Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Index Fund?

Apa itu index fund

Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang seringkali direkomendasikan para ahli untuk pemula. Alasannya sederhana, investasi di instrumen ini bisa dimulai hanya dengan uang sebesar 10.000 rupiah dan investor tidak perlu memikirkan strategi investasi sebab instrumen investasi ini dikelola oleh manajer investasi. 

Namun demikian, reksa dana sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan komponen utama yang menyusunnya seperti reksa dana saham, obligasi dan lain-lain. Salah satu jenis instrumen ini adalah reksa dana indeks atau index fund

Pengertian Index Fund

Index fund atau reksa dana indeks adalah jenis reksa dana yang target kinerjanya adalah menyamai atau bahkan melebihi indeks-indeks tertentu baik itu indeks saham, obligasi ataupun yang lainnya. 

Jadi, semisal salah satu produk index fund bertuliskan RDILQ45, maka tujuan dari kinerja instrumen tersebut adalah untuk mengimbangi atau bahkan melebihi perubahan harga indeks LQ45. 

Karena tujuannya ini, maka biasanya saham-saham yang menyusun reksa dana indeks tersebut adalah saham dari perusahaan yang menjadi konstituen indeks terkait. Misalnya saham komponen RDILQ45 pastilah saham dari perusahaan-perusahaan anggota indeks ini seperti, BBRI, BMRI, GGRM dan lain sebagainya. 

Reksa dana jenis ini umumnya dikelola secara pasif. Alasannya adalah, pihak manajer investasi tidak perlu sering-sering mengatur komposisi investasi pada instrumen ini. Dengan demikian, umumnya biaya jasa manajer investasi yang dibebankan pada instrumen ini juga lebih murah dibandingkan mutual fund yang lain. 

Terdapat beberapa manajer investasi yang menyediakan instrumen ini di Indonesia seperti, BNI AM IDX30, Reksa Dana Index Avrist Indeks LQ45 dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati.

Cara Kerja Index Fund

Seperti yang telah tertulis di atas, index fund adalah reksa dana yang kinerjanya didesain untuk menyamai atau melebihi indeks acuannya. Untuk itu, manajer investasi akan mengalokasikan mayoritas dana dari investor ke perusahaan-perusahaan atau obligasi yang menyusun indeks terkait. 

Oleh karenanya, baik atau tidaknya kinerja index fund tidak hanya diukur dari perubahan harga saja, melainkan juga dibandingkan dengan indeks acuannya. Jadi, kalau harga RDILQ45 sudah naik dari 500 per unit ke 700 per unit tapi harga indeks LQ45 naik darii 500 ke 800, maka kinerja RDILQ45 akan tetap dinilai buruk. 

Semakin rendah selisih antara harga instrumen ini dengan indeks acuannya, maka semakin baik pula kinerja instrumen tersebut. Apalagi jika nilainya melebihi harga indeks acuan, tentu jadi semakin baik.

Pembelian index fund bisa dilakukan melalui aplikasi jual beli reksa dana yang resmi terdaftar OJK.

Perbedaan Index Fund Dengan Reksa Dana Konvensional

Terdapat beberapa perbedaan antara index fund dengan jenis reksa dana lainnya. Perbedaan tersebut diantaranya:

1. Komponen

Komponen index fund adalah saham-saham yang menjadi anggota indeks tertentu sementara anggota reksa dana saham atau obligasi biasa adalah saham-saham atau obligasi yang dipilih oleh manajer investasi terlepas dari saham tersebut tergabung ke dalam suatu indeks atau tidak. 

2. Strategi

Biasanya index fund dijalankan dengan strategi pasif karena manajer investasi tidak perlu mengganti saham yang menjadi komponen investasi instrumen ini. Di sisi lain, reksa dana saham biasa dikelola dengan strategi aktif mengingat bahwa perusahaan yang dipilih oleh manajer investasi bervariasi baik dari segi industri maupun risiko sehingga manajer investasi dituntut aktif untuk mengelola dana investor. 

3. Biaya

Karena komponen yang tepat dan strategi yang pasif, biaya jasa (expense ratio) manajer investasi umumnya juga lebih rendah dibandingkan reksa dana biasa. 

Keuntungan Investasi di Index Fund

Berinvestasi di index fund memiliki keuntungan berikut:

1. Investasi di perusahaan bagus dengan harga murah

Kelebihan utama dari investasi di instrumen ini adalah Anda bisa berinvestasi di perusahaan bagus dengan harga murah sekaligus. Dengan membeli satu unit penyertaan investasi di RDILQ45 seharga 100.000 rupiah misalnya Anda secara tidak langsung membeli 45 saham blue chip sekaligus. 

Tentu harga ini jauh lebih murah dibandingkan kalau Anda membeli saham blue chip tersebut satu per satu. Kelebihan inilah yang membuat instrumen ini banyak diminati oleh investor dari dulu hingga kini. 

2. Biaya rendah

Kelebihan lain dari instrumen ini adalah expense ratio yang rendah. Sebagaimana yang telah tertulis sebelumnya, biaya rendah ini diakibatkan oleh manajer investasi yang menerapkan strategi pasif dan komponen investasi yang tidak berubah-ubah. 

3. Imbal hasil yang lebih baik

Investasi di perusahaan bagus ditambah biaya investasi yang rendah tentunya akan berujung imbal hasil yang lebih baik. Bahkan menurut penelitian The SPIVA Scorecard sebagaimana yang diungkapkan laman Investopedia, kinerja 60% reksa dana indeks yang berisi saham-saham bagus cenderung mengalahkan S&P 500. 

Dampak kinerja ini umumnya akan lebih terasa dalam jangka panjang. Maka dari itu, biasanya investor menggunakan instrumen ini untuk mempersiapkan masa pensiun mereka. 

4. Diversifikasi portofolio

Kelebihan dari index fund yang selanjutnya adalah rendahnya risiko akibat diversifikasi portofolio. Hal ini tentu lebih unggul daripada membeli saham satuan sebab dengan membeli reksa dana indeks, Anda bisa berinvestasi di beberapa perusahaan sekaligus. 

Kerugian Investasi di Index Fund

1. Rentan terhadap pergolakan pasar

Sama seperti investasi di instrumen lainnya, index fund juga rentan terhadap pergolakan pasar. Khususnya apabila anggota instrumen tersebut didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama sehingga ketika ada turbulensi pasar yang menerpa industri perusahaan tersebut, maka kinerja instrumen ini juga akan terpengaruh. 

2. Kurang fleksibel

Hal ini khususnya untuk indeks yang berdasarkan pada industri tertentu yang sifatnya musiman. Investor tidak akan bisa mengganti daftar perusahaan yang menjadi komponen reksa dana ini meskipun pasar dari perusahaan-perusahaan tersebut sedang mengalami kontraksi. 

3. Imbal hasil yang terbatas

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan yang menjadi konstituen indeks tersebut. Indeks ini bisa berdasarkan dari saham perusahaan yang bergerak di bidang yang sama atau saham yang memiliki kualitas keuangan yang sama. Untuk menyusun indeks, BEI menggabungkan saham-saham tersebut lalu dihitung dengan metode tertentu. 

Hal ini, membuat kenaikan harga sebuah saham secara tidak langsung menutupi penurunan harga saham lainnya. Bagi investor hal ini membatasi potensi imbal hasil yang bisa mereka peroleh. Biasanya, manajer investasi top mengelola aset yang dititipkan sesuai dengan strategi yang lebih agresif, tidak menggunakan indeks.

Siapa yang Sebaiknya Berinvestasi di Index Fund?

Investasi di index fund bisa dilakukan oleh siapa saja. Akan tetapi, investor pemula atau investor jangka panjang adalah jenis investor yang paling cocok berinvestasi di instrumen ini. Alasannya adalah index fund cocok untuk investasi jangka panjang, punya biaya investasi yang rendah, tidak perlu repot-repot mengatur investasi sendiri dan yang paling penting bisa dibeli dengan harga terjangkau. 

Dengan membeli instrumen ini, Anda juga bisa berinvestasi di perusahaan blue chip dengan harga yang jauh lebih murah. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *