Lompat ke konten
Daftar Isi

Waktu Trading Berbahaya Yang Harus Diwaspadai

Waktu Trading Berbahaya Yang Harus Diwaspadai

Salah satu kunci kesuksesan dalam trading adalah memilih waktu trading yang tepat. Pasalnya, ada waktu-waktu tertentu yang memiliki likuiditas rendah, sehingga cukup berbahaya untuk trader pemula. Padahal, mengambil keuntungan dari likuiditas pasar adalah salah satu potensi keuntungan menjadi seorang trader. 

Selain itu, ada waktu-waktu pribadi yang seharusnya diatur dengan baik supaya bisa mendatangkan keuntungan. Perlu diingat, bukannya Anda tidak boleh trading, hanya saja tingkat kewaspadaannya harus ditingkatkan karena cukup berisiko. Apa saja waktu-waktu tersebut? Berikut ini list-nya:

1. Waktu Setelah Terbitnya Berita Besar

Waktu trading berbahaya yang pertama adalah waktu terbitnya berita besar. Berita besar tersebut, seperti berita mengenai perusahaan terkait kalau dalam konteks saham, berita mengenai inflasi, suku bunga dan non-farm payroll (NFP) dalam konteks forex dan lain sebagainya. 

Hal ini disebabkan karena pasca terbitnya berita besar, umumnya pasar aset terkait sedang dalam kondisi tidak pasti. Kondisi ketidakpastian ini acap kali membuat pergerakan pasar susah dibaca, sehingga tidak menutup kemungkinan pasar bergerak ke arah yang berlawanan dengan yang diinginkan oleh trader terkait. 

Maka dari itu, umumnya trader, khususnya trader pemula diminta untuk menunggu terlebih dahulu sampai 4 jam atau beberapa waktu setelah berita besar tersebut muncul, sampai akhirnya pergerakan pasar mulai terbaca dengan jelas.

2.  Awal dan Akhir Minggu

Seperti yang disebutkan dalam pembukaan artikel ini, keuntungan trader terletak dari sebagaimana pandainya dia dalam memanfaatkan fluktuasi harga aset untuk keuntungannya. Awal, akhir minggu umumnya adalah hari dimana trader baru membuka aplikasi trading-nya, sementara trader institusi baru merencanakan arah trading selanjutnya. 

Sebaliknya, pada hari Jumat, tingkat likuiditas trading lebih rendah karena tidak banyak trader yang mau mengambil risiko tambahan dengan membuka posisi menjelang weekend. Akibatnya, trading pada hari Senin memiliki tingkat fluktuasi harga yang lebih rendah dibandingkan fluktuasi harga ketika weekdays (Senin-Jumat).

Salah satu tantangan bagi seorang trader forex adalah mengetahui dan menyesuaikan diri terhadap jam-jam dan hari trading pada sesi pasar forex di dunia. Pasalnya, sesi perdagangan forex dunia bisa jadi tiba saat masyarakat Indonesia sedang tidur atau lagi sibuk-sibuknya bekerja. 

3. Weekend

Weekend trading memang menjadi salah satu solusi waktu trading untuk trader yang masih memiliki pekerjaan di luar trading selama weekdays. Namun, membuka posisi pada hari Sabtu dan Minggu bisa jadi sangat berisiko. 

Memang ada aplikasi atau platform yang menawarkan weekend trading, namun tidak banyak trader yang membuka posisi trading ketika Sabtu-Minggu. Pasalnya, pada dua hari ini trader akan beristirahat atau melakukan kegiatan lain di luar trading. Akibatnya, tingkat fluktuasi harga aset pada dua hari ini lebih rendah dibandingkan weekdays. 

Maka dari itu, tidak banyak aplikasi atau platform yang menawarkan weekend trading dan tidak semua aset juga bisa diperdagangkan pada dua hari ini, sehingga weekend trading relatif kurang cocok untuk trader pemula. 

4. Hari Libur

Konteksnya sama seperti weekend trading, yaitu hari libur adalah saatnya para trader fokus pada kegiatan lain mereka. Termasuk diantaranya adalah trader institusi. Pada hari-hari libur seperti, Paskah, Natal, Thanksgiving, umumnya pasar modal dan forex dunia sedang sepi (minim likuiditas). 

Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh trader, khususnya trader saham internasional dan  forex adalah mengetahui jadwal hari libur berbagai negara ini. Tujuannya adalah, supaya ketika hari tersebut atau hari sebelumnya, Anda tidak membuka posisi trading. 

Untungnya saat ini banyak aplikasi dan platform trading yang dilengkapi dengan fitur kalender. Dalam fitur ini, Anda bisa melihat kapan hari libur atau hari-hari penting lainnya bagi negara terkait. Menyesuaikan jadwal hari libur, weekend dan awal minggu mungkin bisa jadi hal yang menantang bagi trader pemula, namun penulis percaya bahwa seiring berjalannya waktu, Anda akan terbiasa dengan pengaturan ini. 

5. Saat Anda Sedang Bad Mood

Waktu trading berbahaya yang kelima adalah ketika Anda sedang bad mood untuk membuka posisi trading. Sebab, posisi trading yang dibuka dalam keadaan bad mood umumnya menghasilkan keputusan trading yang tidak logis, sehingga mengakibatkan kerugian. 

Oleh sebab itu, trader perlu menyusun jadwal trading rutin. Tujuannya adalah supaya ketika jam trading berlangsung, kondisi emosional trader tersebut sudah siap untuk membuka posisi trading. Namun, sekali lagi teori lebih mudah dibandingkan dengan praktek. Ada kalanya Anda sudah waktunya trading, akan tetapi malam sebelumnya kurang tidur, atau tiba-tiba ada musibah dan lain sebagainya. 

6. Saat Anda Sedang Terlalu Bahagia

Selain saat badmood, waktu lain yang berbahaya untuk digunakan untuk membuka trading adalah ketika Anda sedang terlalu bahagia. Terlalu bahagia ini termasuk ketika Anda baru memenangkan trading dan mendapatkan keuntungan besar. 

Tidak jarang trader yang baru mendapatkan keuntungan trading membuka posisi trading baru dengan tanpa pertimbangan matang. Hal ini terjadi karena adanya hormon dopamin yang dirilis dari otak dan mendorong trader untuk membuka posisi lagi. Akibatnya, trader tersebut merugi.

Tips Mengatur Waktu Trading

Adanya beberapa waktu trading paling berbahaya di atas tidak berarti bahwa Anda tidak boleh trading pada waktu-waktu tersebut. Hanya saja, perlu kehati-hatian ekstra. Lantas, bagaimana cara mengatur waktu trading? Berikut ini tipsnya:

  1. Ketahui sesi perdagangan. Langkah pertama tentunya adalah dengan mengetahui sesi perdagangan yang ingin Anda masuki. Tentu jam buka New York Stock Exchange (NYSE) akan berbeda dengan London Stock Exchange (LSE) dan Hang Seng bukan? Sama halnya juga dengan pasar forex. Apalagi di pasar forex ada 4 sesi perdagangan yang memiliki waktu yang berkelindan satu sama lain. Untuk memilih waktu yang tepat, tentu Anda juga harus tahu instrumen apa yang ingin Anda beli.
  2. Sesuaikan dengan jadwal kerja.Tidak semua trader menjadikan profesi ini sebagai pekerjaan utama mereka. Belum lagi pastinya trader juga harus mengalokasikan waktunya untuk berbagai kebutuhan lain. Oleh sebab itu, perlu ada penyesuaian antara jadwal trading dan pekerjaan utama trader dan berbagai kebutuhan lain tersebut. Terkecuali apabila trader tersebut sudah menjadi full time trader. 
  3. Sesuaikan dengan risiko. Keenam waktu trading di atas merupakan waktu trading paling berbahaya. Meskipun trader masih boleh trading pada waktu tersebut, namun sebaiknya lebih berhati-hati, khususnya untuk trader pemula. 
  4. Buat jadwal trading rutin. Jadwal trading rutin berperan sebagai patokan, kapan Anda harus trading, kapan harus analisis saja dan kapan harus melaksanakan kegiatan lain. Jadwal ini berguna supaya ketika waktu analisis dan trading akan tiba, Anda sudah mempersiapkan pikiran dan mental. Disiplin terhadap jadwal trading ini memang sangat penting, tapi tetap saja teori lebih mudah dibandingkan praktek. 
  5. Catat tanggal-tanggal penting, seperti tanggal dan jam pengumuman non-farm payroll (NFP), tanggal libur nasional dan internasional, tanggal pemilu (pemilihan presiden acap kali membuat pasar saham tidak menentu) dan lain sebagainya.
Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *