Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Penyebab Saham Tidak Bisa Dijual

Penyebab Saham Tidak Bisa Dijual

Untuk sukses dalam investasi maupun trading, investor dan trader saham dituntut untuk bisa membeli (entry) dan menjual (exit) sahamnya di waktu yang tepat. Masalahnya adalah, tidak jarang order yang Anda masukkan tertolak (rejected) atau tidak bisa dieksekusi segera. Apa penyebabnya? Simak pembahasan artikel berikut ini:

1. Ada Masalah Teknis

Penyebab gagal memasukkan order jual yang pertama adalah karena adanya masalah teknis pada software aplikasi trading atau masalah pada koneksi internet yang Anda gunakan. Meskipun terdengar sepele, namun masalah ini penting untuk diperhatikan khususnya bagi trader saham jangka pendek yang menggantungkan keuntungannya pada perubahan harga. 

Maka dari itu, trader saham jangka pendek dituntut untuk memilih software trading terbaik dan memiliki koneksi internet yang kuat. Sebab, sinyal jual dan beli dapat muncul kapan saja saat Anda berada di mana saja. 

Untuk mengatasinya, coba restart aplikasi atau software Anda. Biasanya masalah seperti ini hanya terjadi sebentar saja. Namun jika masih gagal, silahkan hubungi contact center sekuritas terkait. 

2. Tidak Sesuai Fraksi Harga

Fraksi harga saham adalah level perubahan harga saham yang bisa dipesan dan ditawar oleh investor. Ada 5 golongan fraksi harga saham di Indonesia tergantung dari harga masing-masing saham. Jika Anda memasukkan order jual atau order beli yang tidak sesuai dengan fraksi harga ini, maka sistem sudah pasti akan menolak orderan Anda. 

Misalnya, harga saham yang ingin Anda jual adalah 2.000 rupiah per lembar. Maka, dia masuk ke golongan fraksi 10 dengan perubahan harga 10 rupiah. Jadi, order jual Anda akan sukses kalau Anda memasukkan harga jual Rp2.010 atau Rp2.020. Order ini akan gagal kalau Anda memasukkan harga Rp2.022. 

Oleh sebab itu, penting bagi investor pemula untuk mengetahui hal mengenai fraksi harga saham.

3. Saham Terkena Auto Rejection

Auto rejection adalah mekanisme penolakan transaksi otomatis dari Jakarta Automated Trading System (JATS) untuk mencegah kecurangan dalam transaksi saham (Unusual market activity/UMA). Perdagangan sebuah saham akan terhenti sementara (biasanya 1 hari saja) apabila dia terkena auto rejection. Tujuannya adalah supaya permintaan dan penawaran di saham tersebut kembali normal. 

Terdapat dua jenis auto rejection, yaitu auto rejection atas (ARA) dan auto rejection bawah (ARB). ARA dan ARB ditetapkan supaya kenaikan dan penurunan harga saham tidak melebihi batas normal.

4. Bid-Offer Saham Kosong

Pasar saham adalah salah satu pasar yang paling transparan di dunia. Harga dan jumlah permintaan dan penawaran pada pasar ini tercatat dengan baik di dalam sistem. Data harga dan jumlah permintaan dan penawaran ini terekam dalam order book. 

Seorang trader hanya bisa memperdagangkan sebuah saham apabila ada data permintaan dan penawaran di order book tersebut. Jadi, kalau order book-nya kosong, maka trader tersebut tidak bisa menjual sahamnya. 

Order book kosong ini bisa terjadi pada saham yang harganya menyentuh harga saham terbawah di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sekitar 50 rupiah per lembar. Pada level ini, tidak ada orang yang berminat untuk membeli saham tersebut, sehingga trader atau investor juga akan kesulitan menjualnya. Saham yang seperti ini seringkali disebut dengan saham tidur.

5. Saham Terkena Suspend

Kebijakan lain dari BEI yang bertujuan untuk mencegah adanya unusual market activity (UMA) adalah suspensi saham.

Suspend saham adalah kebijakan penghentian sementara perdagangan suatu saham karena adanya beberapa faktor. Faktor disini bisa berupa harga saham tersebut berkali-kali menembus ARA dan ARB atau pihak perusahaan melanggar kebijakan BEI, seperti telat melaporkan kondisi keuangan dan lain sebagainya. 

Berbeda dengan ARB, apabila saham yang Anda beli terkena suspend, Anda harus menunggu sampai waktu yang tidak bisa ditentukan sampai masalah selesai dan BEI membuka perdagangan saham tersebut kembali. 

Jadi, Anda bisa harus menunggu seminggu, dua minggu atau bahkan berbulan-bulan sampai masalah BEI dan perusahaan tersebut selesai. Bahkan, apabila perusahaan terkait masih belum menyelesaikan masalahnya hingga 2 tahun, saham tersebut bisa delisting dari bursa. 

6. Salah Jam Transaksi

Saham milik Anda tidak terkena ARB, ARA atau suspensi tapi order jual tertolak? Mungkin penyebabnya adalah jam trading Anda salah. Sama seperti pasar lainnya, pasar modal di Indonesia atau Bursa Efek Indonesia juga memiliki jam buka dan jam tutup selama 8 jam dari 9.00-16.00. Membuka order jual atau order beli di luar jam kerja tersebut sudah pasti akan tertolak oleh sistem. 

Anda baru bisa membuka order jual atau order beli 15 menit sebelum BEI buka dan setelah BEI tutup. Durasi 15 menit sebelum dan setelah jam pasar ini disebut dengan pre-open dan pre-closing. Anda memang bisa memasukkan order jual pada jam 8.00 pagi, tapi nanti statusnya bukan open, melainkan new waiting. Jadi harus menunggu dulu sampai pasar buka. 

7. Salah harga penutupan

Seperti yang disebut pada poin sebelumnya, Anda memang bisa membuka order jual 15 menit setelah pasar tutup (16.15). Namun, syaratnya adalah Anda hanya bisa membuka order jual dengan harga penutupan tertinggi. 

Misalnya, harga penutupan sebuah saham sebesar Rp5.000, maka saat penutupan Anda hanya bisa menjual saham dengan harga Rp5.000 dan tidak bisa membuka penawaran dengan harga lain yang lebih rendah atau lebih tinggi. Hal ini juga berlaku untuk order beli. Apabila Anda membuka posisi jual beli dengan harga selain harga penutupan terbaik tersebut, maka order jual yang Anda lakukan sudah pasti akan tertolak oleh sistem.

Lalu, bagaimana cara supaya order jual yang Anda lakukan bisa sukses dan saham Anda tidak nyangkut?

  1. Pastikan kualitas software dan aplikasi trading Anda. 
  2. Pastikan jaringan internet Anda bagus. 
  3. Pahami fraksi harga. 
  4. Tidak membeli saham gorengan. Sebab, saham gorengan lebih rawan terkena auto rejection dan suspensi. Selain itu, saham gorengan juga berpotensi menjadi saham tidur apabila sudah ditinggalkan oleh para oknum yang ingin mendapatkan keuntungan darinya. 
  5. Pastikan Anda membuka posisi pada jam yang benar. Jika Anda benar-benar sedang membutuhkan uang sehingga harus menjual saham pada jam penutupan, pastikan Anda membuka order jual dengan market order, supaya aset tersebut bisa terjual lebih cepat dengan harga pasar yang berlaku. 

Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa menyebabkan saham tidak bisa dijual. Pahami hal-hal tersebut supaya investasi yang Anda lakukan bisa sukses.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *