Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham Bank Terbaik di Indonesia (2024)

Saham Sektor Perbankan Terbaik

Sektor keuangan (finance) merupakan salah satu sektor saham yang paling besar di Indonesia, khususnya perbankan. Gabungan kapitalisasi pasar dari 4 emiten bank terbesar saja (BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI) sudah mencakup lebih dari 25% nilai seluruh saham di BEI. Maka dari itu, tidak heran jika pergerakan harga saham-saham perbankan ini bisa menggerakkan nilai IHSG.

Bahkan indeks InfoBank15 menunjukkan bahwa dari Maret 2020 hingga Maret 2024, rerata kinerja 15 saham bank terbaik naik hingga 2 kali lipat dari nilai 660 rupiah menjadi 1.395 rupiah. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan nilai indeks LQ45 yang notabene “hanya” naik 400 rupiah dari 600 rupiah pada Maret 2020 menjadi 1.000 rupiah. 

Tentunya Anda tertarik dong untuk investasi saham bank terbaik? Berikut ini daftar saham bank terbaik di Indonesia 2024 veris Investbro:

1. Bank BCA (BBCA)

Bank BCA (BBCA)

Bank Central Asia merupakan saham bank terbaik di tanah air karena reputasinya yang baik, kapitalisasi besar sehingga termasuk saham berstatus blue chip, serta harga saham yang selalu stabil. Bahkan selama pandemi, BBCA terbukti tidak jatuh drastis seperti pesaingnya.

Sepanjang tahun 2023 hingga triwulan pertama tahun 2024 ini harga saham salah satu bank terbesar di Indonesia ini terus menanjak naik dari Rp7.500 per lembar menjadi Rp10.225 per lembar pada tanggal 15 Maret 2024. Ini artinya, jika Anda membeli saham bank ini ketika harga saham bank BCA masih Rp7.500 dan menjualnya sekarang, maka Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp300.000 dalam 1 tahun saja. 

Hal ini tidak mengherankan. Sebab, bank swasta terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan peningkatan pendapatan dan laba tahunan sepanjang tahun 2023 lalu. Pendapatan perusahaan ini naik dari 71 triliun menjadi 86 triliun, sementara laba komprehensif-nya naik dari 37 triliun menjadi 47 triliun rupiah. 

2. Bank BRI (BBRI)

Bank BRI (BBRI)

Tentu masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan Bank BRI. Bank yang berfokus pada pembiayaan mikro ini diperkirakan memiliki 7.980 jaringan kantor di seluruh Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar, Bank BRI juga memiliki kantor di kecamatan-kecamatan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Tidak hanya itu, Bank BRI juga menyediakan layanan laku pandai dengan nama BRILINK untuk menjangkau masyarakat hingga level desa. Diperkirakan jumlah mitra BRILINK hingga November 2023 mencapai 719.000 agen dengan total transaksi lebih dari 1.200 triliun rupiah (Kontan).

Dalam 1 tahun terakhir ini, harga saham BBRI terus menunjukkan peningkatan yang konsisten. Sempat dijual dengan harga Rp4.700 per lembar pada Maret 2023, kini saham BBRI tembus di level harga Rp6.000 per lembar. Dengan tidak memasukkan harga sebelum stock split, diperkirakan harga saham BBRI saat ini merupakan harga saham tertinggi perusahaan ini selama melantai di Bursa Efek Indonesia.  

Sama seperti BBCA, pergerakan harga saham BBRI ini juga bukan hal yang mengherankan, mengingat pada periode waktu yang sama, pendapatan dan laba bank ini juga menunjukkan peningkatan. Hingga tutup tahun pada Desember 2023, BBRI mencatatkan pendapatan sebesar 166 triliun rupiah atau 15 triliun lebih besar dibandingkan dengan akhir tahun 2022. Adapun laba komprehensif perusahaan ini naik dari 48,5 triliun pada Desember 2022 menjadi 61 triliun rupiah pada Desember 2023.

3. Bank Mandiri (BMRI)

Bank Mandiri (BMRI)

Rekomendasi saham bank terbaik selanjutnya datang dari Bank Mandiri. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1998 dari gabungan 5 perusahaan lainnya ini berhasil mencetak pendapatan dan laba sebesar 132 triliun rupiah dan 60 triliun rupiah. Jumlah ini meningkat apabila dibandingkan dengan pendapatan dan laba tahun sebelumnya yang hanya mencapai 112 triliun dan 44,9 triliun rupiah. 

Dengan peningkatan top line dan bottom line ini, maka tidak heran jika harga saham BMRI juga mengalami kenaikan. Per 15 Maret 2024, saham salah satu perusahaan BUMN ini dijual dengan harga Rp7.325 per lembar atau naik sekitar 45% dalam 1 tahun terakhir. 

Sejumlah analis memprediksi saham BMRI masih bisa bekerja dengan baik seiring dengan perbaikan ekonomi nasional. Selain itu, perusahaan keuangan ini juga memiliki salah satu broker saham online terbaik melalui Mandiri Sekuritas dan menerbitkan aplikasi perbankan online-nya sendiri dengan Livin.

Oleh karena itu, target pertumbuhan kredit sebanyak dobel digit sangat mungkin untuk diraih. Karenanya, BMRI bisa dijadikan pilihan investasi untuk masa depan.

4. Bank BNI (BBNI)

Bank BNI (BBNI)

Tidak ingin kalah dengan Bank BUMN lainnya, BBNI juga merupakan saham bank terbaik. Untuk berinvestasi saham bank terbaik ini, Anda membutuhkan dana setidaknya Rp577.500 untuk mendapatkan 1 lot. Dibandingkan dengan harganya pada Maret tahun 2023 lalu, nilai saham BBNI naik hingga 30% dari Rp4.400 per lembar. 

Ini artinya, jika Anda berinvestasi saham bank terbaik ini sejak Maret 2023 lalu, maka keuntungan yang Anda dapatkan dari capital gain saja bisa sebesar Rp137.000. Keuntungan ini ditambah dengan fakta bahwa pada 4 Maret 2024 lalu, BBNI memutuskan untuk membagikan dividen sebesar kurang lebih Rp280,5 per lembar, sehingga untuk 1 lot-nya Anda bisa mendapatkan dividen sebesar Rp28.500 belum dipotong pajak. 

Secara garis besar, selama tahun 2023 ini, kinerja BBNI terbilang stabil. Meskipun tidak signifikan, pendapatan perusahaan ini naik dari 42,8 triliun menjadi 42,9 triliun rupiah. Namun karena perusahaan ini berhasil membuat komponen biaya menjadi lebih efisien, laba komprehensif BBNI naik dari 14 triliun rupiah menjadi 21 triliun rupiah.

5. Bank Syariah Indonesia (BRIS)

Bank Syariah Indonesia (BRIS)

Anda ingin membeli saham bank terbaik tapi ingin bebas riba? Tidak perlu khawatir! Anda bisa membeli saham PT Bank Syariah Indonesia (BRIS). BRIS merupakan salah satu saham syariah terbaik yang ada saat ini. Didirikan dari hasil merger antara 3 Bank Syariah BUMN, meliputi Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, kini BRIS menjadi bank syariah dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. 

Secara garis besar, trend perubahan harga saham BRIS dalam 1 tahun terakhir sama seperti bank lainnya di atas. Hanya saja harga Rp2.670 yang saat ini menjadi harga per lembar saham ini bukan nilai tertinggi, mengingat BRIS sempat dijual dengan harga Rp3.500 per lembar saat pertama kali merger. 

Terlepas dari perubahan harga saham tersebut, kinerja keuangan BRIS terbilang stabil. BRIS berhasil mencetak peningkatan pendapatan dan laba masing-masing sebesar 19,71% dan 42,53% secara YoY. Dengan pertumbuhan laba dan pendapatan yang cukup stabil ini, tidak heran jika BRIS adala salah satu saham terbaik yang cocok untuk investasi jangka panjang.

6. Bank Jago (ARTO)

Bank Jago

Rekomendasi saham bank terbaik selanjutnya adalah saham Bank Jago. Bank Jago adalah sebuah perusahaan perbankan digital yang didirikan dengan nama PT Bank Artos Indonesia Tbk pada tahun 1992. Perusahaan ini mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 dan berganti nama menjadi namanya yang sekarang pada tahun 2020. Oleh karena itu, kode saham perusahaan ini adalah ARTO. 

Sempat dijual dengan harga Rp1.500-an per lembar pada November 2023, saham bank digital ini mengalami rebound dan kini dijual di level harga Rp2.700 per lembar. Meskipun demikian, harga saham Bank Jago ini bukan harga terbaiknya, mengingat pada tahun 2022 saham yang satu ini sempat dijual dengan harga diatas Rp14.000 per lembar. 

Terlepas dari kinerja harga sahamnya, Bank Jago tercatat mengalami perbaikan kinerja selama 2 tahun berturut-turut. Sempat mengalami kerugian hingga 32 miliar rupiah pada September 2021, perusahaan ini berhasil mencatatkan laba positif pada September 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 40 miliar rupiah dan 50 miliar rupiah. 

7. Bank BTN (BBTN)

Bank BTN

Rekomendasi saham terbaik ke-7 adalah Bank BTN atau BBTN. Bank yang didirikan dengan nama Postspaarbank pada tahun 1895 ini mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009. Sejak itu, harga saham bank ini bergerak fluktuatif antara Rp721 per lembar hingga saat ini menjadi Rp1.395 per lembar. 

Meskipun fluktuatif dan sempat menyentuh angka Rp3.300 per lembar, namun sejak pandemi covid19, harga saham BBTN terbilang relatif stabil di angka Rp1.200-Rp2.200 per lembar. Hal ini senada dengan kondisi keuangan perusahaan ini. Selama 5 tahun berturut-turut, BBTN menunjukkan kinerja yang stabil, bahkan saat pandemi.Pendapatan perusahaan ini konsisten di level 25 triliun-28 triliun rupiah, sementara laba komprehensif-nya cenderung naik dari 557 miliar rupiah menjadi 3,8 triliun rupiah. 

8. Bank BTPN (BTPN)

Bank BTPN

Saham bank terbaik di posisi ke-8 ada Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN). Bank yang kini merupakan bagian dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) ini didirikan pada tahun 1958 dan mulai terdaftar sebagai perusahaan publik pada tahun 2008. Sejak saat itu, perusahaan ini terus berinovasi, termasuk diantaranya menghadirkan Jenius, bank digital pertama di Indonesia pada tahun 2016. 

Sejak dirilis ke publik pada tahun 2008, saham BTPN sempat mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Sempat dijual di harga Rp5.000 per lembar pada tahun 2013, kini saham dengan kode BTPN ini dijual dengan harga Rp2.600 saja per lembar. 

Terlepas dari harga saham bank ini, kinerja BTPN selama kurun waktu 2020-2023 terbilang stabil. Hal ini tercermin dari ringkasan laporan laba rugi perusahaan ini yang tercantum dalam laporan tahunannya pada tahun 2023. 

Dalam kurun waktu tersebut, bank ini mencatatkan pendapatan yang konsisten antara 15,8 triliun hingga 18,8 triliun rupiah. Sementara itu, labanya berkisar antara 2 triliun rupiah hingga 3,4 triliun rupiah. 

9. Bank Mega (MEGA)

Bank Mega

Selain bank BUMN dan bank swasta yang tergabung dengan korporasi luar negeri, Indonesia juga memiliki bank swasta nasional yang merupakan bagian dari konglomerasi nasional, salah satu diantaranya adalah Bank Mega. Didirikan pada tahun 1969 dengan nama Bank Karman, perusahaan ini menjadi bagian dari CT Group (milik Chairul Tanjung) pada tahun 1992. 

Setelah selamat dari krisis moneter pada tahun 1998, Bank Mega lantas memperkuat struktur modalnya dengan merilis sahamnya di Bursa Efek Indonesia (kala itu bernama Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tahun 2000. Kini setelah sekitar 24 tahun melantai di bursa, saham Bank Mega dijual dengan harga Rp5.025 per lembar. 

Sepanjang tahun 2023, harga saham Bank Mega terbilang cukup fluktuatif dengan rentang harga Rp700 dari Rp4.800 per lembar ke Rp5.500 per lembar. Namun demikian, kondisi keuangan lini perbankan dari CT Corp ini terbilang stabil. Pendapatan bunga dan laba Bank Mega pada tahun 2023 memang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022. Akan tetapi penurunan tersebut hanya sebesar 5,7% dan 7,7%. 

10. CIMB Niaga (BNGA)

Bank CIMB Niaga

Nama CIMB Niaga tentu sudah tidak asing di telinga investor dan masyarakat Indonesia secara umum. Pasalnya, bank ini merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia dengan kantor cabang dan ATM yang tersebar di seluruh negeri. 

CIMB Niaga sendiri awalnya didirikan dengan nama Bank Niaga pada tahun 1955. Perusahaan ini lantas melantai di bursa pada tahun 1989. Sempat dimiliki oleh Pemerintah Indonesia selama beberapa tahun, BNGA lantas diakuisisi oleh CIMB Group Holdings Berhad pada tahun 2002 dan digabung dengan LIPPO Bank pada tahun 2007. 

Beranjak ke harga saham bank ini, dalam 5 tahun kebelakang, harga saham bank terbaik dengan kode BNGA ini telah naik hingga 74,89% dari Rp1.000 pada Maret 2019 menjadi Rp1.985 pada Maret 2024. 

Hal ini senada dengan kinerja perusahaan ini pada periode waktu yang sama. Sepanjang tahun 2019-2023, BNG terus mencatat peningkatan pendapatan dan laba secara konsisten. Dalam periode tersebut, pendapatan BNG tercatat naik dari 16,8 triliun rupiah menjadi 18,78 triliun rupiah, sementara labanya naik dari 3,9 triliun menjadi 6,5 triliun rupiah. 

Nah, itu tadi pembahasan mengenai 10 saham bank terbaik di Indonesia versi Investbro.id. Jadi bagaimana? Apakah Anda sudah siap untuk investasi saham bank terbaik hari ini?

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PART OF :

Series Pembelajaran Teknikal