Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Melunasi Utang Kartu Kredit Yang Menumpuk

Cara Melunasi Utang Kartu Kredit Yang Menumpuk

Kartu kredit bisa menjadi penolong jika nasabah sedang membutuhkan uang dalam kondisi mendesak tapi juga bisa menjadi momok apabila tidak digunakan dengan baik. Banyak orang yang harus menderita beban utang yang tinggi dan tidak bisa mengajukan kredit lain akibat gagal membayar utang kartu kreditnya. 

Bila Anda adalah salah satu orang yang saat ini sedang menghadapi kesulitan keuangan akibat penggunaan kartu kredit yang berlebihan, mungkin 7 cara melunasi utang kartu kredit yang menumpuk berikut ini bisa membantu Anda. 

1. Berhenti Menggunakan Kartu Kredit

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah dengan berhenti menggunakan kartu kredit selama beberapa waktu. Tujuannya adalah supaya Anda bisa fokus melunasi utang kartu kredit yang ada dan tidak malah menambah beban utang yang baru. 

Gunting atau simpan semua kartu kredit yang Anda miliki di tempat yang aman. Lalu mulai fokus melunasi utang kartu kredit. Tenang, Anda bisa menggunakan kartu tersebut lagi jika semua utang telah lunas.

Selain itu, pelajari berbagai jenis kartu kredit yang ada di pasaran jika selanjutnya Anda ingin mengubah tipe CC yang digunakan.

2. Coba Periksa Catatan Keuangan Anda

Dengan kondisi masyarakat yang sudah terpapar internet seperti saat ini, tidak menutup kemungkinan jika mereka sebenarnya punya aset yang bisa digunakan untuk membayar utang. 

Cara mengetahui hal ini tentu saja adalah dengan membedah catatan keuangan Anda selama beberapa bulan terakhir. Lihat atau ingat-ingat apakah Anda punya sumber pendapatan lain yang bisa dipakai untuk membayar utang. 

Bisa jadi pekerjaan utama Anda adalah pegawai kantoran namun selama beberapa waktu dalam perjalanan karir Anda, Anda pernah bekerja menjadi pekerja lepas dan uang dari pekerjaan tersebut belum pernah diambil sama sekali. 

Sumber penghasilan tambahan seperti ini tentu saja dapat digunakan sebagai salah satu sumber pelunas utang. 

3. Cari Penghasilan Tambahan

Apabila ternyata setelah diperiksa Anda tidak memiliki riwayat penghasilan tambahan yang belum pernah diambil sama sekali, maka kini saatnya Anda mencari penghasilan tambahan tersebut. 

Anda bisa menjual barang-barang atau tenaga yang Anda miliki untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Misalnya jika punya baju-baju yang masih bagus tapi tidak terpakai, maka Anda bisa menjualnya di thrift store atau punya mobil dan waktu luang saat weekend, maka Anda bisa melamar jadi driver ojek online dan lain sebagainya. 

Fokuskan pendapatan hasil penjualan barang dan jasa tambahan ini hanya untuk membayar utang kartu kredit terlebih dahulu. Baru ketika masalah utang ini sudah beres, hasil pendapatan tambahan ini bisa dipakai untuk keperluan lain. 

4. Gunakan Tabungan dan Investasi

Aset lain yang bisa Anda manfaatkan untuk membayar utang-utang apapun termasuk kartu kredit- adalah uang tabungan dan investasi. Bisa jadi untuk mengeluarkan dua sumber ini Anda harus mikir-mikir dulu sebab biasanya Anda punya tujuan tertentu untuk mulai menabung dan berinvestasi. 

Namun Anda harus ingat bahwasanya utang adalah keperluan yang lebih mendesak dibandingkan dengan semua keinginan di masa depan. Utang, apalagi utang perbankan- memiliki bunga yang jika tidak segera dibayar dapat membengkak. 

Pembengkakan bunga dan nilai pinjaman ini pada akhirnya dapat menjadi beban keuangan di masa depan. 

5. Gali Lubang Tutup Lubang

Cara selanjutnya adalah dengan membayar utang kartu kredit dengan membuka utang lain yang nilai bunganya lebih kecil daripada nilai bunga kartu kredit yang harus Anda bayarkan. Cara ini sebenarnya tidak direkomendasikan karena utang dari lubang-lubang kecil tersebut tetap dapat membebani keuangan Anda nantinya. 

Namun jika semua aset telah dijual dan Anda juga sudah berusaha maksimal mencari pendapatan tambahan tapi hasilnya masih kurang, maka cara ini bisa menjadi alternatif. Tapi ingat bahwasanya Anda perlu mencari utang dengan tingkat bunga yang lebih rendah daripada bunga kartu kredit Anda dan utang-utang tersebut tetap perlu dibayar juga.

Jangan tergoda untuk melakukan gestun karena hal itu adalah ilegal.

Anda bisa mencari pinjaman sementara ini ke bank lain yang menawarkan bunga pinjaman rendah atau ke saudara. Hindari meminjam dari P2P lending sebab umumnya pihak pinjaman online ini menerapkan suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga bank. 

6. Lunasi Kartu Kredit Dengan Bunga Besar Dulu

Dana tabungan, dana pinjaman lain serta dana hasil penjualan aset sudah terkumpul. Kini saatnya untuk membayar utang kartu kredit. Jika total dari keseluruhan uang yang dikumpulkan masih belum cukup untuk melunasi keduanya sekaligus, maka Anda bisa melunasi utang kartu kredit yang punya suku bunga lebih besar terlebih dahulu. 

Misalnya Anda punya dua kartu kredit yaitu kartu kredit A dengan beban pinjaman 2.000.000 rupiah dengan bunga 5% dan kartu kredit B dengan pokok pinjaman 1.000.000 dan beban kredit 6%. 

Sementara itu, pada tanggal tempo pembayaran Anda hanya bisa mengumpulkan uang sebanyak 1.500.000 saja. Maka, Anda bisa melunasi tagihan di kartu kredit B sebanyak 1.060.000 terlebih dahulu sementara 440.000 sisanya baru dipakai untuk melunasi utang kartu kredit A.

Biasanya kartu kredit unggulan memiliki bunga yang lebih besar, namun angka pastinya perlu Anda teliti lebih lanjut.

7. Bernegosiasi Dengan Bank

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan Anda tidak bisa melunasi utang. Salah satunya adalah jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada bisnis atau keluarga Anda seperti yang banyak terjadi di kala pandemi covid19 seperti ini. 

Apabila musibah seperti ini menimpa dan menyebabkan Anda tidak mampu membayar utang, sebaiknya Anda bernegosiasi dengan bank. Tidak menutup kemungkinan setelah mendengar alasan-alasan Anda gagal membayar utang, pihak bank akan memberikan beberapa keringanan. 

Jangan lupa saat negosiasi ini bawalah dokumen-dokumen yang sekiranya bisa memperkuat alasan Anda.

Untuk menghindari utang kartu kredit yang menumpuk, usahakan Anda hanya memiliki 1 kartu kredit dan menggunakannya hanya untuk hal-hal yang diperlukan saja. Jangan lupa bayar tagihan tepat waktu supaya bunganya tidak membengkak.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *