Dalam pembahasan sebelumnya, sekilas kita tahu bahwa Net Profit Margin adalah salah satu matriks kunci kelayakan yang digunakan oleh Warren Buffett dalam memilih saham suatu perusahaan untuk dibeli.
Menurut Buffett, sebuah bisnis dikatakan memiliki potensi keuntungan yang baik apabila bisnis tersebut tidak hanya dapat mencetak nilai Net Profit Margin (NPM) yang bagus dalam satu tahun saja melainkan beberapa tahun sekaligus.
Hal ini dikarenakan apabila sebuah perusahaan mencetak NPM positif hanya dalam 1 tahun, maka dapat disimpulkan bahwa kinerjanya pada tahun itu cukup baik. Lain halnya jika perusahaan dapat mencetak NPM positif dalam beberapa tahun sekaligus. Ini mengindikasikan bahwa dia bisa menekan biaya produksi sembari meningkatkan penghasilan dengan cara yang efektif dan efisien.
Akan tetapi, apakah yang dimaksud dengan Net Profit Margin dan bagaimana cara menghitungnya? Mari kita bahas satu persatu.
Pengertian Net Profit Margin
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio perbandingan antara pendapatan bersih dan penjualan bersih. Sederhananya, NPM menunjukkan berapa prosentase keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam setiap 1 rupiah penjualan barang.
Net profit margin merupakan salah satu jenis rasio profitabilitas.
Tidak ada patokan yang pasti berapa nilai Net Profit Margin yang ideal sebab setiap industri pasti memiliki proporsi biaya yang berbeda beda. Misalnya, struktur biaya pada industri jasa keuangan tentu berbeda dengan industri manufaktur. Sebab, industri jasa keuangan hanya menggunakan mesin teknologi informasi seperti komputer dan tidak harus dibebani dengan mesin-mesin produksi seperti halnya industri manufaktur.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui perusahaan mana yang harus Anda beli sahamnya, Anda harus membandingkan NPM perusahaan tersebut dengan perusahaan yang bergerak di bidang industri serupa. Selain itu, Anda juga harus tahu bagaimana cara perusahaan tersebut mendapatkan penghasilan dan kira-kira biaya apa saja yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Rumus Net Profit Margin
Rumus Net Profit Margin adalah NPM = ((P-HPP-BO-BLL-BB-Pjk):P) x 100
P : Penjualan bersih. Nilai penjualan bersih diperoleh dari harga jual dikali jumlah barang yang terjual.
HPP: Harga Pokok Penjualan.
BO : Biaya operasional.
BLL: Biaya lain-lain
BB : Biaya bunga bank.
Pjk : Jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Rumus ini bisa berubah sesuai dengan komponen biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Rumus di atas adalah rumus Net Profit Margin untuk perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang karena ada biaya HPP (Cost of Goods Sold).
Bila perusahaan yang Anda inginkan adalah perusahaan jasa, maka seharusnya komponen nilai HPP ini akan hilang. Jadi, pastikan Anda tahu kurang lebih biaya apa yang harus dibayarkan oleh perusahaan yang Anda inginkan.
Fungsi Net Profit Margin
Setiap perusahaan tentu ingin menghasilkan profit. Profit bisa diperoleh dengan dua cara yaitu meningkatkan pendapatan dan menekan biaya produksi. Sebuah perusahaan yang beroperasi dengan efisien akan mampu mencetak keuntungan dengan biaya minimum.
Matriks ini secara langsung menunjukkan kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Sebab, semakin besar nilai NPM, maka itu artinya perusahaan mampu menjual barang dengan harga yang sama tapi dengan tingkat biaya yang berbeda.
Anggaplah ada 2 perusahaan yaitu perusahaan A dan B yang keduanya sama-sama merakit sepeda motor X. Kedua perusahaan tersebut memiliki data yang sama kecuali dalam hal biaya. Berikut ini data keuangan perusahaan tersebut pada tahun 2021:
Harga motor: 20 juta/unit.
Jumlah motor terjual: 10 unit.
Total biaya: A= 45 juta
Total biaya B=55 juta
Maka nilai NPM kedua perusahaan tersebut adalah:
NPM A= (20 juta x 10-45 juta)/200 juta =155 juta/200 juta= 0,775 atau 77,5%
NPM B= (20 juta x 10-55 juta)/200 juta =145 juta/200 juta=0,725 atau 72,5%
Terlihat dari contoh di atas meskipun baik perusahaan A maupun B sama-sama menghasilkan nilai NPM yang positif pada tahun 2021, nilai NPM perusahaan A lebih besar daripada B. Hal ini karena A mampu berproduksi secara lebih efektif dengan menekan biaya produksi sembari tetap menghasilkan komoditas dalam jumlah yang sama.
Untuk analisis yang lebih komprehensif lagi, Anda bisa menganalisis data NPM perusahaan A dengan sistem data panel. Sistem data panel adalah Anda tidak hanya membandingkan data NPM perusahaan A pada tahun 2021 dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi juga membandingkan data NPM perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang sejenis.
Cara Hitung Dari Laporan Keuangan
Seperti yang tertulis dalam rumus di atas, komponen Net Profit Margin adalah pendapatan dan biaya. Maka dari itu, Anda bisa memperoleh data-data terkait matriks ini di laporan laba rugi (income statement). Laporan ini tercantum di bagian neraca lajur (worksheet) dari laporan keuangan perusahaan.
Jika perusahaan yang Anda tuju sudah IPO, maka dokumen laporan keuangan ini bisa Anda peroleh di website perusahaan. Sebab, salah satu kewajiban perusahaan yang telah listing di bursa adalah merilis laporan keuangan kuartalan (3 bulan sekali) dan laporan keuangan tahunan (konsolidasi).
Namun jika perusahaan yang Anda maksud belum masuk bursa, maka mau tidak mau Anda harus memohon secara langsung kepada pihak dalam perusahaan tersebut yang berwenang mengurus laporan ini.
Contoh Menghitung NPM
Contoh Menghitung NPM Dari Perusahaan Jasa Ojek Online:
NPM = ((P-HPP-BO-BLL-BB-Pjk):P) x 100
P= 100.000.000
HPP= 0 (Perusahaan jasa ojek online tidak menjual motor mitra sehingga tidak memiliki nilai HPP. Untuk pemahaman lebih lanjut bisa cek di sini).
BO= 75.000.000 (Termasuk biaya mitra).
BLL= 10.000.000.
Pjk= 1.500.000
Maka nilai NPM perusahaan tersebut adalah sebesar:
NPM=( (100.000.000-75.000.000-10.000.000-1.500.000)/ 100.000.000)
=13.500.000/100.000.000= 13,5%.
Contoh Menghitung NPM Dari Toko Buku:
NPM = ((P-HPP-BO-BLL-BB-Pjk):P) x 100
P= 50.000.000
HPP= 25.000.000 (Toko buku punya biaya HPP sebab memiliki stok barang di awal dan di akhir tahun).
BO= 15.000.000 (Termasuk biaya listrik).
BLL= 3.000.000.
Pjk= 500.000
Maka nilai NPM toko buku tersebut adalah sebesar:
NPM=( (50.000.000-25.000.000-15.000.000-3.000.000-500.000)/ 50.000.000)
=13%.
Beda Net Profit Margin Dengan Gross Profit Margin
Terdapat sedikit perbedaan antara Net Profit Margin (NPM) dengan Gross Profit Margin (GPM). Gross Profit Margin adalah perbandingan antara pendapatan kotor (penjualan bersih dikurangi nilai HPP) dengan penjualan bersih (jumlah barang yang terjual dikali harga barang tersebut).
Sementara itu, Net Profit Margin adalah hasil perbandingan antara nilai penjualan kotor yang telah dikurangi dengan seluruh biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan baik biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkontribusi terhadap produksi.
Kesimpulan
Net Profit Margin penting untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan. Matriks ini tidak memiliki nilai ideal. Semua tergantung dengan jenis industri dan komponen biaya yang harus dibayar perusahaan.