Lompat ke konten
Daftar Isi

Diamond Pattern: Pola Pembalikan Arah

Diamond pattern

Ada beberapa indikator teknis yang lebih sering ditemukan dalam pasar forex dibandingkan pasar saham atau pasar komoditas lainnya. Salah satu diantaranya adalah diamond pattern.

Apa itu diamond pattern dan bagaimana pola ini lebih sering ditemukan di forex dibandingkan saham? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Diamond Pattern

Diamond pattern adalah pola grafik harga yang memiliki bentuk mirip dengan bentuk sebuah berlian. Pola ini seringkali bisa berada di bagian bawah maupun di bagian atas trend. Apabila terjadi di bagian atas maka disebut sebagai diamond top dan apabila terjadi di bawah disebut sebagai diamond bottom.

Diamond top bisa menjadi sinyal bearish reversal sementara diamond bottom bisa menjadi sinyal bullish reversal. Pola ini bisa terbentuk dengan menyambungkan garis resistance dan garis support titik harga sebelum harga puncak dengan garis resistance dan garis support setelah harga puncak.

Boleh dibilang pola ini adalah salah satu pola grafik yang jarang terjadi. Akan tetapi, kalaupun terjadi tidak jarang dia bisa menjadi indikator teknis yang baik. Sayangnya, seringkali ketika pola ini terjadi trader menunggu adanya true breakout terlebih dahulu sehingga tak jarang mereka melewatkan kesempatan baik.

Diamond pattern adalah salah satu grafik harga yang lebih sering dijumpai pada pasar forex dibandingkan pasar saham karena pasar forex relatif lebih likuid dibandingkan pasar saham sehingga trader lebih mudah mengidentifikasi adanya pola ini.

Jenis-Jenis Diamond Pattern

Terdapat dua jenis diamond pattern yang harus diketahui oleh seorang trader forex. Dua jenis diamond pattern tersebut adalah diamond top dan diamond bottom. Diamond top terletak di bagian atas grafik harga setelah adanya trend kenaikan sementara diamond bottom berada di bagian bawah grafik harga setelah adanya trend penurunan. 

Baik diamond top maupun bottom merupakan pola reversal sehingga, jika ada diamond top muncul, itu artinya trend kenaikan harga akan berakhir sementara jika diamond bottom yang muncul, trend penurunan harga berakhir.

Karakteristik Diamond Pattern

Dalam diamond pattern, terdapat dua klasifikasi grafik harga yaitu grafik harga tertinggi atau terendah (peak atau bottom) serta harga-harga yang muncul setelah titik harga tertinggi atau terendah tersebut (through). Setelah memahami pengelompokan harga ini mari kita beralih ke karakteristik diamond pattern berikut ini:

  1. Diamond pattern muncul setelah trend yang kuat tapi mulai melambat sehingga grafiknya mulai datar.
  2. Pada pola ini, harga puncak lebih tinggi dibandingkan harga-harga selanjutnya maupun sebelumnya (through).
  3. Pada pola diamond, garis resistance sebelum harga puncak menunjukkan higher high sementara garis supportnya menunjukkan lower low. Akan tetapi, setelah puncak terjadi, garis resistance menunjukkan lower high sementara garis support menunjukkan higher low. 

Diamond pattern seringkali disalah artikan sebagai head and shoulders dan double top/bottom pattern. Hal ini wajar saja karena bentuk polanya memang mirip. Tapi, umumnya pola diamond ini muncul sebelum adanya pola head and shoulders dan memiliki bentuk yang lebih random dibandingkan pola grafik double top dan double bottom yang masing-masing mirip huruf M dan W. 

Contoh Diamond Pattern

Untuk lebih memahami bagaimana diamond pattern dalam kurva harga, mari lihat beberapa contoh berikut ini:

Gambar 1:  Contoh diamond top (Sumber: Investopedia)
Gambar 1:  Contoh diamond top (Sumber: Investopedia)

Gambar 1 di atas adalah contoh dari adanya diamond top.Pada gambar di atas jelas bahwasanya  garis A menunjukkan bahwa sebelum harga puncak, garis resistance menunjukkan higher high sementara garis C menunjukkan kalau garis support menemukan lower low.

Setelah puncak harga terjadi, garis B menunjukkan lower high sementara garis D menunjukkan higher low. Perlu diingat bahwasannya bentuk diamond pada kurva ini tidak perlu simetris.

Cara Menggunakan Diamond Pattern dalam Trading 

1. Manfaatkan garis resistance dan support

Garis resistance dan support adalah dua garis dasar yang harus dikuasai oleh trader instrumen apapun. Untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya pola diamond dalam pergerakan harga mata uang yang sedang Anda analisis, Anda bisa menggabungkan garis resistance dan garis support harga-harga yang terletak sebelum titik puncak dan garis resistance dan garis support yang ada setelahnya. 

Kalaupun nantinya ternyata garis resistance dan support yang terakhir tidak membentuk diamond pattern, bisa jadi keduanya membentuk pola lain entah itu pola triangle atau wedges yang mana pola lain ini juga bisa mengindikasikan adanya keberlanjutan atau pembalikan trend. 

2. Perjelas dengan indikator teknis lainnya

Diamond pattern adalah salah satu jenis chart pattern yang jarang muncul. Namun sekalinya muncul bisa ada dalam time frame analisis berapapun sehingga, trader perlu hati-hati. Cara untuk hati-hati tersebut adalah dengan memasang indikator teknis forex akurat lain yang sekiranya mampu menjadi konfirmasi kalau segera ada pembalikan trend harga. 

Dengan demikian, trader tidak perlu menunggu breakout terlebih dahulu sebelum membuka posisi entah posisi jual atau beli. 

3. Tidak perlu menunggu breakout

Tips yang ketiga adalah Anda tidak perlu menunggu breakout. Jika sudah menentukan pola diamond dengan cara di atas serta memastikan perkirakaan adanya trend pembalikan harga dengan indikator teknis lainnya, maka Anda tidak perlu menunggu breakout untuk membuka posisi. 

Bukalah posisi baik jual maupun beli setelah harga tertinggi terjadi dan sebelum adanya breakout di pasar. Khususnya apabila yang terjadi adalah diamond top. Sebab, apabila Anda membuka posisi jual ketika sudah terjadi breakout, tidak menutup kemungkinan kalau harga jual aset Anda akan terus menurun. 

Sebaliknya, membuka posisi beli sebelum breakout pada diamond bottom akan memperbesar jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh. Karena itu artinya, Anda berhasil membeli mata uang dengan harga yang rendah dan berkesempatan untuk menjualnya kembali pada harga yang lebih tinggi. 

Oleh karena itu, pastikan Anda juga menerapkan exit order yang tepat. Untuk diamond top, usahakan Anda tidak membuka posisi jual dengan limit order. Karena itu artinya, aset Anda akan semakin lama terjualnya sehingga, tidak menutup kemungkinan Anda justru akan merugi. 

Adapun untuk diamond bottom, entry order bisa dilakukan dengan strategi apapun meskipun apabila dilakukan dengan market order, trader bisa mendapatkan aset dengan harga yang rendah dan dengan lebih cepat. 

Kesimpulan

Diamond pattern adalah chart pattern dengan pola yang mirip gambar berlian. Pada pola ini, ada harga yang lebih tinggi dibandingkan tingkat harga lain yang ada sebelumnya maupun sesudahnya sehingga seringkali disalah pahami sebagai head and shoulders pattern atau double top pattern. Padahal, apabila trader bisa mengidentifikasi pola ini dengan benar, diamond pattern bisa menjadi pola reversal yang cukup akurat.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *