Anda membeli saham untuk mendapatkan keuntungan bukan? Keuntungan saham berasal dari bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada investor (dividen) dan kenaikan harga saham tersebut (capital gain). Tapi, keuntungan tersebut baru bisa terealisasi jika Anda menjual saham tersebut.
Sebelum Anda menjualnya, keuntungan tersebut masih berupa unrealized gain yang nilainya bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar.Tapi, apakah saham bisa dijual kapan saja? Dan kapan waktu terbaik untuk menjual instrumen investasi ini? Simak penjelasannya berikut.
Apakah Saham Bisa Dijual Kapan Saja?
Saham adalah instrumen investasi yang bisa Anda jual kapanpun yang Anda mau, selama Bursa Efek Indonesia masih buka. Jam buka bursa adalah jam 9.00 WIB hingga jam 16.00 WIB dari Senin sampai Jumat dengan catatan hari libur nasional tutup.
Hanya saja, saham Anda bisa jadi tidak langsung laku. Sama seperti menjual barang pada umumnya, saham bisa laku kalau ada investor lain yang bersedia membeli saham tersebut dengan harga yang telah Anda pasang sebelumnya. Oleh karena itu, saham akan langsung laku apabila Anda memasang harga jual yang sesuai dengan harga pasar (market order).
Selain itu, uang hasil penjualan saham Anda juga baru akan masuk ke rekening bank sekitar H+2 setelah order jual dimasukkan. Hal ini karena perusahaan sekuritas harus melewati proses settlement atau penyelesaian terlebih dahulu dan biasanya memakan waktu 2 hari kerja (T+2). Oleh karena itu, saham bukan merupakan instrumen investasi yang paling pas untuk meletakkan dana darurat.
Waktu yang Tepat untuk Menjual Saham agar Cuan
1. Selain Hari Jumat dan menjelang libur
Saham memang bisa dijual kapanpun, tapi sebaiknya tidak pada Hari Jumat siang hari dan menjelang libur. Hal ini karena order penjualan saham Anda baru akan mulai dikerjakan oleh sekuritas pada hari kerja setelahnya. Akibatnya, uang hasil penjualan saham tersebut akan lebih lama masuk ke rekening Anda.
Misalnya, Anda memasukkan order jual pada jam 13.00 WIB di Hari Jumat. Maka, proses order tersebut baru akan dikerjakan oleh sekuritas tempat Anda trading pada Hari Senin minggu selanjutnya dan uang Anda paling cepat bisa masuk rekening pada Hari Rabu.
2. Saat target profit sudah tercapai
Sebelum investasi saham, sebaiknya Anda sudah mempersiapkan catatan perencanaan trading (trading plan) terlebih dahulu. Tujuannya adalah supaya investasi Anda lebih terarah. Dalam trading plan tersebut, Anda harus mencantumkan target profit yang Anda inginkan.
Segera jual saham yang Anda miliki ketika target profit tersebut sudah terpenuhi. Hal ini supaya Anda terhindar dari FOMO atau greed yang justru bisa mengantarkan Anda pada kerugian yang tidak perlu.
3. Saat harga saham menyentuh level cut loss
Selain target profit, trading plan juga harus memuat level harga untuk cut loss (jual rugi). Adanya penjualan saat merugi ini bertujuan untuk meminimalisir potensi risiko akibat harga yang turun lebih jauh. Hal ini khususnya jika Anda tidak percaya kalau harga saham tersebut akan naik kembali (rebound).
Level cut loss ini bisa Anda tentukan dengan menggunakan garis support biasa maupun fibonacci retracement. Selain itu, Anda juga bisa mulai menjual saham Anda, jika harga instrumen investasi ini menembus nilai auto reject bawah (ARB) secara terus menerus. Karena ini artinya, ada trend bearish yang cukup kuat mendorong saham tersebut.
4. Saat muncul pola candlestick tertentu
Pola candlestick atau grafik lilin, seringkali bisa menjadi indikator perubahan trend yang akurat. Misalnya, candlestick berbentuk three black crows. Candle ini terdiri dari 3 candle berwarna merah atau hitam, terletak berurutan dan semakin besar (candle A<B<C). Pola ini menunjukkan adanya potensi bearish yang cukup kuat, sehingga apabila Anda tidak segera menjualnya, keuntungan yang bisa Anda peroleh akan berkurang atau bahkan merugi.
5. Saat investor pengendali menjual sahamnya dalam jumlah besar
Dalam investasi saham sebuah perusahaan, ada investor-investor tertentu yang memiliki saham dalam jumlah besar di perusahaan tersebut. Biasanya, investor pengendali ini adalah investor individu bermodal besar, seperti Lo Kheng Hong, direktur atau komisaris perusahaan tersebut atau investor institusi.
Penjualan saham dalam jumlah besar dapat mendorong harga saham tersebut untuk terus menurun. Apalagi jika dilakukan oleh investor bandar, investor lain yang tidak mengetahui penyebab penurunan tersebut tentu akan ikut menjual sahamnya. Akibatnya, harga saham tersebut akan terus menurun.
Apabila Anda tidak yakin dengan kinerja perusahaan tersebut kedepannya, maka Anda bisa langsung ikut menjual saham tersebut. Tapi, apabila Anda yakin kalau penurunan harga ini hanya akan terjadi sementara, Anda bisa membiarkannya saja atau bahkan menambah kepemilikan Anda dengan melakukan dollar cost averaging (DCA).
6. Saat perusahaan mengalami penurunan kinerja terus menerus
Sebagai seorang investor, salah satu skill yang harus Anda kuasai dengan baik adalah membaca laporan keuangan dan laporan tahunan. Tujuannya adalah supaya Anda mengetahui kinerja bisnis perusahaan dari tahun ke tahun.
Bisnis memang pasti akan mengalami naik turun, namun apabila sebuah perusahaan mengalami penurunan kinerja selama 6 kuartal berturut-turut, maka bisa jadi ada masalah dengan bisnis perusahaan tersebut, sehingga Anda perlu menjual sahamnya, supaya saham tersebut tidak menjadi saham nyangkut dan membuat nilai portofolio Anda menurun.
7. Saat Anda benar-benar membutuhkan uang
Jika Anda memiliki kebutuhan mendesak yang tidak dapat dicover asuransi dan dibayar dengan dana darurat seluruhnya, maka Anda bisa menjual saham Anda. Misalnya, suami Anda dipecat dari perusahaan dan sudah menganggur selama 3 bulan, sehingga dana darurat habis. Apabila di bulan ke-4 dia belum mendapatkan penghasilan juga, maka Anda bisa menjual saham yang Anda miliki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saham memang bisa dijual kapanpun. Namun, menjual instrumen investasi ini tidak bisa sembarangan, khususnya jika Anda tidak ingin mengalami kerugian. Kaji dengan teliti kinerja saham dan keuangan emiten incaran Anda dan susun perencanaan trading dengan baik, supaya investasi Anda menguntungkan.