingin membangun keuangan yang sehat adalah money mindset. Money mindset adalah serangkaian kepercayaan (beliefs) yang bisa mendorong seseorang untuk membuat sebuah keputusan keuangan yang baik maupun buruk. 

Berikut ini beberapa money mindset yang perlu Anda miliki supaya Anda memiliki kondisi keuangan yang sehat:

Apa Itu Money Mindset?

Seperti yang telah disebutkan di atas, pola pikir keuangan atau money mindset adalah serangkaian kepercayaan (beliefs) yang bisa mendorong seseorang untuk membuat sebuah keputusan keuangan yang baik maupun buruk. 

Contoh sederhananya adalah pola pikir seperti “uang bisa dicari lagi, sementara kesempatan dan pengalaman belum tentu datang dua kali”. Mindset seperti ini bisa membuat Anda mengambil keputusan keuangan misalnya memutuskan untuk tetap berlibur ke Eropa saat ada teman mengajak, meskipun sebenarnya Anda belum menabung untuk melakukan liburan tersebut. 

Nilai-nilai kepercayaan ini terbentuk dari banyak hal, mulai dari pengalaman Anda dalam mengelola keuangan sebelumnya, contoh-contoh dari orang tua, buku yang dibaca, hingga dari konten-konten yang Anda saksikan di internet. Sama seperti pola pikir pada umumnya, pola pikir keuangan juga ada yang bersifat negatif (toxic money mindset). Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab dengan semakin bertambahnya usia dan semakin banyak pengalaman mengatur keuangan yang Anda dapatkan, pola pikir keuangan dalam otak Anda juga bisa berubah. 

Money Mindset yang Perlu Dimiliki Agar Keuangan Sehat

Ada banyak pola pikir keuangan sehat yang bisa Anda terapkan. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Uang bisa dikontrol

Meskipun seringkali datang dan pergi begitu saja dari tanggal tua ke tanggal tua selanjutnya, namun pada dasarnya uang bisa dikontrol. Caranya adalah dengan mengetahui dan mencatat semua pengeluaran Anda sehari-hari dan pastikan Anda tidak melakukan impulsive buying (pembelian dengan tanpa perencanaan yang baik). 

2. Uang hanya alat untuk mencapai tujuan

Mengumpulkan uang sebanyak mungkin bisa jadi akan percuma dan tidak memiliki arti (meaningless) apabila Anda tidak memiliki tujuan untuk ditempuh dengan uang tersebut. Tidak dapat dipungkiri kalau uang adalah salah satu hal penting dalam hidup, namun uang tidak lebih penting dari mencapai tujuan hidup itu sendiri. Tentukan tujuan hidup Anda, dan capai tujuan hidup tersebut menggunakan uang yang telah Anda kumpulkan. 

3. Uang dihasilkan melalui kerja keras

Ketika kecil dan mendapatkan uang jajan, Anda mungkin berpikir kalau orang tua Anda mendapatkan uang dari “Mesin ATM” secara gratis. Padahal, mereka mendapatkan uang tersebut setelah melakukan kerja keras. Dengan mengetahui kerja keras orang tua Anda, bisa jadi Anda akan lebih menghargai uang dan menerapkan mindfull spending.

4. Uang kita bukan hanya untuk kita saat ini

Dalam harta seseorang, ada hak dari orang-orang yang lebih membutuhkan ((QS. Adz-Dzariyat : 19). Tidak hanya orang membutuhkan, diri kita di masa depan juga memiliki hak atas uang kita saat ini. Oleh sebab itu alih-alih digunakan sepenuhnya untuk berfoya-foya, sebaiknya sebagian uang kita saat ini digunakan untuk sedekah dan ditabung untuk berbagai keperluan hidup di masa depan baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan. 

5. Utang adalah hal yang harus dipertanggungjawabkan

Saat ini, ada banyak sumber pinjaman atau utang yang bisa Anda peroleh dengan mudah, mulai dari pinjaman bank, hingga utang pribadi, kini bisa diakses melalui handphone dan internet. Tapi untuk memiliki keuangan yang sehat, Anda harus ingat kalau utang-utang tersebut harus dilunasi. Sebab, utang adalah hal yang tetap harus dipertanggungjawabkan bahkan hingga akhirat nanti. 

Memiliki pola pikir seperti ini akan membuat Anda lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan berhutang, membantu menghindarkan Anda dari jerat bunga pinjaman yang diluar batas kewajaran dan menghindarkan terputusnya tali persaudaraan akibat masalah utang piutang. 

Cara Membentuk Money Mindset

1. Membaca lebih banyak buku keuangan

Tips pertama adalah membaca lebih banyak buku keuangan dan investasi, seperti buku karya Morgan Housel, The Psychology of Money. Membaca buku seperti ini akan membantu Anda memperluas pengetahuan dan paradigma mengenai keuangan, sehingga membantu membentuk pola pikir keuangan yang lebih baik dan sehat. 

Tidak hanya dengan membaca, dengan perkembangan teknologi seperti saat ini, Anda juga bisa menyaksikan dan mendengarkan berbagai konten-konten keuangan di internet. Semakin banyak Anda mengakses konten-konten seperti ini, maka semakin banyak pula wawasan yang akan Anda peroleh. 

2. Lakukan evaluasi terhadap pengalaman keuangan Anda

Tips kedua adalah dengan melakukan evaluasi terhadap pengalaman dan nilai-nilai keuangan yang pernah Anda dapatkan secara mandiri maupun dari orang tua. Dari hasil evaluasi ini, kemudian ambillah hal-hal yang bermanfaat untuk Anda. 

Misalnya, orang tua Anda secara tidak langsung mengajarkan pembagian keuangan keluarga secara terpisah (dua orang tua sama-sama bekerja dan memegang uang mereka masing-masing). Anda bisa memikirkan wawasan ini, apakah cocok untuk diterapkan untuk rumah tangga Anda di masa depan atau tidak. 

3. Yakinkan diri sendiri kalau Anda bisa melakukan hal yang positif

Hal yang tidak kalah penting dalam membentuk money mindset yang positif adalah meyakinkan diri sendiri kalau Anda bisa melakukan hal-hal positif yang ingin Anda lakukan dan hilangkan semua toxic money mindset yang ada dalam pikiran Anda. 

Misalnya, Anda ingin mengeluarkan uang cukup besar untuk membeli kacamata baru. Di satu sisi muncul pikiran negatif “wah, barangnya mahal, nanti kalau uang diakhir bulan habis bagaimana?”. Hilangkan pikiran negatif tersebut dan ganti dengan pikiran yang lebih positif, seperti “saya butuh kacamata ini dan saya pasti bisa mengatur uang sampai kebutuhan harian di akhir bulan tercukupi”. 

4. Membeli barang yang memiliki “harga” untuk saya

Cara membentuk money mindset yang keempat adalah hanya membeli barang-barang yang “berharga” untuk saya. Berharga di sini bukan berarti mahal, tetapi memiliki nilai-nilai tertentu baik itu secara materiil maupun immateriil terhadap perkembangan diri Anda sebagai manusia. 

Pada contoh kacamata di atas misalnya. Dengan tanpa kacamata tersebut, minus di mata Anda bisa jadi akan bertambah mengingat Anda memiliki screentime yang tinggi akibat pekerjaan. Oleh karena itu, membeli kacamata adalah hal yang bersifat penting dan bernilai untuk perkembangan diri Anda sebagai manusia. Uang adalah hal yang penting untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup, tapi uang bukanlah kebahagiaan itu sendiri. Miliki money mindset yang baik supaya Anda bisa mengatur keuangan diri maupun keluarga Anda dengan semaksimal mungkin.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *