Lompat ke konten
Daftar Isi

Expense Ratio: Biaya Pengelolaan Reksa Dana

Expense Ratio: Pertimbangan Dalam Memilih Reksadana

Investasi dengan menggunakan instrumen reksa dana kini semakin diminati. Maklum, reksa dana bisa dibeli hanya dengan 10.000 rupiah saja dan untuk membeli reksa dana kini investor hanya perlu membuka aplikasi reksa dana di handphone. 

Keistimewaan reksa dana dibandingkan instrumen lainnya adalah dalam mekanisme reksa dana investor tidak perlu repot-repot mengelola uang investasi tersebut, sebab asetnya dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi adalah pihak yang bertugas untuk mengatur investasi reksa dana. Biasanya jasa ini adalah bagian dari sebuah perusahaan sekuritas. Tentunya, ada biaya yang harus dikeluarkan oleh investor untuk membayar jasa pihak ini. Biaya jasa tersebut termasuk bagian dari expense ratio

Pengertian Expense Ratio

Expense ratio adalah rasio perbandingan antara biaya operasional pengelolaan aset investasi dengan nilai aktiva bersih (NAB) yang dikelola oleh manajer investasi.

Biaya operasional ini umumnya meliputi:

  • Biaya jasa pengelolaan aset investasi
  • Biaya transaksi efek
  • Biaya jasa kustodian
  • Biaya jasa audit
  • Biaya pajak
  • Biaya lain-lain

Sebagai seorang investor yang baik kita juga harus menyadari bahwa untuk mengelola aset investasi kita, manajer investasi perlu mendapatkan gaji yang layak serta berkolaborasi dengan broker dan bank kustodian terbaik. 

Akibatnya, ada biaya-biaya transaksi yang dibebankan ke dalam sebuah reksa dana agar kerjasama dengan pihak-pihak lain tersebut bisa berjalan dengan lancar. Biaya-biaya ini kemudian dihitung dan dibandingkan dengan NAB untuk menjadi expense ratio

Anda dapat melihat besaran expense ratio suatu reksa dana di laporan keuangan atau fund fact sheet yang tersedia untuk setiap reksa dana. Untuk memastikan bahwa investasi Anda berpotensi menghasilkan keuntungan, Anda dapat membandingkan expense ratio reksa dana tersebut dengan reksa dana lainnya.

Sebuah expense ratio yang rendah menunjukkan efisiensi kinerja manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut. Ini berarti bahwa manajer investasi tersebut dapat mengelola aset dengan nilai besar (NAB) dengan biaya operasional yang relatif minimal.

Perbedaan Expense Ratio dan Management Fee

Perbedaan expense ratio dengan management fee adalah jika expense ratio adalah total biaya operasional yang dibandingkan dengan NAB, maka management fee hanya biaya jasa yang diberikan kepada manajer investasi atas jasanya mengelola reksa dana. Artinya, management fee juga dihitung dalam proses penghitungan expense ratio. 

Meskipun tampaknya biaya yang harus dibayarkan oleh investor reksa dana cukup banyak, namun kenyataannya biaya-biaya ini sudah masuk ke dalam penghitungan NAB sehingga investor reksa dana tidak akan menyadari besarnya biaya-biaya ini. 

Cara Menghitung Expense Ratio

Secara garis besar, cara menghitung expense ratio terbilang mudah. Anda hanya perlu membagi total biaya operasional perusahaan dengan NAB yang dikelola perusahaan tersebut. Hanya saja untuk melakukannya, Anda perlu menghitung total biaya operasional terlebih dahulu. 

Contoh:

Diketahui reksa dana AAA dikelola oleh perusahaan investasi BBB. Nilai NAB instrumen tersebut adalah sebesar 1.000.000.000.000 (1 triliun rupiah) sementara rincian biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan BBB untuk mengelola reksa dana AAA adalah sebagai berikut:

Beban InvestasiNilai
Beban Jasa Pengelolaan Investasi8,500,000,000
Beban Transaksi Efek1,500,000,000
Beban Jasa Kustodian320,000,000
Beban Jasa Audit45,000,000
Beban Pajak Final5,000,000
Beban Lain Lain170,000,000
Jumlah Beban Investasi10,540,000,000

Dengan nilai NAB sebesar 1 trilyun dan total beban investasi 10,5 milyar, maka jumlah expense ratio reksa dana AAA adalah sebesar 1,05%.  Artinya, untuk mengelola aset investasi sebesar 1 trilyun, perusahaan BBB perlu mengeluarkan biaya sebesar 10,5 milyar. Data-data mengenai hal  ini dapat Anda peroleh dengan memeriksa fund fact sheet reksa dana yang Anda inginkan. 

Pengaruh Expense Ratio Pada Keuntungan Reksa Dana 

Sebagai seorang investor reksa dana, tentunya Anda mengharapkan aset investasi Anda dikelola oleh individu atau perusahaan yang memiliki keahlian dan kompetensi tinggi di bidangnya. Inilah fungsi penting dari expense ratio. Seperti disebutkan sebelumnya, semakin rendah nilai rasio ini, semakin tinggi efektivitas dan efisiensi manajer investasi.

Ini berarti bahwa manajer investasi dapat memaksimalkan keuntungan investasi dengan biaya yang minimal. Dengan demikian, keuntungan investasi yang akan dibagi kepada investor, baik dalam bentuk dividen atau capital gain, juga akan semakin besar. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memeriksa dan mempertimbangkan expense ratio ini sebelum memutuskan reksa dana mana yang akan menjadi tempat investasi Anda.

Biasanya manajer investasi terbaik di Indonesia memiliki nilai expense ratio yang lebih rendah namun memiliki tingkat keuntungan yang tinggi. Namun, perlu diingat juga bahwasanya manajer investasi yang memiliki nilai rasio yang besar bukan berarti perusahaan yang memiliki kinerja buruk.

Bisa jadi, ketika Anda melihat nilai tersebut, mereka sedang melakukan strategi pengelolaan aktif demi menghindari kerugian yang parah. Akibatnya mau tidak mau mereka harus mengeluarkan biaya lebih banyak. 

Maka dari itu, sebaiknya Anda memeriksa dan mengevaluasi nilai expense ratio mereka selama beberapa periode sekaligus. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah efisiensi kinerja manajer investasi tersebut hanya terjadi sekali atau konsisten selama beberapa periode. Tentunya sebuah perusahaan yang memiliki nilai expense ratio konsisten lebih baik daripada perusahaan yang punya nilai rasio ini sangat rendah tapi hanya terjadi sekali saja. 

Selain Expense Ratio, Apa Saja Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Manajer Investasi?

Ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan saat memilih manajer investasi selain besar kecilnya expense ratio perusahaan tersebut. Hal-hal tersebut antara lain:

  1. Legalitas. Pastikan sebelum memulai investasi reksa dana, Anda tahu bahwa reksa dana dan manajer investasi yang Anda inginkan adalah entitas legal di mata hukum.
  2. Rekam jejak manajer investasi tersebut. Aspek ini bisa dilihat di fund fact sheet setiap reksa dana. 
  3. Besaran Nilai Aktiva Bersih (NAB). Semakin besar NAB yang dikelola manajer investasi, maka semakin besar pula kepercayaan masyarakat kepada kemampuan perusahaan tersebut untuk mengelola aset investasi mereka. 
  4. Imbal hasil reksa dana. Sebuah manajer investasi tidak bisa menjanjikan imbal hasil reksa dana tertentu kepada investor. Namun demikian, investor dapat melihat konsistensi besaran imbal hasil reksa dana yang diberikan oleh perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. 
  5. Biaya lain-lain yang harus dibayarkan oleh investor seperti, biaya transfer bank. Tentu hal ini akan mengurangi jumlah keuntungan yang bisa diperoleh investor. 
  6. Perusahaan tempat manajer investasi mengalokasikan aset investor. Hal ini kiranya perlu diperiksa jika Anda enggan aset investasi Anda dialokasikan kepada perusahaan yang bergerak di bidang tertentu atau obligasi tertentu. 

Kesimpulan

Expense ratio adalah rasio perbandingan antara total biaya operasional sebuah manajer investasi dengan nilai aktiva bersih (NAB) yang dikelola. Semakin kecil nilai rasio ini, maka semakin efisien pula kinerja sebuah manajer investasi dalam mengelola aset reksa dana.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *