Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Asset Under Management (AUM)?

Asset under management (AUM)

Terdapat beberapa istilah penting dalam investasi reksa dana yang tidak ada di dalam instrumen investasi lainnya. Salah satu diantaranya adalah asset under management (AUM). Dalam artikel berikut ini penulis akan membahas mengenai apa itu AUM dan mengapa istilah ini penting dalam investasi reksa dana. 

Pengertian Asset Under Management (AUM)

Asset under management (AUM) adalah total aset yang dikelola oleh manajer investasi. Selain oleh perusahaan manajemen aset, istilah AUM acap kali digunakan oleh perbankan dan institusi keuangan lainnya. 

Dalam reksa dana, tinggi rendahnya total AUM menjadi salah satu tolok ukur kualitas pelayanan yang disediakan oleh manajer investasi terkait. Umumnya, semakin tinggi nilai AUM, semakin bagus pula kinerja dan pengalaman perusahaan tersebut dalam mengelola uang investor. Hal ini karena tinggi rendahnya nilai AUM yang dikelola perusahaan menggambarkan tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. 

Dalam industri keuangan, besar kecilnya proporsi AUM dari seorang investor juga menjadi salah satu pertimbangan perusahaan investasi untuk memberikan layanan tambahan kepada investor tersebut. Misalnya, investor tersebut berhak mendapatkan layanan konsultasi keuangan, bisa mengakses layanan hedging (lindung nilai) dan  lain sebagainya. Biasanya selain total AUM yang dimiliki oleh investor tersebut, perusahaan manajemen juga mempersyaratkan hal lain, seperti total pendapatan tahunan investor tersebut. 

Menurut peraturan OJK Nomor 23/POJK.04/2016 nilai AUM minimal untuk sebuah manajer investasi di Indonesia adalah sebesar 10 miliar rupiah. Nilai ini tidak ada nilai maksimalnya, mengingat semakin tinggi AUM semakin bagus. 

Cara Menghitung  Asset Under Management

Seperti yang telah disebutkan di atas, istilah asset under management tidak hanya bisa digunakan oleh satu jenis perusahaan keuangan saja. Oleh sebab itu, cara menghitung AUM di setiap perusahaan bisa jadi berbeda tergantung dengan model bisnisnya. 

Adapun dalam konteks perusahaan manajemen investasi, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat menghitung total AUM, yaitu:

  1. Fluktuasi jumlah dana yang keluar masuk dari dan ke investor. 
  2. Kinerja portofolio investasi. 
  3. Capital gain yang diperoleh dari kenaikan harga portofolio investasi. Pon 1-3 membuat total AUM berbeda setiap harinya.
  4. Dividen yang diinvestasikan kembali oleh investor atau diinvestasikan kembali oleh manajer investasi.
  5. Penambahan jumlah investor.
  6. Penutupan salah satu produk reksa dana terkait. Hal ini menimbulkan total AUM berkurang. 
  7. Penurunan nilai portofolio investasi. 

Mengapa Asset Under Management Penting?

Investor menjadikan AUM sebagai tolok ukur kinerja perusahaan dan kepercayaan investor lain terhadap perusahaan manajemen investasi tersebut. Selain itu, investor juga menggunakan variabel ini untuk menghitung jumlah biaya manajemen (management fee) yang diterapkan oleh perusahaan. 

Bagi perusahaan manajemen investasi sendiri, adanya variabel ini berguna untuk memantau kinerja portofolio investasi, menarik investor baru untuk menggunakan jasanya dan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kelebihan dan kekurangan apa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. 

Perbedaan AUM dan NAV

Istilah lain yang tidak kalah pentingnya dalam investasi reksa dana adalah net asset value (NAV) atau nilai aktiva bersih (NAB). Seringkali, AUM dan NAB disalahpahami sebagai dua istilah yang menggambarkan hal yang sama. 

Meskipun sama-sama merepresentasikan kinerja manajemen investasi secara tidak langsung, namun AUM dan NAB adalah dua hal yang berbeda. Perbedaannya adalah:

  1. AUM adalah total aset investasi yang dikelola oleh sebuah perusahaan, sedangkan NAB adalah total aset setelah dikurangi kewajiban yang dikelola oleh sebuah perusahaan dalam sebuah reksa dana saja. Misalnya, sebuah manajer investasi mengelola reksa dana A, reksa dana B, dan reksa dana C.
    Maka, NAB adalah nilai aset yang dikelola oleh manajer investasi tersebut pada masing-masing reksa dana. Jadi, setiap reksa dana bisa memiliki NAB yang berbeda. Adapun total AUM adalah total aset yang dikelola manajer investasi tersebut baik di dalam reksa dana A, B maupun C. Sederhananya, total AUM= NAB A+ NAB B + NAB C. 
  2. NAB didenominasikan dalam bentuk per share atau per unit, sedangkan AUM tidak. Nilai NAB ditentukan setiap hari ketika pasar modal sudah tutup. Nilai ini kemudian dibagi dengan jumlah reksa dana terkait yang beredar untuk ditampilkan dalam bentuk NAB per unit. NAB per unit inilah yang kemudian menjadi harga reksa dana. Di sisi lain, asset under management (AUM) tidak didenominasikan sedemikian rupa. 

Hubungan AUM dan Performa Manajer Investasi

Tinggi rendahnya AUM secara tidak langsung menggambarkan tinggi rendahnya kepercayaan investor secara umum untuk menggunakan jasa sebuah manajer investasi. Logikanya adalah, tentu investor tidak akan menitipkan sejumlah besar uangnya kepada perusahaan yang tidak jelas rekam jejaknya. 

Namun perlu Anda ingat bahwasanya, AUM hanyalah salah satu diantara sekian banyak faktor yang perlu Anda pertimbangkan untuk memilih manajer investasi dengan performa terbaik. Anda tetap perlu memeriksa latar belakang dan rekam jejak manajer investasi tersebut sebelum menggunakan jasanya, khususnya apabila Anda akan berinvestasi dalam jumlah besar. 

Anda juga perlu ingat bahwasanya sebuah perusahaan manajemen aset (manajemen investasi) biasanya juga tidak hanya menerbitkan satu merk reksa dana saja dan bahkan bisa jadi membuka jasa lain di luar pengelolaan reksa dana. Oleh sebab itu untuk memilih produk reksa dana terbaik, Anda juga harus melihat NAB masing-masing merk reksa dana dan tidak hanya nilai total AUM-nya saja. 

Beberapa Manajer Investasi dengan AUM Terbesar

Berikut ini beberapa perusahaan manajer Investasi dengan total aset kelolaan terbesar:

  1. PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia.
  2. PT. Bahana TCW Investment Management.
  3. PT. Sucorinvest Asset Management.
  4. PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
  5. PT. Mandiri Manajemen Investasi.
  6. PT. BNI Asset Management.
  7. PT. Trimegah Asset Management.
  8. PT. Syailendra Capital.
  9. PT. Schroder Investment Management Indonesia.
  10. PT. Danareksa Investment Management.

Data mengenai daftar manajer investasi dengan total AUM terbesar di atas bisa berubah sewaktu-waktu, mengingat besar kecilnya total AUM juga bisa berubah dalam satu hari saja sebagaimana yang telah dijabarkan di atas. Oleh sebab itu, pastikan Anda telah mengakses data total AUM terbaru.

Kesimpulan

Asset under management (AUM) atau dana kelolaan, adalah jumlah dana dari investor yang dikelola oleh manajer investasi terlepas dari produk dan jasa apa yang digunakan oleh investor tersebut. Besar kecilnya total AUM menunjukkan kepercayaan investor terhadap manajer investasi terkait. Maka dari itu, variabel ini penting untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih manajer investasi, baik untuk investasi reksa dana maupun exchange traded fund (ETF).

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *