Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Socially Responsible Investing (SRI)?

socially responsible investing

Ada banyak faktor selain keuntungan materiil yang bisa Anda jadikan sebagai pertimbangan dalam memilih instrumen investasi. Salah satu diantara banyak faktor tersebut adalah nilai-nilai kepedulian perusahaan emiten atau manajemen investasi dalam kegiatan sosial dan perlindungan alam. 

Penggunaan berbagai faktor terkait alam dan lingkungan dalam memilih instrumen investasi inilah yang disebut dengan socially responsible investing (SRI). Sama halnya dengan investasi syariah, investasi dengan tanggung jawab sosial ini juga semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. 

Pengertian Socially Responsible Investing (SRI)

Socially responsible investing (SRI) adalah kegiatan investasi yang menjadikan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai faktor dalam memilih instrumen. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini juga bisa disebut sebagai investasi dengan tanggung jawab sosial. 

Dengan membeli instrumen investasi yang “dicap” sebagai instrumen yang bertanggung jawab sosial, Anda bisa berinvestasi sambil mendukung sebuah kegiatan sosial. Misalnya, berinvestasi sambil melindungi lingkungan, membantu UMKM dan para wanita mengembangkan bisnis mereka dan lain sebagainya. 

Tapi, Anda perlu ingat kalau kontribusi sosial dan keuntungan bisnis ini adalah dua hal yang berbeda. Ini artinya, bisa jadi sebuah perusahaan adalah perusahaan yang berdampak sosial, namun secara bisnis, keuntungan yang didapatnya tidak banyak. Oleh sebab itu, Anda harus tetap mempertimbangkan aspek keuntungan dan ramah lingkungan ini secara terpisah untuk memilih saham terbaik. 

Prinsip-prinsip SRI

Pada awal tahun 2005. Sekertaris Jendral PBB saat itu, Kofi Annan mengundang 20 perwakilan investor institusi besar di dunia untuk membuat dan menyetujui prinsip-prinsip dasar socially responsible investment (SRI). Prinsip-prinsip yang disetujui tersebut adalah:

  1. Investor institusi akan menggunakan variabel-variabel lingkungan dan sosial sebagai faktor dalam menganalisis investasi.
  2. Investor institusi akan menjadi pemilik saham yang aktif membawa dan mendorong penerapan ESG dalam investasi mereka.
  3. Investor institusi berjanji akan meminta publikasi yang cukup mengenai ESG dari perusahaan-perusahaan yang mereka beri dana investasi. 
  4. Investor institusi akan mempromosikan persetujuan dan implementasi prinsip-prinsip dasar investasi bertanggung jawab sosial ini dalam industri investasi
  5. Investor institusi akan bekerjasama untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip RSI ini secara efektif dan efisien.
  6. Investor institusi akan melaporkan penerapan prinsip-prinsip SRI ini.

Indeks-Indeks SRI di Indonesia

Untuk mendukung pengembangan socially responsible investment (SRI) ini, dalam beberapa tahun terakhir Bursa Efek Indonesia juga mempersiapkan indeks-indeks yang berisi saham yang dinilai ramah lingkungan. Indeks ini bisa dikelola oleh BEI sendiri maupun bekerjasama dengan pihak ke-3. Tujuannya adalah untuk mempermudah investor yang ingin berinvestasi pada instrumen ramah lingkungan untuk memilih sahamnya. 

Berikut ini beberapa indeks tersebut:

  1. IDX ESG Leaders. Indeks ini berisi perusahaan-perusahaan dengan likuiditas dan kinerja keuangan yang baik, penilaian kinerja Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik pula serta tidak pernah terlibat skandal yang berkaitan dengan hal ini. Indeks ini dibuat oleh BEI dengan bekerja sama dengan Sustainalitycs. 
  2. Indeks SRI Kehati. Indeks ini berisi 25 perusahaan yang terus mendorong bisnis berkelanjutan, ramah lingkungan dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini dikembangkan oleh BEI dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI). 
  3. ESG Sector Leaders IDX KEHATI. ESG Sector Leaders IDX KEHATI adalah indeks yang diterbitkan oleh BEI bersama Yayasan Kehati yang mengukur kinerja saham-saham yang memiliki nilai Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor saham tersebut.
  4. ESG Quality 45 IDX KEHATI. Indeks lain yang dikelola oleh BEI bersama Yayasan Kehati adalah indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI. Indeks ini mengukur kinerja 45 perusahaan terbaik dari segi kontribusi mereka terhadap ESG dan dari segi likuiditasnya. 
  5. IDX LQ45 Low Carbon Leaders. IDX LQ45 Low Carbon Leaders adalah indeks yang berisi saham-saham LQ45 yang telah diukur berdasarkan peran mereka dalam pembuangan emisi karbon dengan mempertimbangkan sektor bisnis mereka. 

Cara Berinvestasi Socially Responsible Investing (SRI)

Kini ada banyak cara yang bisa Anda lakukan berinvestasi socially responsible investing (SRI), yaitu:

  1. Membeli saham konstituen indeks-indeks di atas secara langsung. Dengan membeli saham konstituen indeks di atas satu per satu secara langsung, Anda dapat dengan lebih mudah mengawasi kinerja saham tersebut dan bagaimana perusahaan penerbit saham itu bereaksi pada isu-isu lingkungan dan sosial. Hanya saja kekurangannya adalah, Anda masih perlu melakukan diversifikasi. 
  2. Membeli reksadana indeks yang menjadikan indeks di atas sebagai benchmark. Reksadana indeks adalah jenis reksadana saham yang menjadikan indeks tertentu sebagai acuan kinerja. Reksadana jenis ini hanya dialokasikan pada saham anggota indeks-indeks tersebut dan dikatakan bekerja dengan baik jika nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai indeks yang dijadikan acuan. Untuk socially responsible investing (SRI), Anda bisa berinvestasi pada reksadana indeks yang menjadikan Indeks SRI Kehati atau indeks lain di atas sebagai benchmark. 

Kelebihan investasi model ini adalah, portofolio Anda secara otomatis akan terdiversifikasi. Hanya saja kekurangannya adalah, Anda tidak bisa memantau kinerja saham perusahaan-perusahaan tersebut secara langsung dan harus memeriksa komitmen manajer investasi yang Anda gunakan juga. 

  1. Membeli ETF yang menjadikan indeks di atas sebagai benchmark. Exchange-traded fund adalah instrumen investasi kolektif yang hampir mirip dengan reksadana. Hanya saja pada ETF, dana dan portofolio investasi Anda tidak dikelola oleh manajer investasi, melainkan oleh Anda sendiri dan diperjualbelikan secara langsung di bursa sama seperti saham. 

Selain tiga cara di atas, saat ini beberapa platform P2P Lending juga mengembangkan investasi bertanggung jawab sosial mereka sendiri. Bedanya adalah, jika pada instrumen pasar modal di atas fokus SRI lebih kepada aspek lingkungan, maka di P2P Lending ini lebih kepada aspek sosial (impact investing). Misalnya, untuk mendanai perusahaan-perusahaan UMKM yang mempekerjakan wanita dan tenaga kerja disabilitas. 

Tren Masa Depan SRI

Sejauh ini, terdapat trend peningkatan socially responsible investment (SRI) di negara-negara besar di dunia. Menurut data dari Global Sustainable Investment Review 2020 ada sekitar 35.301 miliar USD aset yang dikelola dengan tanggung jawab sosial. Ini artinya, ada sekitar 35,9% dana investasi di dunia yang dikelola dengan cara ini. Apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2018, nilai ini meningkat hingga 2,5%. 

Lalu bagaimana tren perkembangan SRI pada investasi di masa depan? Secara data, tren ini masih belum bisa diperhitungkan mengingat data mengenai investasi bertanggung jawab sosial ini masih ada sejak tahun 2016. Namun seiring dengan gencarnya komunikasi tentang investasi ramah lingkungan di internet, maka tidak menutup kemungkinan investasi dengan nilai sosial ini memiliki prospek cerah di masa depan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *