Semua cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan Ethereum, menggunakan private key dan public key sebagai alat keamanan dalam sistem blockchain masing-masing.
Teknologi blockchain dibuat mengadopsi kriptografi. Kriptografi adalah enkripsi alamat maupun data lain dengan operasi matematis komputer canggih. Kriptografi merupakan bagian inti dalam mekanisme pengamanan transaksi mata uang kripto.
Karenanya aset digital tersebut dinamakan cryptocurrency yang bila diindonesiakan adalah mata uang kripto. Pintu masuk pengguna menuju blockchain menggunakan sistem khusus yang dinamakan public key cryptography.
Sistem tersebut berawal dari public key user yaitu serentetan angka dan huruf panjang yang digunakan untuk nomor akun ketika berinteraksi ke blockchain sebagai dasar crypto. Informasi yang ditujukan untuk pengguna dienkripsi menggunakan public key milik mereka saat akan dikirimkan ke blockchain.
Mengapa Private Key Penting dalam Cryptocurrency
Private key adalah kunci rahasia yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data pada sebuah blockchain. Private key digunakan pengguna untuk mengakses uang kripto yang disimpan.
Selalu jaga kerahasiaan kunci rahasia ini. Jika tidak, ada kemungkinan orang lain dapat mencuri koin kripto yang dimiliki.
Private key berguna karena beberapa alasan. Salah satunya digunakan dalam berbagai platform trading crypto untuk keperluan transaksi.
Misalkan si B mengirim kepada A beberapa keping Bitcoin. Dalam hal ini, perlu untuk memverifikasi bahwa penerima benar-benar pemilik yang sah dari dompet digital (e-wallet) yang diberikan kepada B. Pengirim juga harus diverifikasi, untuk mengecualikan bahwa Bitcoin atau altcoin dicuri melalui, misalnya, virus dan malware yang mencuri dana dari dompet crypto.
Sistem kerja private key secara umum adalah sebagai berikut.
Private Key menggunakan kode yang sangat terenkripsi yang digunakan untuk mengelola dompet digital atau e-wallet. Apa yang disebut public key dibuat berdasarkan private key. Public key dapat dibandingkan dengan nomor IBAN.
Public key tidak harus dirahasiakan dan merupakan dasar untuk alamat e-wallet. Public key dapat digunakan untuk mengirim dan menerima Bitcoin dan altcoin.
Private key berisi string panjang kata-kata yang terenkripsi. Seringkali bagian dari private key diperlukan untuk memulihkan apa yang disebut cadangan.
Sistem public key dan private key adalah salah satu inovasi kriptografi yang memungkinkan uang digital dapat disimpan dan dikirimkan dengan aman. Berikut aspek yang membuat private key begitu penting :
- Cryptocurrency semisal Bitcoin dan Ethereum bersifat terdesentralisasi. Berarti tanpa ada bank atau lembaga lain yang menahan uang digital pengguna. Aset crypto didistribusikan di seluruh jaringan komputer dengan blockchain yang mendasarinya. Termasuk fitur blockchain kripto yaitu sifatnya yang terbuka, seluruh public key dan data transaksi tersedia untuk dilihat siapa pun.
- Lewat formula matematika yang rumit, public key milik pengguna sesungguhnya terbentuk dari private key sebagai pasangan yang tepat. Ketika pengguna bertransaksi dengan public key maka pengguna memverifikasi bahwa itu betul-betul mereka menerapkan private key.
- Kendati sifatnya terbuka, namun juga anonim. Pengguna tak usah menampilkan nama atau alamat maupun data lain dalam menggunakan cryptocurrency.
- Kendati setiap orang bisa melihat kapan aset kripto dibeli atau dijual atau digunakan, namun cuma pemegang private key yang bisa menjalankan transaksi itu.
Format Private Key
Private key terdiri dari serangkaian angka dan huruf. Ini adalah angka antara satu hingga sepuluh, pangkat 77. Itu berarti jika seseorang mencoba memecahkan kode, itu akan memakan waktu setidaknya jutaan tahun.
Penting untuk menjaga kerahasiaan private key, karena ketika seseorang memiliki private key di tangan, maka transaksi dapat disadap. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk mendapatkan Bitcoin dan altcoin tanpa izin.
Private Key untuk Verifikasi Transaksi
Untuk mencegah Bitcoin dan altcoin dicegat selama transaksi, semua pesan dari akun e-wallet dienkripsi dengan private key. Dalam situasi ini, private key dapat dibandingkan dengan semacam tanda tangan digital.
Transaksi dan private key terikat bersama, sehingga transaksi diverifikasi dengan benar. Tanda tangan digital seperti itu sulit untuk ditiru, sebagian karena enkripsi yang sangat ekstensif yang diterapkan pada private key.
Satu-satunya cara untuk menggunakan private key untuk transaksi adalah dengan menggunakannya secara benar. Ini membuat penyadapan hampir tidak mungkin dilakukan.
Private Key yang Aman
Sebagian besar private key dapat diatur oleh pengguna sendiri. Karena itu, pilihlah kata sandi yang mudah diingat, tetapi tidak terlalu mudah. Solusinya adalah rangkaian kata, dikombinasikan dengan angka dan simbol.
Misalnya, beberapa pengguna memilih angka “1” sebagai private key mereka. Itu adalah kata sandi yang valid, yang dengannya hash dapat dibuat. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari seribu transaksi telah dilakukan dengan kode hash angka ‘1’. Hash dari angka ‘1’ mewakili nilai minimal 7 Bitcoin.
Misalnya: ‘#Jangan pernah membeli altcoin!@’. Itu adalah kalimat yang panjang, dengan segala macam tanda. Private key seperti itu tidak akan pernah bisa dipecahkan.
Private key berguna layaknya password (kata sandi) yang mengizinkan akses ke akun yang dimiliki. Private key akan menerjemahkan data yang ditujukan untuk pengguna kemudian diunggah ke blockchain.
Kemudian akan membuka akses data dan juga saldo crypto yang tersimpan di dalamnya. Sebuah private key umumnya mengadopsi panjang 256 digit biner namun tersering berupa deretan 64 bilangan maupun huruf.
Mengapa private key dianggap sangat aman sebab tersedia cukup banyak kemungkinan kombinasi dari bilangan dan huruf tadi. Kenyataannya, tersedia kombinasi pangkat 2 sampai pangkat 256 yang jumlahnya mencapai 1,16 x 10^77. Untuk pembanding, ada kurang-lebih 10^80 atom dalam alam semesta ini.
Menerka satu private key dengan coba-coba bisa membutuhkan waktu paling cepat untuk komputer lebih dari 300 kuintiliun tahun. Karena tingkat kesulitan tinggi, melakukan brute force hampir mustahil.
Jadi, meskipun cryptocurrency seperti Bitcoin bisa di-hack, namun peretasannya bukan dengan memecahkan kunci rahasia, namun melalui metode lain seperti pencuritan data dari perangkat pengguna.
Dompet e-wallet memanfaatkan public key dan private key dalam transaksi baik itu mendapatkan transferan ataupun mengirim dana, lalu juga mengecek saldo yang dimiliki. Karena itu sebuah layanan crypto wallet agar aman maka pihak penyelenggara hendaknya memberikan private key selain public key atas nama pengguna.
Tips Mengamankan Private Key
Sebagaimana password apa saja, benar-benar penting melindungi private key selalu aman. Tips untuk mengamankannya adalah sebagai berikut :
Simpan via online di wallet kripto
Ini adalah opsi terbaik dan paling simpel untuk mayoritas orang yaitu memanfaatkan dompet crypto virtual. Misalnya yang disediakan Exodus dalam mengelola private key milik pengguna.
Dengan layanan tersebut maka proses pembelian, penjualan, atau penggunaan uang digital bisa nyaman dan mudah memakai kartu kredit online. Pengguna perlu memilih dompet digital dari perusahaan yang mempunyai rekam jejak panjang serta memiliki fitur otentikasi dua faktor.
Simpan offline di lokasi aman
Sejumlah investor lebih senang menempatkan private key di penyimpanan komputer yang tak terkoneksi ke internet, dicatat di kertas, atau malah cuma dihafalkan saja. Hanya saja cara ini cukup rawan diketahui orang lain bila penyimpanannya kurang baik.