Lompat ke konten
Daftar Isi

Apakah Saham Bisa Hilang?

Ilustrasi saham

Saham adalah instrumen investasi yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi, namun memiliki potensi kerugian yang tinggi pula. Hal ini disebabkan beberapa hal, di antaranya:

  1. Harga per lembar saham bisa ribuan hingga puluhan ribu ribu rupiah. Padahal untuk membeli saham Anda harus membeli 100 lembar sekaligus.
  2. Untuk untung di pasar saham, Anda harus meluangkan waktu untuk belajar analisis dan menganalisis indikator teknis dan fundamental saham tersebut.
  3. Perubahan harga saham tergantung dengan kinerja bisnis perusahaan penerbit dan kondisi ekonomi nasional dan global. 
  4. Kerugian atau kehilangan di pasar saham tidak bisa diklaim ke lembaga apapun seperti jika Anda kehilangan uang tabungan di bank yang bisa diklaim ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Apakah Saham Bisa Hilang? 

Saham bisa hilang.

Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui apa saja hal yang bisa menyebabkan Anda kehilangan saham Anda di pasar modal dan bagaimana cara mengatasinya.

Penyebab Saham Bisa Hilang

Ada beberapa penyebab teknis dan non teknis yang bisa membuat Anda kehilangan saham incaran. Beberapa penyebab tersebut antara lain:

1. Perusahaan terkena suspensi

Penyebab pertama adalah perusahaan penerbit saham tersebut terkena suspensi. Sebenarnya jika hanya terkena suspensi, saham perusahaan tersebut masih bisa Anda temukan di bursa. Hanya saja, surat berharga ini tidak bisa Anda perdagangkan selama beberapa waktu. 

Suspensi saham bisa terjadi apabila pergerakan harga surat berharga tersebut oleh BEI dinilai aneh sehingga mengancam transparansi dan keadilan pasar modal Indonesia atau perusahaan penerbit instrumen tersebut menyalahi aturan BEI entah itu telat menyetor laporan atau yang lainnya. 

Biasanya suspensi saham hanya bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu sampai masalah dirasa selesai. Namun dalam kasus-kasus tertentu (seperti kasus Garuda), suspensi saham bisa berlangsung hingga lebih dari satu tahun. 

2. Saham delisting dari bursa

Apabila suspensi saham berlangsung selama 2 tahun, maka perusahaan terkait terancam untuk diusir atau delisting dari bursa. Akibatnya, perdagangan saham tersebut akan ditutup secara permanen dan perusahaan akan kembali menjadi perusahaan tertutup. Umumnya perusahaan yang terkena suspensi hingga 2 tahun ini mengalami kebangkurtan atau masalah keuangan lainnya. 

Meskipun demikian, ada kalanya juga perusahaan melakukan delisting dari bursa secara sukarela karena alasan tertentu. Umumnya jika ingin delisting karena hal ini, perusahaan akan melakukan buyback saham yang beredar terlebih dahulu sehingga Anda tidak perlu khawatir. 

3. Ada masalah dengan perusahaan sekuritas yang Anda gunakan

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya investasi, baik itu pada saham maupun instrumen lainnya, mulai naik pamor saat pandemi lalu. Saking banyaknya orang yang tergiur iming-iming investasi dengan keuntungan tinggi, banyak dari mereka yang terjebak investasi dengan menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang tidak terdaftar di OJK atau yang dikenal juga dengan perusahaan sekuritas bodong.

Padahal perusahaan sekuritas atau broker adalah pihak penting yang seharusnya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan trading Anda. Oleh karena itu, sepatutnya Anda memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK

4. Aplikasi trading yang Anda pakai diretas

Masalah keempat yang bisa menyebabkan saham Anda hilang adalah karena aplikasi trading Anda diretas. Apakah aplikasi trading saham bisa diretas? Jawabannya tentu saja bisa tergantung dengan keahlian peretas terkait, sistem keamanan (firewall) aplikasi tersebut dan kemampuan Anda dalam menjaga data pribadi.

Tips Agar Saham Tidak Hilang

Lalu, bagaimana cara untuk mencegah agar saham Anda tidak hilang? Berikut ini tips untuk mencegah kehilangan saham:

1. Pilih perusahaan broker terbaik

Lihat legalitas perusahaan broker tersebut. Meskipun kalau saham Anda hilang karena rugi di pasar modal mereka tidak wajib mengganti, namun paling tidak Anda tidak akan ditipu oleh perusahaan tersebut dan kalaupun ditipu, Anda bisa melaporkannya ke otoritas terkait dengan dasar yang kuat. 

Anda bisa mengecek legalitas perusahaan ini di laman resmi OJK dan laman resmi perusahaan tersebut sendiri. Perlu Anda ingat bahwasannya perusahaan sekuritas tidak akan menghubungi Anda melalui platform apapun sebelum Anda secara aktif menghubungi mereka terlebih dahulu. 

2. Pilih aplikasi terbaik

Aplikasi terbaik tidak hanya aplikasi yang memungkinkan Anda untuk memperjualbelikan berbagai instrumen investasi dengan cepat dan tepat, tetapi juga aplikasi trading yang memiliki tingkat keamanan yang terbaik. 

Pastikan anda menggunakan aplikasi trading saham terpercaya yang akan bertanggung jawab jika akun Anda diretas.

Pastikan aplikasi yang Anda pakai menggunakan two factor authentication, dibuat oleh developer yang tidak pernah memiliki rekam jejak yang buruk, dan secara konsisten menawarkan pembaharuan aplikasi. 

3. Jaga keamanan data diri Anda

Aplikasi terbaik saja tidak akan cukup kalau Anda tidak bisa menjaga keamanan data diri Anda pribadi. Pertama, pastikan Anda terus memperbaharui software aplikasi yang Anda gunakan. Sebab biasanya pembaruan aplikasi ini bertujuan untuk membuang bug yang berpotensi membahayakan data pengguna. 

Kedua, pastikan Anda tidak memberitahukan username dan password aplikasi trading Anda kepada siapapun termasuk kepada pihak yang mengaku dari pengelola aplikasi tersebut. Keempat, pastikan Anda tidak menggunakan wifi publik saat membeli atau menjual saham. Hal ini karena wifi publik relatif lebih rentan peretasan dibandingkan jaringan pribadi. 

4. Pilih perusahaan terbaik

Suspensi saham memang bisa terjadi pada perusahaan apa saja dan kapan saja meskipun kondisi keuangan perusahaan tersebut sedang baik. Namun delisting paksa sebuah saham dari bursa tentunya hanya akan terjadi kepada perusahaan dengan kualitas keuangan buruk bukan? Nah, untuk menghindari hal ini sebaiknya Anda memilih perusahaan terbaik.

Meskipun terdengar cliche, namun nyatanya ada juga investor yang kehilangan saham mereka karena kurang hati-hati saat memilih saham. Sebelum membeli instrumen ini, pastikan Anda telah melakukan analisis fundamental dan teknik secara cukup dan hindari sikap FOMO dan greedy supaya terhindar dari saham gorengan atau saham yang naiknya sebentar saja lalu terus turun. 

Toh saat ini Anda bisa mengakses informasi keuangan perusahaan langsung di internet. Anda juga bisa menggunakan banyak indikator teknis secara otomatis langsung dari aplikasi trading dan aplikasi analisis saham. Adapun yang perlu Anda pahami adalah bagaimana cara membaca dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut sehingga bisa menjadi keputusan investasi yang menguntungkan. 

Perlu diingat bahwa saham bukan instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan semata. Investasi saham sama dengan bisnis pada umumnya. Ada kalanya untung dan ada kalanya juga rugi. Namun yang terpenting adalah bagaimana kerugian saham tersebut tidak membuat Anda kehilangan uang Anda secara percuma dan mempengaruhi kehidupan pribadi Anda seluruhnya dengan berhati-hati saat memilih broker, emiten dan aplikasi trading.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *