Lompat ke konten
Daftar Isi

Kisah 7 Trader Sukses Indonesia

Kisah trader sukses Indonesia

Seorang trader sukses harus memiliki pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Selain memerlukan analisis teknikal dan fundamental, trading juga mengharuskan Anda untuk mengatasi kegagalan, kerugian, serta dampak mental yang mungkin timbul, mengingat investasi ini memiliki tingkat risiko yang tinggi.

Oleh karena itu, salah satu cara terbaik belajar trading adalah dengan belajar langsung dari para trader yang sukses. Berikut ini kisah 7 trader sukses Indonesia untuk Anda:

1. Desmond Wira

Nama Desmond Wira mungkin sudah tidak asing lagi bagi para trader di Indonesia. Yup! Desmond adalah salah satu contoh trader saham sukses dan berhasil menerapkan trading for living hingga kini. 

Namun demikian, perjalanannya untuk menjadi seorang trader tidaklah mulus. Desmond aktif menjadi seorang trader ketika masih menempuh studi magister marketing di Universitas Indonesia sejak tahun 1997. 

Ketika itu, dia harus menghadapi kenyataan bahwa sumber belajar trading masih belum sebanyak sekarang ini. Buku-buku trading dan analisis teknis saham dari dalam maupun luar negeri masih sangat terbatas. Belum lagi kenyataan kalau jual beli saham masih dilakukan secara manual dan butuh uang puluhan juta rupiah untuk mulai berinvestasi. Terlepas dari keterbatasan itu, Desmond tetap aktif belajar trading. 

Beliau juga sempat mengalami kegagalan ketika krisis moneter tahun 1998 melanda dan sempat vakum untuk fokus bekerja di perusahaan. Baru setelah 20 tahun malang melintang di dunia trading, Desmond memutuskan untuk jadi full time trader dan menerapkan trading for living

2. Ellen May

Trading adalah salah satu kegiatan mencari tambahan nafkah yang cocok untuk ibu rumah tangga. Salah satu ibu rumah tangga yang sukses mendapatkan banyak keuntungan dari aktivitas ini adalah Ellen May. 

Ellen May memulai aktivitasnya sebagai seorang trader wanita pada tahun 2006. Ellen mengakui bahwa pada waktu itu dia bukan full time trader dan langsung masuk dunia trading tanpa investasi meskipun hanya mengandalkan feeling. 

Sempat memupuk keuntungan besar pada periode 2006-2007, May lantas menghadapi kerugian besar ketika krisis keuangan Amerika Serikat melanda pada tahun 2008. Akibatnya, beliau sempat vakum dulu selama beberapa bulan dan mengakui kesalahan yang membuatnya merugi: terlalu serakah. 

Kini May tidak hanya fokus menjadi ibu rumah tangga dan seorang full time trader saja. May juga aktif membagikan kisahnya melalui buku investasi berjudul We Are Traders Not Gamblers dan melalui akun twitter miliknya. 

3. Hary Suwanda

Selain Desmond Wira dan Ellen May, nama Hary Suwanda juga pasti sudah tidak asing di telinga para trader. Hary Suwanda adalah CEO Lumen Capital Resources dan pelatih trading yang aktif dari tahun 2005 hingga sekarang. Atas kesuksesannya sebagai pelatih trading, Hary pernah mendapatkan penghargaan sebagai pelatih trading terbaik dari majalah Smart Investing pada tahun 2009.

Hary memulai karir sebagai seorang trader setelah di PHK oleh kantornya pada tahun 1998. Beliau kemudian resmi terjun 100% ke dunia trading dengan mendirikan perusahaan Lumen Capital Resources pada tahun 2005. 

Menurut data profilnya yang diterbitkan oleh Gramedia, Hary sempat menempuh pendidikan di International European University Surabaya dan sering mengikuti workshop trading dan derivatif untuk mendukung karirnya sebagai seorang trader.

Karir Hary sebagai seorang trader, penulis sekaligus pelatih trading sukses bukan datang dengan tanpa hambatan. Baru-baru ini nama beliau dicatut sebagai pemilik investasi bodong oleh orang yang tidak dikenal melalui aplikasi kirim pesan telegram. 

4. Sigit Purnomo

Nama terkenal lain di jajaran trader Indonesia adalah Sigit Purnomo atau Ninja Trader. Sigit, yang juga berprofesi sebagai seorang guru ini memulai karirnya sebagai seorang trader sejak tahun 2007 dan terus belajar trading dari komunitas-komunitas trader.

Dalam perjalanan karirnya sebagai seorang trader, Sigit terus mewanti-wanti supaya hanya menggunakan uang dingin untuk trading, tidak melakukan trading di kala emosi sedang terlalu senang atau marah dan tidak menjadikan trader sebagai profesi utama. 

Bahkan ketika telah sukses di dunia trading dan sering menerbitkan buku, Sigit hingga kini masih menjadikan guru sebagai profesi utamanya. Karena menurutnya, menjadikan trading sebagai sumber pendapatan utama itu sangat berisiko.

Keberadaan Sigit sebagai salah satu trader sukses Indonesia membuktikan bahwa dunia trading bisa dilakukan oleh siapapun selama mereka mau belajar dan bersabar. 

5. Secundo Lee

Lee adalah seorang trader yang sebelumnya aktif sebagai programmer di Singapura dan Indonesia selama kurang lebih 10 tahun. Beliau terkenal berkat buku yang berjudul “The Lazy Way of Forex Trading” dan mendirikan perusahaan bernama FXPOD yang bertujuan memberikan pendidikan mengenai trading forex di Jakarta dan Singapura. 

Kisah Lee berawal dari ketika banyak teman-temannya yang menghasilkan kerugian ketika trading Forex akibat kurangnya pengetahuan. Lee kemudian menginisiasi pendirian perusahaan FXPOD dengan tujuan supaya pendidikan forex lebih bisa diakses oleh banyak orang. 

Walaupun kini Lee telah tiada, namun jejak langkah beliau sebagai seorang investor sukses dari Indonesia masih menginspirasi banyak orang. 

6. Hendrik Leonardy

Hendrik Leonardy mulai terkenal di dunia trading Indonesia pada tahun 2009 sejak memenangkan kompetisi National Trading Competition (NTC). Lulusan Psikologi dari University of South Australia ini mengaku bahwa ia pernah meraih keuntungan hingga 360 kali lipat dalam beberapa bulan trading.

Namun, Leonardy dikenal sebagai trader yang santai dan konservatif. Ia hanya menginvestasikan 5%-10% dari dananya untuk trading dan tidak menetapkan target yang terlalu tinggi. Pendekatan ini berasal dari pengalamannya yang pernah merugi akibat ambisi berlebih dan keyakinannya bahwa manajemen uang merupakan kunci keberhasilan dalam trading.

7. Rico Ferdinand Yapotra

Rico Ferdinand Yapotra adalah salah satu technical analyst atau trader terkemuka di Indonesia yang memulai karirnya sejak usia 20 tahunan. Rico tercatat pernah menempuh pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti pada tahun 2009-2012 dan bekerja di Australia. 

Setelah sempat kerja kantoran selama beberapa tahun, kini Rico Ferdinand aktif menjadi trader pelatih investasi dengan mendirikan lembaga pelatihan investasi dan trading estudy.co.id. 

Dari ketujuh trader di atas terlihat bahwasanya kegagalan adalah salah satu risiko besar trading tapi kemauan untuk bangkit, kemampuan untuk terus belajar, kemampuan mengatur uang dan mengelola emosi dengan baik adalah kunci utama menjadi seorang trader sukses.

Trading dengan tanpa analisis teknis yang memadai hanya seperti judi yang memiliki peluang besar kegagalan. Oleh karena itu, trading harus dimulai dan diiringi dengan pengetahuan teknis dan non teknis yang cukup untuk meraih kesuksesan. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *