Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham Bank Terbaik di Indonesia (2023)

Saham Sektor Perbankan Terbaik

Mungkin bagi investor awam masih belum tahu bahwa saham sektor keuangan, terutama perbankan menawarkan kinerja sangat memuaskan. Sejumlah saham bank di Indonesia sukses membukukan pertumbuhan sampai beberapa kali lipat. Sesuai data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Infoarta Pratama dalam indeks Infobank15, nilai indeks saham tersebut meningkat sebanyak 200 rupiah sejak akhir 2022 hingga paruh awal tahun 2023 ini.

Berikut daftar saham bank terbaik yang berhasil memberikan kinerja apik di akhir tahun 2022 ini dan memiliki potensi baik di tahun 2023:

1. Bank BCA (BBCA)

Bank BCA (BBCA)

Bank Central Asia merupakan saham bank terbaik di tanah air karena reputasinya yang baik, kapitalisasi besar sehingga termasuk saham berstatus blue chip, serta harga saham yang selalu stabil. Bahkan selama pandemi, BBCA terbukti tidak jatuh drastis seperti pesaingnya.

Sepanjang paruh awal tahun 2023 ini perusahaan dengan kode BBCA ini terus mengalami peningkatan harga saham dari yang awalnya berkisar Rp7.500 pada awal tahun menjadi di atas Rp9.200 pada Juli 2023. Hal ini ditunjang dengan perkembangan variabel-variabel keuangan penting dari bank ini. Pada triwulan ke-1 tahun 2023, bank ini membukukan aset sebesar 1.321 triliun rupiah atau lebih tinggi dibandingkan triwulan ke-4 tahun 2022 yang “hanya” sebesar 1.314 triliun rupiah. Perlu diingat bahwasanya total aset kelolaan merupakan variabel penting untuk mengukur kinerja sebuah bank. Semakin besar aset bank tersebut, maka semakin mapan pula perusahaannya.

Tidak hanya aset, pendapatan dan laba perusahaan juga mengalami peningkatan secara YoY. Pada Maret 2022, perusahaan ini mencatatkan pendapatan dan laba masing-masing sebesar 16 triliun rupiah dan 8 triliun rupiah. Adapun pada Maret 2023 nilainya naik menjadi 20 triliun dan 11 triliun rupiah.

2. Bank BRI (BBRI)

Bank BRI (BBRI)

BBRI adalah saham yang cocok dikoleksi untuk jangka panjang. Alasannya adalah fundamentalnya yang solid, berstatus BUMN yang artinya memiliki risiko kebangkrutan yang minim dan selalu mencatat laba yang besar.

Peningkatan kinerja saham BBRI kecuali karena faktor fundamental yang memang solid, juga karena pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi) sehingga dapat menyatukan dan memperkuat pemberdayaan ekosistem UMKM. Peningkatan kinerja bank BRI tetap positif kendati masih dalam masa pandemi Covid-19.

Pada periode Juli 2022-Juli 2023 harga saham BBRI konsisten menunjukkan grafik naik dari Rp4.200 menjadi Rp5.600-an. Hal ini tidak mengherankan apabila mengingat fakta bahwa kondisi keuangan perusahaan ini terbilang mapan. Secara YoY, pendapatan dan laba BBRI meningkat masing-masing menjadi 39,5 triliun rupiah (Maret 2023) dari 35 triliun rupiah (Maret 2022) dan 16 triliun rupiah (Maret 2023) dari 9,7 triliun (Maret 2022).

3. Bank Mandiri (BMRI)

Bank Mandiri (BMRI)

Bank Mandiri adalah salah satu bank BUMN terbaik dilihat dari sisi kinerja. Perusahaan negara dengan kode sahamnya BMRI ini sukses meneruskan performa apik tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Pendapatan dan laba perusahaan ini naik 21,5% dari 22 triliun menjadi 26 triliun secara YoY, sementara labanya naik hingga 27,2% dari 10 triliun pada Maret 2022 menjadi 13 triliun pada Maret 2023. Maka dari itu, tidak heran jika harga saham perusahaan ini dalam satu tahun terakhir juga mengalami kenaikan dari 7.700 rupiah per lembar menjadi 10.800 rupiah per lembar sebelum akhirnya melakukan stock split pada awal April lalu.

Sejumlah analis memprediksi saham BMRI masih bisa bekerja dengan baik seiring dengan perbaikan ekonomi nasional. Selain itu, perusahaan keuangan ini juga memiliki salah satu broker saham online terbaik melalui Mandiri Sekuritas dan menerbitkan aplikasi perbankan online-nya sendiri dengan Livin.

Oleh karena itu, target pertumbuhan kredit sebanyak dobel digit sangat mungkin untuk diraih. Karenanya, BMRI bisa dijadikan pilihan investasi untuk masa depan.

4. Bank BNI (BBNI)

Bank BNI (BBNI)

Seiring dengan perbaikan ekonomi nasional pada tahun 2023 ini, Bank BNI mencatatkan peningkatan pendapatan dari 12 triliun rupiah pada Maret 2022 menjadi 15 triliun rupiah pada Maret 2023 lalu. Sama halnya dengan pendapatan operasional, laba juga mengalami peningkatan dari 3,9 triliun rupiah menjadi 5 triliun rupiah.

Dari segi harga saham, pergerakan harga BBNI cenderung stabil meski sempat naik dari 7.600 ke 9.000 pada paruh dua tahun lalu dan menembus 9.700 pada awal tahun. Saat ini saham BBNI dijual dengan harga sekitar Rp9.000 per lembar.

Berkat pesatnya perkembangan perbankan digital di tanah air, BBNI pun langsung meresponsnya dengan memperkenalkan platfrom mobile banking baru. Rencananya pada tahun ini, Bank BNI dengan anak perusahaannya yang bernama PT Bank Mayora akan menerbitkan aplikasi perbankan digital. Selain itu, perusahaan yang satu ini juga berencana untuk terus menambah ATM setor tarik (CRM) untuk mempermudah layanan perbankan masyarakat.

5. Bank Syariah Indonesia (BRIS)

Bank Syariah Indonesia (BRIS)

Pemerintah akan selalu mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia yang punya potensi yang benar-benar mengesankan. Termasuk pendorong utama dalam menggerakkan perekonomian syariah yaitu berhasil merger-nya antara 3 Bank Syariah BUMN, meliputi Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Karena merupakan gabungan 3 perusahaan raksasa dan didukung pemerintah, BRIS merupakan saham syariah terbaik saat ini.

Akibat penggabungan ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) kini menjadi perbankan syariah dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Tercatat bank yang satu ini memiliki nilai market capt sebesar 55 triliun rupiah dengan harga saham sebesar 1.685 per lembar.

Harga saham perusahaan ini sempat turun cukup tajam dari Rp1.800 per lembar menjadi Rp1.600 per lembar menyusul isu kebocoran data pada bulan Mei 2023 lalu. Namun penurunan ini hanya terjadi dalam jangka pendek saja. Dalam jangka yang lebih panjang (1 tahun), harga saham perusahaan ini relatif stabil, begitu pula dengan kondisi keuangannya. Menurut laporan keuangan bulanan perusahaan ini pada Mei 2023, aset perusahaan mencapai 310 triliun rupiah atau hanya menurun 3 triliun saja dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di sisi lain laba perusahaan ini secara bulanan juga naik dari 1,9 triliun rupiah menjadi 2,3 triliun rupiah pada periode yang sama.

6. Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI)

Allo Bank
Allo Bank

Nama Allo Bank pasti sudah tidak asing di telinga Anda. Perusahaan perbankan yang baru menerbitkan bank digital pada tahun 2022 ini tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 37,72 triliun rupiah dengan harga saham sebesar Rp1.745 per lembar. Saham Allo Bank ini terbilang sangat fluktuatif dalam 5 tahun terakhir. Pada paruh awal tahun 2021 lalu saham dengan kode BBHI ini sempat dijual dengan harga sekitar 300 rupiah per lembar sebelum akhirnya naik tajam menjadi 6.300 rupiah satu tahun kemudian. Kini, harga tersebut turun tajam lagi hingga akhirnya saat tulisan ini dibuat saham Allo Bank dijual dengan harga diatas.

Namun terlepas dari fluktuasi harga tersebut, kinerja perusahaan ini pada triwulan pertama tahun 2021, 2022 dan 2023 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada periode tersebut secara YoY laba perusahaan ini naik dari 8 miliar menjadi 49 miliar, dan terakhir menjadi 110 miliar rupiah. Maka dari itu, tidak heran jika BBHI menjadi salah satu saham bank terbaik.

7. Bank Permata

Bank Permata
Bank Permata

Selain Bank Mandiri, Bank Permata juga merupakan hasil merger antara beberapa perusahaan yang terdampak krisis 1998. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1954 dengan nama Bank Bali dan kemudian IPO pada tahun 1990 dengan kode saham BNLI. Bank Bali beserta beberapa bank lainnya resmi digabung menjadi Bank Permata pada tahun 2002. Saat ini, perusahaan ini memiliki 304 cabang di 62 kota di seluruh Indonesia.

Sepanjang pandemi covid19, saham perusahaan ini menunjukkan kinerja cukup bagus hingga puncaknya pernah dijual pada harga Rp2.900 per lembar pada Juli 2021. Namun demikian, sejak itu harga saham BNLI mengalami bearish trend hingga saat ini dijual pada harga 980 per lembar. terlepas dari penurunan tersebut, kondisi keuangan BNLI terbilang cukup baik.

Pada Maret 2023 misalnya, perusahaan ini membukukan laba bersih sebesar 755 miliar rupiah atau naik 5 miliar rupiah dibandingkan Maret 2022.

nv-author-image

Melvern Pradana

Melvern Pradana adalah seorang investor yang aktif menanam modal di pasar saham, cryptocurrency, P2P lending, dan reksa dana. Idolanya adalah Warren Buffett dan Peter Thiel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PART OF :

Series Pembelajaran Teknikal