Lompat ke konten
Daftar Isi

Trading For Living, Apakah Realistis?

Trading for living

Kesuksesan dalam trading pasti menjadi hal yang sangat diidami-damkan oleh para trader. Salah satu indikator kesuksesan trading yang selama ini sering digaungkan adalah kesuksesan trader menggunakan dana hasil trading untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, atau trading for living

Tapi, apakah hidup dari keuntungan trading ini mungkin terjadi dan realistis? Mari simak penjelasan berikut ini. 

Pengertian Trading for Living

Trading for living adalah istilah yang digunakan untuk para trader yang mengandalkan hasil trading untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Umumnya, trader yang berhasil mencapai titik ini adalah para trader berpengalaman dan tidak punya pekerjaan lain selain trading. 

Hal ini mengingat bahwasanya trading saham atau aset apapun itu adalah kegiatan ekonomi berisiko tinggi sehingga untuk mencapai kesuksesan dalam bidang ini, diperlukan pengalaman dan latihan yang benar-benar matang. 

Apakah Trading for Living itu Realistis?

Mengandalkan trading untuk memenuhi kebutuhan sehari hari sebenarnya adalah realistis asalkan Anda memiliki modal dan kemampuan trading yang cukup. 

Misalnya, jumlah rata-rata kebutuhan sehari-hari Anda adalah sebesar 2 juta rupiah per bulan sementara tingkat imbal hasil dalam trading 5%. Maka, setidaknya Anda membutuhkan modal trading sebanyak 40.000.000 rupiah.

Nilai tersebut pun tidak akan menghasilkan apa-apa jika Anda tidak memiliki kemampuan trading yang cukup. Sebab, bisa jadi Anda salah beli saham gorengan atau bahkan terkena penipuan. 

Semakin banyak modal trading, maka semakin besar pula kemungkinan Anda untuk menjadikan trading sebagai sumber penghasilan tapi juga semakin besar kemungkinan Anda merugi. Kalaupun Anda tidak memiliki modal besar, maka mau tidak mau Anda harus menunggu dan terus berlatih selama beberapa tahun terlebih dahulu sebelum bisa mencapai titik kesuksesan ini. 

Tips Trading for Living

Mengandalkan hasil trading untuk memenuhi kebutuhan sehari hari tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, apabila Anda ceroboh dalam melakukan hal ini, kebutuhan sehari hari keluarga Anda akan terganggu. 

Berikut ini beberapa tips untuk Anda yang berminat trading for living dengan menjadikan hasil trading sebagai penghasilan utama:

1. Pasang target realistis

Seperti yang telah tertulis di atas, jika Anda ingin menjadikan hasil trading sebagai pendapatan utama, maka Anda harus mengeluarkan modal besar di awal atau mengeluarkan modal kecil tapi sabar dan terus berlatih. 

Tentu tidak realistis jika Anda ingin trading for living dengan modal trading 10 juta rupiah tapi pengeluaran bulanan Anda sebanyak 2 juta. Karena itu artinya Anda perlu mencari instrumen trading dengan bunga sebesar 20% per bulan. Kalaupun instrumen seperti ini ada, pasti risikonya akan sangat tinggi juga. 

Hal ini akan semakin tidak realistis jika Anda tidak bersedia meluangkan waktu untuk belajar trading dan mengamati pergerakan harga instrumen yang Anda beli atau berekspektasi jika trading yang Anda lakukan akan terus menguntungkan. 

Padahal trading bukanlah judi yang hanya bergerak atas dasar tebakan dan bahkan transaksi ini cukup mirip dengan bisnis pada umumnya yang juga harus menghadapi risiko kerugian. Keuntungan dan kerugian trading bisa diperkirakan, tapi cara memperkirakan pergerakannya menggunakan teori dan praktik yang perlu dipelajari. 

2. Tidak menggunakan uang panas

Uang panas entah itu uang hasil pinjaman atau uang yang seharusnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari hari sama sekali tidak dianjurkan untuk dipakai untuk investasi apalagi untuk trading. 

Sebab, jika Anda menggunakan uang ini untuk trading bisa-bisa beban ekonomi dan emosional Anda akan meningkat drastis jika Anda sedang mengalami kerugian di pasar. Lagipula, tujuan trading for living adalah menggunakan dana hasil trading untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan bukan sebaliknya. 

Oleh sebab itu, uang dingin atau uang sisa pendapatan setelah dikurangi pengeluaran lah yang disarankan untuk dipakai investasi. Karena jika Anda menggunakan uang jenis ini dan Anda merugi, beban yang harus Anda tanggung adalah beban kerugian investasi itu saja dan tidak harus menanggung kewajiban lainnya. 

3. Pastikan kebutuhan keluarga sudah terpenuhi

Senada dengan poin nomor dua, sebelum trading pastikan semua kebutuhan keluarga terpenuhi termasuk sekolah anak-anak, tagihan bulanan, dana darurat dan biaya-biaya lainnya. Jadi, uang 40.000.000 yang Anda jadikan modal investasi benar-benar uang dingin yang bebas Anda gunakan untuk apa saja. 

Dalam banyak kasus, ketika mengalami kerugian, trader yang menggunakan uang keluarga sebagai modal trading akan kelabakan karena tidak bisa membayar kebutuhan-kebutuhan yang lebih penting seperti, bayar kontrakan rumah, uang sekolah anak dan bahkan biaya makan. 

4. Mempunyai trading plan

Trading plan adalah dokumen yang berisi rencana-rencana trading yang Anda susun. Dalam membuat trading plan, Anda harus menyusun target keuntungan yang ingin Anda capai dalam jangka waktu tertentu serta strategi-strategi yang akan Anda lakukan untuk mencapai target tersebut. 

Jika Anda telah memiliki dokumen ini, maka kini saatnya Anda harus disiplin terhadap rencana trading yang telah Anda siapkan tersebut. Lantas, lakukan evaluasi strategi manakah yang berhasil dan tidak berhasil secara berkala. 

Trading plan memegang peranan penting dalam kesuksesan seorang trader. Sebab seorang trader sukses juga pasti pernah gagal dan harus memperbaiki banyak rencana yang telah disusun sebelumnya. 

5. Terus belajar

Uang 40 juta tentu bukan jumlah uang yang kecil. Akan sayang sekali jika uang tersebut menguap hanya karena Anda ingin untung besar tapi enggan mempelajari hal-hal yang terkait dengan transaksi ini. 

Dalam paragraf-paragraf awal di atas disebutkan bahwa trader yang berhasil menjadikan keuntungan trading sebagai sumber penghidupan pastilan trader yang berpengalaman. Hal ini karena trader yang berpengalaman dan memiliki ilmu cukup pasti tahu kapan sebuah aset harus dibeli dan harus dijual untuk mendapatkan keuntungan. 

Selain itu, karena sudah memiliki banyak pengalaman, trader-trader tersebut juga mampu mengendalikan emosi mereka ketika harga instrumen yang mereka beli mengalami fluktuasi tajam

Pengetahuan, pengalaman dan kemampuan mengendalikan emosi inilah kualitas-kualitas yang harus dibangun oleh seorang trader baru yang ingin menjadikan hasil trading sebagai pendapatan utama. 

Tentu membangun ketiga sifat ini bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, Anda perlu konsisten belajar dan praktik sambil terus mengumpulkan modal supaya hasil yang Anda dapatkan bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan pokok. 

Trading for living adalah target kesuksesan yang bisa dicapai oleh seorang trader selama trader tersebut memiliki modal dan kemampuan yang cukup. Jangan pernah Anda terjebak pada iming-iming investasi dan trading yang menghasilkan keuntungan besar tanpa modal yang besar juga.

Ingat, apabila sebuah investasi too good to be true, maka bisa jadi itu adalah penipuan. Karena dalam trading sekalipun, Anda tetap membutuhkan modal, kemampuan dan keberanian yang besar untuk mendapatkan keuntungan besar.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *