Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Menghadapi Saham Turun Drastis

Cara Menghadapi Saham Turun Drastis

Pasar saham adalah salah satu pasar dengan tingkat fluktuasi harga paling tinggi di dunia. Harga saham A bisa jadi naik dari 1.000 rupiah per lembar menjadi 1.500 rupiah per lembar hanya dalam satu hari, begitupun sebaliknya. 

Ada banyak faktor yang bisa membuat harga instrumen ini berfluktuasi. Faktor tersebut, mulai dari kondisi ekonomi nasional maupun internasional, kebijakan perusahaan, hingga kondisi saham itu sendiri. Perubahan harga instrumen ini acap kali terjadi tiba-tiba dan tidak bisa diperkirakan. 

Tentu investor akan senang apabila harga saham naik drastis, tapi kalau harga surat berharga ini juga turun drastis, bagaimana dong? Anda lupa pasang stop loss dan harga saham yang Anda miliki turun drastis? Lalu, bagaimana dong? Berikut ini hal yang harus dilakukan jika pasar saham  turun:

Penyebab Saham Turun Drastis

Salah satu cara untuk menghadapi harga saham yang sedang turun drastis adalah mencoba mengidentifikasi penyebabnya terlebih dahulu. Berikut ini beberapa hal yang sekiranya dapat membuat harga instrumen ini menurun drastis. Faktor-faktor di bawah ini bisa saja terjadi secara simultan atau individu:

1. Penurunan kondisi keuangan perusahaan

Ketika sebuah perusahaan sudah listing di bursa, secara tidak langsung akan ada tekanan dari investor supaya perusahaan tersebut tetap terlihat menguntungkan. Oleh sebab itu, tidak heran jika penurunan kondisi keuangan perusahaan entah itu dari segi kesehatan keuangan atau laba, dapat menurunkan harga saham. 

2. Kebijakan bisnis perusahaan

Ada kalanya sebuah perusahaan mengambil kebijakan yang kurang diminati oleh golongan investor tertentu, sehingga mengakibatkan investor tersebut menjual sahamnya dan membuat harga saham perusahaan tersebut menurun. Misalnya, sebuah perusahaan secara terang-terangan mengumumkan dukungannya kepada partai politik tertentu. Tentu investor yang berlainan paham akan beramai-ramai menjual sahamnya. 

3. Ketidakpastian bisnis

Ketidakpastian bisnis ini bisa jadi karena faktor eksternal dan faktor internal perusahaan. Faktor eksternal seperti adanya pandemi covid19, sementara faktor internal adalah hal-hal yang terkait dengan bisnis perusahaan tersebut saja. Misalnya, dalam 1 tahun terakhir harga saham Hybe Corporation turun lebih dari 50% akibat ketidakpastian apakah anggota boy group terbesar mereka, BTS, akan berangkat wajib militer atau tidak. 

4. Ketidakpastian pasar

Umumnya, ketidakpastian bisnis mengakibatkan ketidakpastian pasar terlebih dahulu sebelum mendorong harga aset untuk turun. Ketidakpastian pasar ini biasanya terjadi seketika setelah berita besar mengenai sebuah perusahaan diterbitkan. 

5. Rumor dan Sentimen

Penurunan harga saham juga bisa disebabkan oleh beredarnya informasi-informasi yang tidak jelas mengenai saham tersebut. Informasi ini bisa jadi disebarkan oleh oknum-oknum tertentu yang memang menginginkan penurunan harga instrumen tersebut untuk kepentingan mereka pribadi. 

Cara Menghadapi Saham Turun Drastis

1. Tenangkan diri Anda terlebih dahulu

Langkah pertama yang harus dilakukan jika pasar saham turun adalah menenangkan diri terlebih dahulu. Pikiran yang tenang akan membantu Anda untuk mengambil keputusan investasi yang logis dan tidak terburu-buru. 

Selain menarik napas dalam-dalam, Anda juga harus memahami bahwa penurunan harga saham adalah hal yang wajar terjadi dan bisa terjadi kapanpun. Jika penurunan harga saham ini dipicu oleh adanya sebuah berita penting, seperti pengumuman non-farm payroll atau tingkat inflasi, maka tunggu beberapa jam sampai kepanikan di pasar selesai. Investor atau trader yang sukses, bukanlah mereka yang bisa terhindar dari penurunan harga tersebut, tetapi mereka yang berhasil menghadapi penurunan harga dengan bijak. 

2. Identifikasi penyebabnya

Langkah kedua adalah identifikasikan apa yang menjadi penyebab penurunan harga saham tersebut. Seperti yang tertulis di atas, setidaknya ada 5 hal yang bisa menyebabkan penurunan harga ini. Setelah mengidentifikasi faktor yang menyebabkan penurunan harga tersebut, pikirkan kembali apakah penurunan akibat faktor ini dapat berlangsung lama atau tidak. 

Contohnya, harga saham Anda turun akibat sektornya yang tidak diuntungkan pandemi covid-19. Nah, kemudian Anda dapat mengira-ngira apakah pandemi akan berlangsung lama atau tidak serta kalau berlangsung lama, apakah hal tersebut dapat menghalangi tujuan investasi Anda atau tidak. 

3. Pahami risikonya

Setidaknya ada dua keputusan yang bisa Anda ambil ketika harga saham sedang turun. Keputusan yang pertama adalah menjualnya, sedangkan keputusan yang kedua adalah tetap memilikinya (hold). Setiap keputusan memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri.

Kelebihan dari keputusan yang pertama adalah Anda bisa terhindar dari kerugian yang lebih dalam dan bahkan bisa tetap take profit kalau harga saham tersebut masih tetap lebih tinggi dibandingkan harga saat Anda membelinya dulu.

Kekurangan dari keputusan pertama adalah, bisa jadi Anda harus cut loss jika harganya lebih rendah dibandingkan harga saat Anda membelinya dan atau Anda harus kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari saham tersebut di masa depan.

Sebaliknya, jika Anda mengambil keputusan yang kedua, Anda bisa jadi tidak akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Kekurangannya, Anda harus mengalami kerugian entah sampai kapan (saham nyangkut). 

4. Lihat aspek fundamental dan teknikalnya

Untuk membantu memantapkan diri Anda untuk memilih sell atau hold ketika harga saham sedang turun adalah dengan melihat kondisi fundamental perusahaan penerbit saham tersebut dan kondisi teknikalnya sebelumnya. Hal ini penting untuk mengidentifikasi apakah kira–kira penurunan tersebut memang disebabkan oleh kondisi keuangan perusahaan yang sedang buruk atau hanya karena rumor semata. 

Selain itu, hal ini juga penting untuk membantu Anda memperkirakan apakah penurunan harga saham tersebut terjadi sementara waktu atau bisa terjadi cukup lama. Dengan demikian, Anda bisa memutuskan apakah akan menjualnya (cut loss) atau tetap memegang saham tersebut (hold). 

5. Lihat portofolio investasi Anda

Kondisi fundamental bagus, teknikal cukup bagus tapi tidak yakin mau hold atau sell? Anda bisa melihat portofolio investasi lainnya yang Anda miliki. Apabila penurunan harga saham tersebut masih bisa dikompensasi dengan keuntungan yang Anda peroleh dari saham lainnya, maka tetap pegang saja. Toh, kondisi fundamentalnya bagus. 

Akan tetapi, Anda perlu ingat bahwasannya Anda harus menentukan batas waktu sampai kapan Anda tetap menunggu harga saham tersebut untuk naik kembali. Menurut Nerdwallet, setidaknya dibutuhkan waktu sampai 13 bulan untuk pasar saham mulai naik kembali pasca trend bearish berkepanjangan.

Kebijakan ini tentu saja akan lain jika kondisi fundamental perusahaan tersebut kurang bagus atau Anda secara tidak sengaja membeli saham gorengan. Jika saham seperti ini yang Anda beli, maka lebih baik Anda menjualnya saja dengan risiko cut loss. 

Cut loss tidak selamanya buruk, dan mempunyai saham yang nyangkut juga bukan hal yang baik. Keputusan yang bijaksana dari seorang investor dan trader benar-benar dibutuhkan saat harga saham sedang turun drastis.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *