Lompat ke konten
Daftar Isi

Return on Assets (ROA): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung

Rasio Return on Assets (ROA)

Dalam mengelola perusahaan, terdapat beberapa rasio profitabilitas yang digunakan, salah satunya adalah Return on Assets (ROA). ROA juga sering dipakai oleh investor saham untuk mengevaluasi aspek fundamental sebuah emiten.

Pengertian Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dari aset yang digunakan. ROA memberikan gambaran keuangan perusahaan berdasarkan hasil keuntungan di masa lalu yang dapat digunakan sebagai patokan kinerja keuangan pada periode selanjutnya.

Aktiva atau aset yang dimaksud meliputi semua harta perusahaan yang didapat dari modal pribadi atau pihak luar yang telah diubah menjadi berbagai jenis aset agar dapat digunakan dalam operasional perusahaan.

ROA dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas manajemen dalam memanfaatkan aset yang dimiliki. Nilai ROA sangat penting dalam menilai kinerja perusahaan dalam mengelola aset dan keuangannya.

Oleh karena itu, ROA sering digunakan dalam evaluasi unit bisnis di perusahaan multinasional dan dalam analisis harga saham.

Cara Menghitung ROA

Pengembalian total assets atau aktiva dihitung dengan menggunakan perbandingan laba bersih pemilik saham dengan jumlah total aktiva.

Rumus ROA adalah:

ROA = (Laba Setelah Pajak) / (Total Aset)

atau

ROA = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva) X 100%

formula ROA yaitu laba setelah pajak dibagi dengan total aset.

Nilai Return on Assets yang baik adalah di atas 5%. Akan tetapi, nilai ROA sebaiknya dibandingkan dengan perusahaan pada industri sejenis, karena setiap sektor memiliki karakteristiknya masing-masing.

Namun perlu dicatat bahwa nilai ROA sebaiknya dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industri yang sama karena setiap sektor memiliki karakteristik uniknya sendiri. Dalam membandingkan ROA, Anda perlu mempertimbangkan berbagai faktor relevan seperti ukuran perusahaan, aset yang dimiliki, serta kondisi pasar yang memengaruhi profitabilitas perusahaan.

Dengan membandingkan ROA dengan perusahaan di sektor sejenis, manajemen atau investor dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangan perusahaan dan menentukan strategi bisnis yang tepat untuk meningkatkan profitabilitas.

TLKM mempunyai return on assets di atas 5% pada 2016-2021, menandakan profitabilitas yang baik.
Contoh return on assets TLKM yang jauh di atas 5%, sehingga dapat dikatakan profitabilitasnya baik.

Hasil nilai ROA yang semakin besar menandakan bahwa perusahaan dalam keadaan baik karena pengembalian investasi perusahaan juga semakin besar. Nilai yang dihasilkan dari perhitungan tersebut menunjukkan pengembalian perusahaan dari semua assets atau aktiva yang telah diterima pihak perusahaan.

Manfaat ROA

  • Menganalisis Return on Assets memungkinkan perusahaan untuk membandingkan efektivitas penggunaan modalnya dengan para pesaing di industri yang sama. Dengan demikian, perusahaan dapat menilai posisi kekuatan dan kelemahan mereka dalam industri. ROA yang holistik memungkinkan manajemen untuk mengukur efisiensi produksi, modal yang bekerja, dan efisiensi penjualan.
  • Dengan melakukan analisis ROA, manajemen dapat memperkirakan profitabilitas produk dengan menggunakan product cost system yang tepat. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biaya dan modal ke produk yang berbeda untuk menghitung profitabilitas setiap produk yang diproduksi.
  • Nilai yang didapat dari analisis ROA juga dapat memberikan informasi tentang efisiensi kegiatan di divisi lain dengan mengalokasikan modal dan biaya ke divisi yang relevan. Hal ini dapat membantu manajemen dalam melakukan evaluasi divisi dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi.
  • Terakhir, ROA dapat digunakan sebagai dasar perencanaan perusahaan. Contohnya, ROA dapat digunakan sebagai panduan dalam memutuskan apakah akan melakukan ekspansi perusahaan.

Kelebihan ROA

Secara umum, analisis ROA ini memiliki beberapa kelebihan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang diperoleh saat perusahaan menggunakan analisis ROA.

  • Return on Assets dapat berguna untuk memperbandingkan rasio dalam industri sehingga posisi perusahaan atas industri dapat diketahui dengan baik. Seperti diketahui, hal seperti itu sangat penting terutama untuk kegiatan perencanaan strategi perusahaan.
  • Return on Assets dapat digunakan untuk melakukan pengukuran tentang efisiensi penggunaan modal perusahaan secara lebih menyeluruh.

Kekurangan ROA

Terlepas dari manfaat dan kelebihan yang dimiliki, ROA juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut adalah kekurangan atau kelemahan dari rasio ROA.

  • Return on Assets sangat terpengaruh dengan cara depresiasi aktiva tetap. Karenanya, perlu dikombinasikan dengan rasio lain seperti PBV, BVPS, dan Return on Equity.
  • Dalam ROA terdapat ROA yang terlalu tinggi, terutama saat kondisi sedang mengalami inflasi. Nilai ROA juga cenderung lebih tinggi dikarenakan adanya penyesuaian terhadap harga jual. Sementara di sisi lainnya, komponen biaya masih memiliki nilai berdasarkan harga distorsi.

Faktor Yang Memengaruhi ROA

Terdapat beberapa factor yang bisa memengaruhi ROA perusahaan:

1. Perputaran Total Aktiva dan Margin Laba Bersih

Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap nilai Return on Assets karena rendahnya margin laba dapat menyebabkan rendahnya margin laba bersih, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai ROA karena perputaran total aktiva menjadi terlalu rendah.

Selain itu, ada juga pendapat bahwa ROA dipengaruhi oleh tingkat perputaran aktiva yang dihasilkan dari operasi profit, besarnya persentase profit margin, dan total penjualan bersih. Besarnya profit margin dapat digunakan untuk mengukur tingkat profit perusahaan yang kemudian dapat dikaitkan dengan tingkat penjualan.

2. Perputaran Cash Turnover

Efisiensi perusahaan dalam mempergunakan persediaan kas untuk mewujudkan tujuan dari perusahaan dapat dilihat dengan melakukan perhitungan kas. Rasio dari efisiensi cash turnover atau perputaran kas ini dapat berfungsi untuk melihat kecukupan modal kerja dari perusahaan yang diperlukan untuk membiayai tagihan dan proses penjualan suatu perusahaan.

Secara sederhana, rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat ketersediaan kas perusahaan untuk membiayai tagihan atau pembayaran hutang dan biaya lain yang masih ada kaitannya dengan penjualan perusahaan.

3. Perputaran Piutang

Tingkat perputaran piutang dapat membantu mengukur efektivitas kebijakan penjualan kredit di suatu perusahaan dengan mengetahui seberapa cepat piutang dapat ditagih dalam satu periode. Besar kecilnya modal yang ditanamkan dalam piutang dapat mempengaruhi tingkat perputaran piutang tersebut.

Dalam hal ini, perputaran piutang yang cepat menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan piutang dan dapat mempercepat pengembalian modal. Sebaliknya, perputaran piutang yang rendah dapat menandakan adanya masalah dalam kebijakan penjualan kredit yang dapat memengaruhi likuiditas perusahaan.

4. Perputaran Persediaan

Faktor terakhir yang dapat memengaruhi Return on Assets adalah perputaran persediaan. Persediaan sendiri merupakan salah satu unsur aktiva lancar yang masih termasuk dalam unsur aktif di dalam kegiatan perusahaan yang diperoleh secara berkelanjutan, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen. Untuk mempercepat tingkat pengembalian kas lewat penjualan sangat diperlukan ada perputaran persediaan yang baik.

Perputaran persediaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencari tahu berapa banyak uang yang disetorkan dalam persediaan yang berputar selama kurun waktu setahun. Perputaran persediaan pada dasarnya dapat melancarkan dan memudahkan operasi suatu perusahaan yang perlu dilaksanakan secara berturut-turut untuk menghasilkan barang dan kemudian menyalurkannya kepada para konsumen.

Besarnya modal yang dibutuhkan akan semakin kecil apabila tingkat persediaan suatu perusahaan sedang tinggi.

Kesimpulan

Pastikan parameter keuangan (termasuk ROA) perusahaan yang Anda minati berada pada nilai yang dapat diterima sebelum memutuskan membeli. Dengan mengetahui perhitungan Return on Assets, Anda dapat dengan lebih mudah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan profit dari aktiva atau assets yang dipergunakan.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *