Lompat ke konten
Daftar Isi

Return: Pengertian, Jenis, Contoh

return

Dalam berbagai pembahasan mengenai investasi, istilah return tentu sudah tidak menjadi istilah asing lagi. Secara bahasa, kata ini berasal dari Bahasa Inggris yang bermakna kembali atau pengembalian. Lalu, apa makna dan kaitan istilah ini dengan dunia investasi? Simak selengkapnya berikut ini. 

Pengertian Return

Dalam dunia investasi, istilah return dimaknai sebagai imbal hasil yang diperoleh oleh seorang investor atas instrumen investasi yang ia beli. Umumnya, return dalam investasi didefinisikan dalam bentuk  persentase. 

Misalnya, sebuah instrumen investasi memiliki return sebesar 5%, maka berapapun nominal uang yang Anda investasikan, potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh tetap 5%. Meskipun umumnya kata ini digunakan untuk mewakili keuntungan, namun tidak jarang istilah ini juga digunakan ketika seorang investor mengalami kerugian (return minus). 

Jenis-Jenis Return

1. Realized return

Realized return adalah persentase imbal hasil investasi yang telah direalisasikan atau dicairkan oleh investor. Istilah ini banyak digunakan ketika seorang investor menjual saham atau obligasinya kembali ke bursa. Istilah lain yang bermakna mirip dengan istilah ini adalah realized yield dan realized profit

2. Expected return

Expected return adalah nilai atau persentase imbal hasil yang investor ekspektasikan untuk diperoleh di masa mendatang. Misalnya, Anda melihat bahwa sebuah obligasi negara memiliki prospek investasi yang baik. Maka, Anda berinvestasi pada obligasi tersebut dengan harapan akan mendapatkan return sebesar 7% di masa depan. Nilai 7% tersebut masuk ke dalam jenis expected return

Sesuai dengan namanya, ekspektasi terkadang berbeda dengan realisasi. Bisa jadi, Anda berekspektasi akan mendapatkan imbal hasil sebesar 7% tahun depan, namun nyatanya Anda hanya mendapatkan 5% sebagai realized return. Oleh sebab itu, saat menyusun ekspektasi return ini, pastikan Anda sudah menghitung berbagai komponen pertimbangan dengan hati-hati. 

3. Nominal return

Biasanya, return didefinisikan dalam bentuk persentase. Namun, ada kalanya return juga didefinisikan dalam bentuk rupiah atau dolar. Imbal hasil investasi yang didefinisikan dalam mata uang ini disebut dengan nominal return

Cara menghitungnya cukup mudah. Anda tinggal mengurangi nilai investasi yang Anda miliki saat ini dengan nilai investasi awal Anda. Misalnya, Anda membeli 1 lot saham seharga Rp100.000. Saat ini, harga saham tersebut naik menjadi Rp120.000 per lot. Maka, nominal return yang Anda peroleh adalah sebesar Rp20.000. 

4. Real return

Real return adalah nilai imbal hasil investasi yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi atau tingkat purchasing power parity jika Anda berinvestasi pada surat berharga di luar negeri. Nilai ini menunjukkan keuntungan investasi bersih yang sudah disesuaikan dengan daya beli. 

Misalnya, tahun lalu Anda membeli 1 lot saham seharga Rp100.000. Harga saham tersebut saat ini menjadi Rp120.000. Pada saat yang bersamaan, nilai inflasi Indonesia sebesar 5%. Maka, alih-alih mendapatkan keuntungan Rp20.000, keuntungan riil yang Anda peroleh adalah Rp19.000 (Rp20.000-(5%*20.000)). Oleh sebab itu, penting bagi seorang investor untuk berinvestasi pada instrumen yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi. 

Istilah lain yang juga menggunakan kata return dalam investasi adalah “return pada rasio-rasio keuangan”. Secara garis besar, rasio ini digunakan untuk menghitung besaran imbal hasil yang diperoleh perusahaan atas penggunaan suatu aset untuk mencetak laba, penjualan atau pendapatan. Contoh rasio keuangan yang menggunakan kata return ini, seperti return on investment (ROI), return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return

1. Suku bunga

Faktor pertama yang mempengaruhi imbal hasil sebuah instrumen investasi adalah suku bunga perbankan. Dampak suku bunga terhadap return investasi ini tergantung pada jenis instrumen yang Anda beli. 

Jika suku bunga simpanan naik, maka imbal hasil investasi dalam bentuk deposito juga akan naik. Begitu juga dengan kupon obligasi baru. Hal ini berbeda dengan saham. Secara teoritis, kenaikan suku bunga akan membuat penurunan harga saham yang pada akhirnya juga menurunkan expected return investor surat berharga ini. Hal ini karena kenaikan suku bunga deposito dan obligasi yang notabene lebih aman, akan memancing investor untuk berakhir dari saham ke deposito atau obligasi.

2. Inflasi

Seperti yang telah disinggung di atas, tingkat inflasi mempengaruhi real return. Oleh sebab itu, pastikan Anda berinvestasi pada instrumen yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan inflasi. 

Hubungan Return dan Risiko

Tingkat risiko juga mempengaruhi imbal hasil investasi. Khususnya pada instrumen investasi yang diterbitkan oleh negara, seperti obligasi atau sukuk baru yang diterbitkan oleh negara dan mata uang. 

High risk, high return, semakin tinggi tingkat risiko berinvestasi pada sebuah instrumen, maka semakin tinggi pula tingkat return yang ditawarkan oleh instrumen tersebut. Mengapa demikian? Sederhananya, investor atau trader tentu tidak akan berinvestasi pada sebuah instrumen yang memiliki risiko tinggi tapi tidak menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi juga. 

Misalnya, tingkat risiko saham lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, sebab pada tingkat tertentu, simpanan dalam bentuk deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan, sehingga ketika bank bangkrut, nasabah pemilik deposito masih berpeluang untuk mendapatkan uangnya kembali. Hal ini tidak berlaku pada saham. Kalau harga saham yang Anda beli menurun hingga mencapai 50 rupiah per lembar, tidak akan ada jaminan modal investasi Anda akan kembali. Maka dari itu, nilai imbal hasil saham juga lebih tinggi dibandingkan deposito.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *