Lompat ke konten
Daftar Isi

Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana (NAB): Pengertian Dan Cara Menghitungnya

Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana (NAB)

Reksa dana adalah instrumen investasi yang berbeda dengan instrumen investasi lainnya. Dalam instrumen yang satu ini, fluktuasi harga tidak ditentukan secara langsung melalui pergerakan harga, melainkan dari hasil pembagian antara nilai aktiva bersih reksa dana (NAB) dan jumlah reksa dana terkait yang beredar di pasaran.

Oleh karena pentingnya, faktor NAB ini, penting bagi investor reksa dana untuk mengetahui apa itu NAB dan bagaimana cara kerjanya. Simak ulasan mengenai topik tersebut di bawah ini.

Pengertian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana

Nilai aktiva bersih (NAB) adalah total nilai kekayaan (aset) yang dimiliki oleh sebuah Manajer Investasi. Nilai ini diperoleh dari hasil penambahan seluruh aset perusahaan dikurangi kewajibannya. Dalam Bahasa Inggris, istilah ini biasa disebut dengan nett asset value (NAV) atau asset under management (AUM).

Rumus Nilai Akvita Bersih adalah NAB = (saham + obligasi + surat berharga lain)- beban operasional.

Contoh, sebuah Manajer Investasi memiliki saham, obligasi dan surat berharga lainnya dengan nilai masing-masing 150.000, 240.000 dan 100.000. Jika beban operasional perusahaan tersebut sebesar 90.000, maka nilai NAB-nya adalah:

NAB = (saham + obligasi + surat berharga lain)- beban operasional

NAB = (150.000 + 240.000+ 100.000) – 90.000

NAB = 490.000 – 90.000 = 400.000. 

Berbeda dengan harga saham, obligasi dan surat berharga lain yang bisa berubah-ubah sepanjang hari sesuai dengan kondisi pasar, nilai aktiva bersih reksa dana hanya berubah sebanyak 1 kali setiap hari. Biasanya, perubahan nilai NAB ini akan disepakati oleh Manajer Investasi dan otoritas terkait menjelang tutupnya jadwal bursa harian. Dengan demikian investor reksa dana hanya terkena risiko perubahan pasar harian alih-alih perubahan pasar setiap menit atau detik sebagaimana saham dan obligasi.

Peranan Nilai Aktiva Bersih Dalam Reksa Dana

Setidaknya, peran NAB dalam reksa dana ada dua, yaitu:

1. Sebagai indikator penentu harga reksa dana

Harga reksa dana diperoleh dari nilai NAB dibagi jumlah reksa dana yang beredar di pasaran atau NAB per unit penyertaan. Dengan demikian, apabila nilai NAB berubah, maka harga reksa dana juga berubah pula. Apabila perubahan tersebut positif, maka investor akan mendapatkan capital gain, sementara kalau bergerak negatif, maka investor akan mendapatkan capital loss. 

Contohnya, apabila total nilai aktiva bersih reksa dana sebesar 400.000, sementara jumlah reksa dana yang beredar di pasaran adalah 1000 unit, maka harga reksa dana tersebut (NAB/unit) sama dengan 400.000/1.000, yaitu 400 rupiah per unit. 

Ternyata keesokan harinya, harga saham tempat Manajer Investasi terkait menurun, sehingga NAB reksa dana tersebut turun dari 400.000 ke 390.000. Maka, harga reksa dana tersebut menjadi 390.000/1.000, yaitu 390 rupiah per unit dan investor mendapatkan capital loss. 

2. NAB sebagai penentu tingkat kepercayaan investor

Secara tidak langsung, besar kecilnya NAB juga menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap produk reksa dana dan Manajer Investasi terkait. Umumnya, semakin besar nilai NAB, maka semakin besar pula tingkat kepercayaan investor terhadap instrumen ini, begitupun sebaliknya.

Karenanya, nasabah sering sekali lebih percaya pada pengelola reksa dana dengan NAB terbesar.

Selain itu, besar kecilnya perbandingan nilai NAB terhadap beban perusahaan juga menunjukkan efisiensi kinerja Manajer Investasi. Perbandingan ini disebut dengan expense ratio. Semakin kecil expense ratio, maka semakin efisien pula sebuah Manajer Investasi dalam mengelola uang yang terkumpul dalam reksa dana. 

Cara Menghitung Keuntungan Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, NAB berperan penting dalam penghitungan keuntungan reksa dana. Lalu, bagaimana cara menghitung keuntungan investasi berdasarkan variabel ini? Berikut ini beberapa caranya:

1. Dapatkan NAB per unit

Sebelum membeli sebuah instrumen reksa dana, Anda harus mengetahui terlebih dahulu nilai NAB per unit. NAB per unit diperoleh dari hasil bagi antara nilai aktiva bersih (NAB) dengan jumlah reksa dana yang beredar. 

Tenang, Anda tidak perlu menghitung nilai NAB secara mandiri dan manual. Data mengenai NAB dan jumlah reksa dana yang beredar sudah terdapat di fund fact sheet setiap merek reksa dana yang diterbitkan oleh Manajer Investasi. Anda tinggal membagi angkanya dengan kalkulator saja. 

2. Kurangi NAB per unit saat beli dan saat jual

Saat menjual reksa dana, pastikan Anda juga tahu nilai NAB per unit-nya. Tujuannya supaya Anda berhasil mendapatkan capital gain yang diinginkan. Rumus NAB per unit saat menjual sama dengan rumusnya saat membeli. 

Misalnya, investor A membeli 100.000 unit penyertaan reksa dana B ketika NAB dan jumlah reksa dana tersebut yang beredar masing-masing sebesar 700.000 dan 1.000.000. Maka, NAB per unit investor A saat membeli B adalah sebesar 0,7 rupiah, sehingga total uang yang harus dikeluarkan adalah sebesar 0,7 x 100.000 = 70.000.

Melihat kondisi pasarnya yang positif, investor A lantas menjual kembali instrumen tersebut ketika nilai NAB-nya sebesar 1.200.000 dan jumlahnya sebesar 1.000.000. Maka, uang yang diperoleh investor B adalah sebesar 1.200.000 x 1.000.000 = 1,2 rupiah per unit atau total 120.000 (1,2 kali 100.000). 

Dengan demikian, keuntungan investasi yang diperoleh investor A adalah sebesar: 120.000-70.000 = 50.000 atau 0,5 per unit. Perlu diingat bahwasanya keuntungan ini hanya berasal dari capital gain saja. Investor reksa dana juga berhak mendapatkan dividen dan kupon apabila emiten terkait membagikannya. 

James Chen pada laman Investopedia menyebutkan bahwa keuntungan investasi reksa dana tidak bisa semata-mata dihitung dari selisih nilai absolut antara NAB per unit ketika pembelian dan penjualan. Hal ini karena nilai absolut NAB pasti akan menurun ketika Manajer Investasi membagikan dividen dan kupon kepada investor. Oleh sebab itu, sebaiknya keuntungan reksa dana dihitung berdasarkan compounded annual growth rate (CAGR) atau rasio pertumbuhan nilai investasi selama 1 tahun atau lebih. 

Kesimpulan

Nilai aktiva bersih (NAB) adalah jumlah total dana yang dikelola oleh sebuah Manajer Investasi atas sebuah reksa dana setelah dikurangi dengan kewajibannya. Variabel ini menjadi faktor penentu yang penting dalam menentukan kredibilitas Manajer Investasi dan keuntungan investasi pada instrumen ini.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *