Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa Itu Cuan? Istilah Gaul Dalam Investasi dan Trading

Apa Itu Cuan

Sebaiknya Anda bergabung dengan komunitas investor, ketika baru mulai terjun berinvestasi. Sebab bergabung dengan investor lainnya, Anda jadi dapat belajar banyak hal mulai dari bagaimana cara mencari keuntungan dan saham apa yang sedang trend.

Supaya bisa sukses gabung dengan komunitas tersebut, Anda juga harus tahu bahasa-bahasa “gaul” atau slang words yang mereka gunakan. Salah satu diantara banyak kata-kata gaul yang dipakai tersebut adalah cuan. Apa arti cuan dan mengapa istilah ini menarik? Simak ulasannya berikut:

Apa itu Cuan?

Cuan berarti untung.

Beberapa sumber menyatakan bahwa kata cuan berasal dari bahasa Hokkian atau Mandarin, yaitu zhuan/choan/cuan, yang memiliki arti yang sama. 

Dalam bahasa gaul investasi, cuan berarti mendapatkan keuntungan dari investasi karena berhasil menjual aset yang dimiliki dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga belinya (take profit).

Kebalikan dari cuan adalah boncos atau rugi yang artinya Anda terpaksa harus menjual aset yang Anda miliki dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga belinya (cut loss).

Tips Agar Lebih Cuan Dalam Investasi dan Trading

Lalu bagaimana cara agar lebih cuan dalam investasi dan trading? Berikut ini tipsnya:

1. Hindari sikap FOMO

Fear of missing out dan greedy alias rakus adalah dua sikap yang harus dihindari oleh setiap trader dan investor yang ingin mendapatkan cuan. Alasannya adalah, harga instrumen investasi yang jatuh bukan berarti tidak bisa naik lagi dan harga instrumen yang terbang tinggi belum tentu tidak bisa jatuh. 

Kalau Anda ingin cepat mendapatkan keuntungan dari trading dan investasi, maka Anda harus disiplin dengan trading plan yang Anda buat. Beli aset kalau memang sudah waktunya dan jual aset tersebut kalau waktunya tiba. Sikap greedy dan FOMO justru akan membuat trader lebih mudah kehilangan modal investasi daripada mendapatkan cuan. 

2. Pilih instrumen yang rajin bagi-bagi keuntungan

Jika Anda mau berinvestasi saham, maka pilihlah saham-saham dengan dividen tinggi yang masuk ke dalam indeks High Dividend 20. Karena indeks tersebut berisi saham-saham yang membagikan dividen dengan dividend yield tertinggi selama 3 tahun terakhir. 

Selain saham, Anda juga bisa berinvestasi pada obligasi khususnya obligasi negara. Sebab, biasanya kupon atau keuntungan obligasi negara dibagikan setiap bulannya tergantung dengan merk obligasi yang Anda pilih. Selain itu, Anda juga bisa menjual obligasi tersebut di pasar sekunder jika sedang butuh uang atau tingkat keuntungan telah mencapai titik yang Anda inginkan.

Beberapa reksa dana juga sering menawarkan dividen. Akan tetapi hal ini tergantung dengan portofolio manajer investasi yang menerbitkan reksa dana tersebut. Dengan membeli instrumen di atas, Anda tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari capital gain saja, tetapi juga dari dividen. Jangan lupa pastikan Anda tahu tanggal-tanggal penting penerbitan dan pembagian dividen juga ya. 

3. Pilih instrumen yang harganya naik tinggi boleh, tapi lihat fundamental nya dulu

Salah satu cara agar cepat cuan adalah dengan membeli instrumen investasi yang harganya sedang naik. Akan tetapi, tidak jarang instrumen (khususnya saham) yang sedang naik tinggi masuk ke dalam kategori gorengan atau instrumen yang harganya sengaja dikerek oleh orang-orang tertentu supaya harganya naik. 

Instrumen-instrumen gorengan seperti ini, umumnya mudah naik tapi juga mudah turun. Untuk menghindari instrumen seperti ini, sebaiknya Anda melakukan analisis fundamental terlebih dahulu sebelum membelinya. Analisis fundamental ini meliputi bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut atau bisnis yang mereka tekuni secara umum dan apakah ada berita positif yang menerpa saham itu.

Pastikan juga kapan Anda harus take profit atau cut loss (jika harganya mendadak turun). Take profit dan cut loss ini penting supaya kalau ternyata Anda tanpa sengaja membeli saham dengan fundamental buruk, Anda bisa keluar secepat mungkin sebelum kerugian tambah parah. 

4. Pilih instrumen dengan risiko tinggi

Ingin cepat cuan? Beli instrumen dengan risiko tinggi adalah jawabannya. Instrumen dengan risiko tinggi ini contohnya adalah saham, crypto, dan instrumen derivatif. Kekurangannya adalah instrumen risiko tinggi ini juga membutuhkan ketahanan mental karena tidak jarang harganya naik tajam turun tajam dalam sekejap. 

Tentu Anda masih ingat bagaimana harga coin Luna naik cukup tajam lalu mendadak anjlok sampai hampir menyentuh 0 rupiah bukan? Sekali lagi prinsip high risk high return tetap berlaku di sini. 

5. Investasi sendiri jangan ditangani orang lain

Salah satu hal penting yang bisa mengurangi potensi keuntungan yang Anda peroleh adalah “biaya” atau “komisi”. Biaya dan komisi ini harus Anda bayarkan kepada pihak-pihak yang membantu proses investasi Anda seperti perusahaan sekuritas dan manajer investasi. 

Anda bisa meminimalisir biaya ini dengan memilih perusahaan sekuritas dan manajer investasi dengan biaya rendah, namun lebih penting lagi usahakan investasi (apalagi trading) dengan usaha sendiri sehingga Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk perusahaan sekuritas. 

Hanya saja, kekurangan dari investasi mandiri adalah Anda harus mau belajar investasi dan trading dari 0, rajin memeriksa portofolio investasi dan trading serta harus menghadapi risiko psikologis yang terjadi akibat kerugian sendiri.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *