Lompat ke konten
Daftar Isi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham, Menyebabkan Naik dan Turun

Naik Turun Harga Saham

Pertanyaan umum yang sering diajukan investor pemula adalah apa saja faktor yang mempengaruhi harga saham. Setiap hari harga saham berfluktuasi naik dan turun, sehingga menyebabkan misteri mengenai apa saja yang bisa menentukan perubahan nilai di pasar modal.

Mengenal Saham dan Harga Saham

Sebelum mengetahui faktor penting terkait harga saham, Anda perlu tahu terlebih dahulu apa itu saham. Secara sederhana, saham merupakan bukti dari penyertaan modal seseorang atau kelompok pada sebuah perusahaan. Sehingga, mereka punya hak untuk melakukan klaim kepemilikan sesuai jumlah lembar/lot yang dimiliki.

Sedangkan harga saham merupakan harga yang diperjualbelikan di pasar modal atas hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Harga ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang menyebabkan volatilitas dan menjadi acuan pemilik saham untuk melakukan kegiatan membeli atau menjual.

8 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Sebelum berinvestasi, investor perlu tahu apa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham perusahaan atau emiten yang jadi sasaran mereka. Jadi, saat akan menggelontorkan uang untuk membeli saham tersebut mereka berada di waktu yang tepat sehingga kerugian bisa diminimalisir.

Berikut hal-hal yang menentukan harga saham:

1. Kurs Rupiah Terhadap Valuta Asing

Fluktuasi nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika akan berpengaruh pada harga saham perusahaan terbuka yang punya kegiatan ekspor dan impor. Misalnya, saat kegiatan ekspor meningkat maka akan berimbas positif terhadap harga saham, begitu juga sebaliknya.

Karena akan sangat berhubungan dengan modal perusahaan untuk mencukupi kebutuhan operasional dan produksinya.

2. Kinerja dan Stabilitas Perusahaan

Salah satu faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham adalah kinerja perusahaan. Bagaimana performa perusahaan dalam menjaga stabilitas kinerjanya, juga akan sangat berpengaruh pada harga saham. Makanya, sebelum memilih perusahaan seorang investor harus melihat bagaimana profil dari perusahaan tersebut dari berbagai sisi.

Contohnya, kondisi keuangan perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Jika terlihat bagus dan berpotensi memberikan keuntungan pada manajemen, artinya perusahaan bisa masuk dalam kategori emiten potensial untuk dipilih investor.

3. Kepanikan dan Manipulasi Harga Saham

Kepanikan di pasar modal sangat rentan terjadi, bahkan terkadang hal itu dipicu oleh manipulasi harga yang sengaja dilakukan perusahaan. Terkadang perusahaan sengaja menggalang kekuatan pemberitaan media, untuk memposisikan saham mereka di level tinggi sehingga investor akhirnya menjual saham mereka.

Padahal, kondisi real di perusahaan tidak seburuk pemberitaan tersebut. Hal yang mempengaruhi harga saham ini biasanya berhubungan dengan kondisi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu, baik itu untuk membuat harga saham naik maupun turun drastis.

Ketika harga saham naik, kepanikan akan melanda investor dengan pengetahuan minim soal perusahaan dan investasi. Sehingga mereka berbondong menjual saham yang dimiliki.

4. Hype di Pasar Saham

Tren yang terjadi di pasar saham sangat bervariasi, tapi sangat berhubungan dengan aktivitas jual beli. Kondisi ini akan sangat mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan, di mana harganya bisa saja menjadi naik drastis atau malah sebaliknya.

Misalnya, saat sejumlah investor termakan hype dan berbondong membeli saham dari perusahaan X yang memicu kenaikan harga. Alhasil investor lain yang terkena FOMO juga akan berupaya membeli saham yang sama. Ujung-ujungnya, harga saham X naik drastis pada waktu tertentu.

Begitu juga ketika sejumlah investor memutuskan melepas saham mereka di perusahaan X, sehingga berimbas pada turunnya harga. Investor lain yang mencium gelagat tersebut, akhirnya tak mau merugi dan ikut menjual saham mereka.

5. Kondisi Perekonomian Sebuah Negara

Perekonomian negara juga berperan sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham, terutama untuk perusahaan lokal negara tersebut. Pemicunya adalah inflasi yang terjadi saat ini, akibat berbagai hal atau deflasi yang melanda negara tersebut.

COVID-19 menyebabkan penurunan drastis pada harga index IDX30 di awal tahun 2020.
Harga index IDX30 yang mengalami penurunan drastis karena pandemi COVID-19.

Contohnya saja, inflasi saat masa pandemi COVID-19 memicu ketidakstabilan harga saham banyak perusahaan. Alhasil, pergerakan perusahaan di pasar modal jadi tidak stabil di mana ada perusahaan yang harga sahamnya turun drastis dan ada pula yang naik drastis.

6. Suku Bunga

Suku bunga sangat berhubungan dengan kebijakan finansial dan moneter sebuah negara. Ketika suku bunga naik, imbasnya adalah naiknya utang perusahaan dan turunnya laba. Pastinya, kondisi tersebut berimbas pada harga saham perusahaan tersebut yang melorot karena investor takut tidak dapat untuk dari laba perusahaan.

Begitu juga sebaliknya, ketik suku bunga turun maka aktivitas keuangan perusahaan akan menjadi lebih stabil. Ujung-ujungnya proyeksi laba perusahaan meningkat, terlihat dari portofolio perusahaan tersebut. Dampaknya adalah, harga saham perusahaan tersebut akan menjadi naik.

7. Kebijakan yang Dilakukan Perusahaan

Banyak kebijakan yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mengamankan semua proses dan aktivitasnya. Contoh, saat sebuah perusahaan memutuskan untuk bergabung atau merger dengan perusahaan lain. Otomatis akan membuat banyak anggapan salah satunya semakin kuatnya keuangan perusahaan tersebut.

Ujung-ujungnya, investor akan berbondong membeli saham perusahaan tersebut dengan harapan akan kecipratan untung. Semakin banyak yang membeli saham perusahaan itu, otomatis harganya akan melambung tinggi.

Terlihat harga saham ANTM mengalami fluktuasi selama periode 6 bulan.
Fluktuasi harga saham ANTM selama 6 bulan via Tradingview.

8. Stabilitas Kondisi Politik

Siapa bilang kondisi politik tidak berimbas pada harga saham? Hal itu justru menjadi pemicu sentimen investor di pasar. Apalagi saat menjelang Pemilu, pastinya banyak terjadi ketidakstabilan harga saham. Terutama pada perusahaan yang berhubungan langsung dengan personal yang ikut terjun dalam Pemilu. Karenanya, stabilitas kondisi politik dapat menyebabkan fluktuasi harga saham.

Plus Minus Harga Saham Tinggi Dan Rendah

Selain faktor yang mempengaruhi harga saham, Anda yang berminat jadi investor juga perlu mengetahui plus minus dari harga saham sebuah perusahaan. Baik itu ketika harganya tinggi maupun saat harganya turun.

Plus

Jika harga saham tinggi, potensi return yang bisa Anda dapatkan juga semakin tinggi. Makanya tak sedikit investor yang rela membeli saham sebuah perusahaan dengan nilai tinggi, karena memiliki perhitungan return saham tersebut.

Sedangkan untuk harga saham rendah, nilai plusnya adalah siapa pun bisa membeli saham tersebut bahkan dengan modal terbatas. Tapi, tentunya tetap berpijak pada strategi dan background dari perusahaan yang sedang murah tersebut.

Minus

Ketika harga saham sebuah perusahaan meningkat drastis, maka risikonya bagi investor adalah modal yang perlu disiapkan akan lebih banyak. Sedangkan, nilai minusnya untuk perusahaan adalah pembeli saham terbatas hanya pada golongan yang memiliki modal cukup.

Beda lagi dengan nilai minus dari harga saham yang rendah, investor akan berpikir ulang untuk membeli saham tersebut karena takut rugi.

Kapan Waktu yang Tepat Main Saham?

Anda juga perlu mempertimbangkan kapan akan berinvestasi saham, supaya keuntungan yang didapat jadi lebih maksimal. Bagi trader, tentunya penting untuk memperhatikan grafik candlestick saham untuk memahami pola-pola yang muncul.

Beberapa waktu yang disarankan untuk mulai main saham adalah:

  • Pada kuartal tahunan, baik itu periode kuartal 1 pada tanggal 1 sampai 30 April. Kuartal dua pada tanggal 1-30 Juli, kemudian kuartal 3 untuk periode 1-30 Oktober. Dan kuartal empat untuk periode 1-30 Maret.
  • Sale Saham besar-besaran, salah satunya akibat merosotnya harga di bursa efek.
  • Sentimen negatif pada saham tertentu, yang menyebabkan harganya turun. Terutama untuk perusahaan dengan fundamental yang bagus.

Siapa yang Cocok Untuk Membeli Saham?

Semua orang memiliki kesempatan untuk bermain saham, asalkan sudah punya pemahaman yang cukup soal investasi saham tersebut. Di antaranya adalah:

  • Mahasiswa
  • Pekerja Kantoran
  • Ibu Rumah Tangga
  • Pebisnis Pemula
  • Pebisnis Profesional

Itulah penjelasan lengkap, seputar analisis faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham dan berbagai informasi pendukung lainnya. Pastinya bisa dijadikan acuan Anda yang ingin berinvestasi dan dapat untung besar dari instrumen investasi tersebut.

Melvern Pradana

Melvern Pradana

Melvern Pradana adalah seorang investor yang aktif menanam modal di pasar saham, cryptocurrency, P2P lending, dan reksa dana. Idolanya adalah Warren Buffett dan Peter Thiel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *