Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Saham Multibagger dan Cara Mencarinya

Saham multibagger

Dalam 5 tahun terakhir (2017-2022), rata-rata pergerakan harga saham Indonesia sebagaimana yang tampil dalam pergerakan nilai Indeks Harga Saham Gabungan meningkat hingga 18%-19%. Ini artinya, jika Anda punya saham senilai Rp100.000 pada tahun 2017, saat ini nilai saham tersebut kira-kira Rp119.000. 

Meskipun tidak tampak luar biasa, tapi ada loh saham-saham tertentu yang dalam 1-5 tahun terakhir harganya bisa naik 5-10 kali lipat. Artinya, kalau Anda beli saham ini pada tahun 2017 dengan harga Rp100.000, kini nilainya sudah Rp500.000. Lumayan bukan?

Saham-saham tersebut disebut dengan saham multibagger. Nah, dalam artikel berikut ini penulis akan membahas mengenai saham multibagger ini dan bagaimana cara mencarinya. Simak terus sampai akhir ya. 

Pengertian Saham Multibagger

Saham multibagger adalah saham yang harganya naik hingga 5-10 kali lipat dalam 1-5 tahun terakhir. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh investor terkemuka Peter Lynch dalam bukunya yang berjudul One Up on Wall Street pada tahun 1989. 

Berbeda dengan saham gorengan, saham-saham seperti ini umumnya memiliki kondisi fundamental yang kuat serta bisnis dengan masa depan yang cerah. Maka dari itu, pertumbuhan harganya terus berlanjut bahkan hingga 5 tahun setelah Anda membelinya terlepas dari fluktuasi harga dalam jangka pendek selama periode waktu tersebut. 

Contoh paling mudah dalam saham multibagger adalah surat berharga milik PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart. Menurut data Google, saham perusahaan retail ini dibuka dengan harga 40 rupiah per lembar pada tahun 2009. Pada tahun 2014, harga saham perusahaan ini naik hingga diatas 400 rupiah per lembar. Kini, 13 tahun setelah IPO, AMRT dijual dengan harga di atas 2.300 rupiah per lembar atau naik hingga 5.800%. Hal ini berarti jika Anda membeli 10 lot AMRT pada tahun 2009 dengan Rp40.000, kini Anda bisa menjualnya dengan harga Rp230.000 dan mendapatkan laba sebesar Rp190.000. 

Cara Mencari Saham Multibagger

High risk high return. Seiring dengan keuntungan saham multibagger yang tinggi, datang juga risiko. Salah satu risikonya adalah, Anda harus mengeluarkan waktu, tenaga dan analisa yang cukup untuk mencari saham yang berpotensi menjadi multibagger. Lalu, bagaimana cara mencarinya? Berikut ini beberapa kriteria yang harus dipenuhi saat mencair surat berharga kategori ini:

1. Prospek bisnis cerah

Perusahaan yang dapat memberikan keuntungan berlipat kepada investornya adalah perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang cerah. Sebab, tanpa prospek bisnis yang cerah dan terus berinovasi selama beberapa tahun kedepan, tentunya perusahaan tidak akan dapat bertahan di tengah perubahan ekonomi, industri dan persaingan. 

Untuk menentukan apakah sebuah perusahaan memiliki prospek bisnis yang cerah atau tidak, seorang investor perlu membuka pikirannya dan rajin membaca berita dan penelitian ekonomi mengenai kondisi perekonomian terkini. Investor juga harus memastikan bahwa perusahaan tersebut terus berinovasi demi menghadapi perubahan zaman. 

2. Utang perusahaan dalam kondisi yang wajar

Utang (debt) adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam masa ekonomi ekspansif. Di satu sisi, pendanaan dari utang dapat membantu perusahaan untuk menyukseskan berbagai program dan operasinya, namun di sisi lain utang yang menumpuk juga dapat menjadi beban bagi keuangan perusahaan. Karena walau bagaimanapun, pokok utang dan bunganya tetap harus dilunasi. Oleh sebab itu, utang harus dikelola dengan sebijaksana mungkin.

Terdapat beberapa indikator keuangan yang dapat Anda gunakan untuk memeriksa “tingkat kewajaran utang ini”, seperti debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR). Setiap perusahaan memiliki nilai DER dan DAR yang berbeda. Maka dari itu, pastikan Anda menganalisis kondisi utang ini dalam beberapa tahun sekaligus dan membandingkan kondisi utang perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa. 

3. Kondisi fundamental kuat

Selain utang, ada banyak komponen keuangan lain yang menentukan kualitas kondisi fundamental sebuah perusahaan, misalnya biaya, pendapatan, aset dan lain sebagainya. Tentu kondisi utang yang sehat tidak akan berarti banyak bagi perusahaan yang tidak bisa menyeimbangkan antara pendapatan dan beban usahanya, sehingga terus merugi.

Pastikan keuangan dan bisnis perusahaan secara keseluruhan dalam kondisi sehat, dan sustainable jika Anda ingin berinvestasi di perusahaan ini dalam jangka panjang. Sebab, sebagaimana pondasi dan akar, kondisi fundamental yang kuat akan tetap membuat perusahaan kuat berdiri meskipun banyak angin yang menggoyangkan. 

4. Kinerja perusahaan tumbuh dengan stabil

Perusahaan yang baik bukanlah perusahaan yang mendapatkan keuntungan besar dalam satu atau dua tahun saja. Perusahaan yang baik bagi investor perusahaan yang jumlah keuntungannya terus bertambah meskipun tidak signifikan dan kalaupun perusahaan tersebut merugi, kerugian tersebut hanya terjadi satu atau dua kali dalam beberapa tahun kebelakang. 

Pertumbuhan yang stabil ini menunjukkan bahwasanya operasi bisnis perusahaan tersebut mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan trend bisnis yang sedang berlangsung. Akibatnya, dalam kondisi apapun, perusahaan tetap dapat mempertahankan keuangan yang sehat.

5. Pilih saham yang undervalued

Saham yang undervalued adalah saham yang harganya di pasaran lebih rendah dibandingkan dengan harga seharusnya saham tersebut menurut Anda. Untuk menentukan besaran harga wajar saham, Anda harus mempertimbangkan 4 aspek di atas sebelumnya.

Membeli saham undervalue sama halnya dengan membeli saham yang masih dilihat sebelah mata oleh investor lain di pasar. Akibatnya ketika investor mulai menyadari nilai sebenarnya, harga saham tersebut berpotensi naik. 

Meskipun namanya undervalue, namun bukan berarti Anda harus membeli value stock. Anda juga bisa membeli growth stock yang menurut Anda harganya masih bisa naik lagi. Dengan demikian, dalam jangka panjang Anda bisa mendapatkan keuntungan.

Perbedaan Saham Multibagger dan Saham Gorengan

Jika saham multibagger disukai, maka saham gorengan sebaiknya dihindari. Walaupun sama-sama berpotensi mendatangkan keuntungan besar, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan, yaitu:

  1. Pertumbuhan harga saham multibagger didukung dengan kondisi fundamental yang baik, sementara saham gorengan tidak.
  2. Pertumbuhan harga saham multibagger dalam jangka pendek bisa jadi kecil, tapi konsisten, sementara kenaikan harga saham gorengan bisa jadi tajam tapi kenaikan harga tersebut hanya sementara.
  3. Kenaikan harga saham multibagger didorong karena kondisi bisnis dan ekonomi yang sedang pro dengan perusahaan, serta karena inovasi perusahaan itu sendiri. Di sisi lain, kenaikan harga saham gorengan disebabkan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin membuatnya naik dan mengambil keuntungan dari kenaikan tersebut. 

Mencari saham multibagger memang susah-susah gampang. Dibutuhkan ketekunan dan ketelitian untuk menganalisis kondisi fundamental perusahaan dan kesabaran untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Namun, tingkat pengorbanan ini sebanding dengan tingkat potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan di masa depan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *