Lompat ke konten
Daftar Isi

Bareksa vs Bibit, Perbandingan Yang Bagus Untuk Pemula

Head to Head Bareksa versus Bibit

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang paling banyak direkomendasikan untuk investor pemula. Selain harganya yang murah, investor juga tidak perlu mengelola aset investasinya sendiri. Mereka bisa mengandalkan perusahaan manajemen investasi yang menerbitkan reksadana tersebut. 

Reksadana bisa dibeli langsung ke perusahaan manajer investasi maupun melalui agen. Dua agen reksadana yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adalah Bareksa dan Bibit. Ketika tulisan ini dibuat, aplikasi Bareksa sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna di Google Play Store, sementara Bibit memiliki 5 juta pengunduh di platform yang sama. 

Namun manakah diantara keduanya yang lebih baik? Simak selengkapnya berikut ini:

Profil Bareksa dan Bibit

Bareksa dan Bibit adalah dua aplikasi jual beli reksadana yang banyak digunakan di Indonesia. Di kedua platform ini, Anda bisa memilih puluhan atau bahkan ribuan produk reksadana yang diterbitkan oleh berbagai manajer investasi. Modal investasi yang ditawarkan juga beragam, mulai dari minimal hanya Rp10.000 hingga jutaan rupiah. 

Sebelum kita membahas kedua aplikasi ini per kategori, alangkah baiknya jika kita membahas profil kedua perusahaan dan aplikasi ini terlebih dahulu. 

Bareksa

situs Bareksa pada bagian reksa dana
Halaman situs Bareksa.

Bareksa adalah aplikasi investasi yang dikembangkan oleh PT Bareksa Portal Investasi yang menyediakan marketplace reksa dana. Orang-orang yang bergabung dengan Bareksa pun dapat bertransaksi reksa dana secara online bersama sejumlah perusahaan manajer investasi.

Bareksa yang sudah eksis sejak 17 Februari 2013 kini telah menyediakan sekitar 2267 produk reksa dana, termasuk produk RD syariah. Produk-produk keuangan lain yang dapat Anda peroleh dari Bareksa adalah dana umrah, obligasi, dan saham. Sementara modal awal yang perlu nasabah keluarkan sangat terjangkau, yakni dari Rp50.000. Untuk informasi lebih lengkap mengenai aplikasi ini, Anda bisa membuka website perusahaan ini di bareksa.com.

Bibit

Bibit adalah marketplace besutan PT Bibit Tumbuh Bersama yang memang terbilang lebih ‘muda’ dibandingkan Bareksa karena baru hadir pada 15 Januari 2019. Meski demikian, kiprahnya sebagai anak bawang tak bisa disepelekan begitu saja. Hal tersebut terlihat dari banyaknya nasabah yang tergabung, terutama pemula yang berminat jadi investor.

Bibit menghadirkan aplikasi investasi yang sederhana dan mudah dipahami oleh investor pemula. Selain reksadana, aplikasi ini kini juga menghadirkan obligasi fixed rate, SBN dan saham. Namun untuk mengakses ketiga produk tambahan ini, Anda harus mengupdate keanggotaan Anda menjadi Bibit Plus. Review lengkap untuk aplikasi ini bisa Anda baca di:

Review Bibit

Tampilan aplikasi Bibit versi Android
User interface aplikasi Bibit di smartphone.

Ada sekitar 46 produk reksa dana yang dapat Anda pilih dari Bibit. Mereka juga menawarkan Robo Advisor, sebuah asisten virtual uang akan membimbing pemula menemukan produk reksa dana sesuai umur, tujuan, hingga profil risikonya.

Dibanding kompetitornya, cara investasi di Bibit terhitung sangat mudah karena memiliki UI/UX yang sangat sederhana.

Situs: Bibit.id.

Bareksa vs Bibit

Artikel ini membandingkan Bareksa dan Bibit berdasarkan 5 kategori, yaitu legalitas, platform, fee jual beli, metode pembayaran dan UI/UX. Simak selengkapnya berikut ini:

1. Legalitas

Legalitas adalah faktor penting yang wajib Anda periksa saat hendak berurusan dengan perusahaan investasi. Pasalnya tak sedikit pemula yang tergiur profit tinggi malah tertipu karena perusahaan yang mengiming-imingi ternyata mempraktikkan investasi bodong.

Dalam hal ini, baik Bareksa maupun Bibit dikenal sebagai tempat jual beli reksa dana yang disebut sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD). Lantas untuk mendapatkan status tersebut, perusahaan harus mengikuti regulasi yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mengecek legalitas Bareksa dan Bibit bisa dilakukan dengan mengunjungi situs resmi OJK (OJK.go.id). Keduanya sudah sama-sama terdaftar sebagai APERD di OJK, sehingga legalitasnya sebagai penyedia reksa dana tak perlu diragukan. Jadi, dari segi legalitas, keduanya bisa dikatakan imbang.

2. Platform

Bareksa dan Bibit sama-sama menerapkan registrasi atau pendaftaran secara online lewat platform. Langkah tersebut dianggap praktis terutama untuk pemula, mengingat prosesnya tak membutuhkan pengisian data di lembaran kertas. Anda pun bisa melakukannya di mana dan kapan saja. Selain itu user interface yang ditawarkan kedua aplikasi ini juga sama-sama bagus. 

Namun, Anda tetap harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang dimasukkan sebagai syarat. Salah satunya KTP dam swafoto Anda memegang tanda pengenal tersebut. Kemudian, Anda tinggal tunggu proses verifikasinya sekitar 1×24 jam.

Bareksa menawarkan jumlah produk reksa dana yang jauh lebih banyak dibanding Bibit, yaitu sekitar dua kali lipatnya. Hal ini relevan jika Anda ingin memiliki pilihan dari berbagai jenis reksa dana.

Bareksa menyediakan layanan registrasi melalui website maupun smartphone (Android dan iOS). Sementara Bibit baru membuka pendaftaran di aplikasi mobile baik di Android maupun iOS.

3. Fee jual beli

Secara garis besar, tidak ada biaya transaksi jual beli reksadana yang dibebankan oleh aplikasi ini. Hanya saja, Anda sebagai investor harus memperhatikan 3 jenis biaya saat investasi reksadana menggunakan dua platform ini, yaitu:

  1. Biaya manajemen investasi. Biaya ini diambil secara langsung oleh manajer investasi dalam bentuk persentase dari nilai aktiva bersih (NAB), sehingga investor tidak akan terlalu merasakannya. 
  2. Biaya transfer dari bank kustodian ke bank yang digunakan oleh investor. Umumnya, besaran biaya transfer ini adalah sebesar Rp3.500 untuk satu kali penjualan reksadana. 
  3. Biaya transaksi pembelian reksadana. Kira-kira sejak triwulan akhir tahun 2023 lalu, Bareksa dan Bibit mengenakan biaya transaksi pembelian reksadana menggunakan virtual account. Biaya ini bervariasi antara Rp2.100 hingga Rp3.100 per transaksi tergantung dengan bank yang Anda gunakan. Nilai ini akan tampak kecil apabila dalam satu kali pembelian, Anda membeli reksadana dalam jumlah besar sekaligus. Namun nilai ini akan tampak besar apabila Anda membeli instrumen ini dalam nominal kecil namun berkali-kali.

Namun demikian, kedua aplikasi ini juga menawarkan pembelian reksadana tanpa biaya. Di Bibit, fitur ini bisa Anda miliki jika Anda update ke Bibit Plus atau memiliki rekening Bank Jago, sementara di Bareksa, fitur ini bisa Anda dapatkan jika Anda adalah nasabah Bank Danamon. 

4. Metode pembayaran

Metode pembayaran di Bareksa dan Bibit tak jauh berbeda. Pemula yang sudah akrab dengan virtual account pasti akan cepat menguasainya. Selain itu, Anda juga tak perlu mengunggah bukti pembayaran setelah transaksi selesai.

Tidak hanya virtual account, kedua platform ini juga menerima pembayaran dari transfer bank manual dan dompet digital. Bibit menerima pembayaran dari platform seperti LinkAja, GoPay, dan fitur autodebet, sedangkan Bareksa menerima LinkAja, OVO, serta transfer manual.

5. Tampilan UI/UX

Secara garis besar, tampilan user interface dan user experience (UI/UX) Bibit terbilang lebih modern dan rapi dibandingkan dengan Bareksa. Hal ini khususnya jika Anda juga memiliki akun investasi untuk perusahaan Anda di kedua aplikasi ini. 

Dilansir dari The Overpost, Anda bisa langsung berpindah dari akun personal ke akun bisnis secara langsung melalui aplikasi Bibit, sedangkan di Bareksa, Anda harus mengakses akun perusahaan ini via website, sehingga sedikit kurang praktis. 

Mana yang Lebih Baik untuk Investor Pemula?

Dari segi fleksibilitas platform, Bareksa jelas memimpin, sebab Anda dapat memproses registrasi lewat website dan aplikasi mobile. Pengalaman Bareksa yang lebih lama dibandingkan Bibit membuat sejumlah pemula cenderung memilihnya untuk mencegah risiko dan dapat menerima berbagai kemudahan.

Beberapa tips investasi reksa dana secara online

Baik Bareksa maupun Bibit sama-sama memudahkan Anda berinvestasi secara online. Supaya lancar dan bebas kendala, ikuti serangkaian tipnya berikut ini:

Punya sistem keamanan canggih

Sistem keamanan adalah fitur terpenting yang sangat menentukan kenyamanan Anda saat investasi. Pastikan platform yang dipakai sudah dilengkapi kode OTP dan PIN untuk verifikasi. Tidak ada gunanya berinvestasi pada platform dengan fitur segudang tetapi tingkat keamanannya rendah.

Pakai jaringan internet pribadi

Entah memakai modem internet atau tetring dari smartphone, jaringan pribadi dianggap lebih baik dibandingkan Wi-Fi publik. Mengakses platform investasi dengan jaringan internet publik justru membuat Anda berisiko terkena peretasan atau pencurian data pribadi.

Periksa keamanan perangkat dari serangan virus

Perangkat yang Anda pakai, baik laptop maupun smartphone, sebaiknya sudah aman dan bebas dari virus. Pasang software antivirus atau ketatkan pengamanan dengan pengaturan sistem operasi untuk mencegah masuknya virus dari hasil browsing atau perangkat portabel. Banyak sekali investor yang kehilangan duitnya karena terkena phising yang sekarang semakin marak.

Rajin ganti password

Sejak awal, Anda harus membiasakan diri mengganti kata sandi atau password secara berkala, paling tidak setiap tiga atau enam bulan sekali. Kombinasikan angka dengan huruf untuk membuat tingkat kesulitannya semakin rumit dan sulit ditebak hacker.

Demikian faktor-faktor pembanding antara Bareksa dan Bibit hingga tip berinvestasi yang dapat Anda jadikan panduan. Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini, Anda bisa lebih mantap untuk investasi reksa dana dan sesuai prosedur.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *