Dalam menganalisis saham, forex, properti, proyek, cryptocurrency dan berbagai instrumen lainnya, ada dua jenis metode yang harus dipahami dan diterapkan oleh investor. Dua jenis metode tersebut adalah analisis fundamental dan teknikal.
Meskipun sama-sama berguna untuk memilih instrumen investasi terbaik, namun objek yang diteliti dalam kedua jenis metode ini berbeda. Begitu pula dampak dan kegunaannya. Pahami apa itu analisis fundamental dan teknikal, serta apa saja perbedaannya dalam artikel berikut ini.
Apa itu Analisis Fundamental?
Analisis fundamental adalah serangkaian metode yang digunakan untuk memahami faktor-faktor yang bisa mempengaruhi harga sebuah instrumen investasi. Biasanya faktor-faktor tersebut meliputi kondisi bisnis dan perusahaan terkait serta kondisi ekonomi nasional dan internasional.
Oleh karena setiap instrumen investasi memiliki karakteristik berbeda, maka tidak jarang faktor fundamental yang diteliti berbeda pula. Dalam analisis fundamental saham misalnya, investor dan trader perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan, sementara dalam analisis fundamental forex, hal ini tidak diperlukan.
Analisis fundamental umumnya digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan keuangan dan bisnis sebuah instrumen investasi atau proyek. Instrumen investasi yang sehat, umumnya relatif aman dan cocok untuk investasi jangka panjang.
Pendekatan analisis fundamental
Terdapat dua pendekatan yang bisa Anda lakukan untuk meneliti kondisi fundamental sebuah instrumen investasi (khususnya saham). Dua pendekatan tersebut adalah, top-down analysis dan bottom up analysis.
Dalam pendekatan top-down analysis, investor menganalisis kondisi ekonomi nasional dan internasional terlebih dahulu, baru kondisi industri sebuah perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Misalnya, Anda ingin berinvestasi pada saham INDF. Dalam pendekatan ini, Anda melihat kondisi ekonomi Indonesia terlebih dahulu, lalu kondisi bisnis sektor fast moving customer goods (FMCG), baru kondisi keuangan Indofood (INDF).
Sebaliknya, pada pendekatan bottom up analysis, Anda meneliti kondisi saham INDF terlebih dahulu, baru kondisi industri FMCG dan ekonomi nasional dan internasional. Anda dapat memilih di antara kedua pendekatan ini sesuai kebutuhan.
Alat analisis
Alat untuk meneliti faktor fundamental sebuah instrumen investasi, bisnis atau proyek ada banyak. Beberapa diantaranya adalah:
- Return on Investment (ROI).
- Return on Equity (ROE).
- Net Present Value (NPV).
- Benefit/Cost Ratio.
- Debt to Equity Ratio (DER).
- Debt to Asset Ratio (DAR).
- Price to Earning Ratio (P/E).
- Berita mengenai bisnis terkait.
- Indikator makro ekonomi, seperti inflasi, GDP dan suku bunga.
Untuk menghasilkan analisis yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan, sebaiknya Anda tidak meneliti berbagai matriks keuangan di atas hanya dalam satu periode akuntansi saja.
Apa Itu Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah metode analisis yang menggunakan riwayat harga sebuah instrumen investasi untuk memperkirakan harga instrumen investasi tersebut di masa depan.
Oleh karena bahan yang digunakan metode ini adalah riwayat harga, maka analisis teknikal umumnya hanya digunakan untuk instrumen investasi dalam bentuk aset keuangan dan bukan proyek.
Analisis ini berdasarkan pada asumsi bahwa pergerakan harga sebuah instrumen keuangan pasti akan membentuk pola tertentu dan pola harga instrumen keuangan tersebut pasti akan terbentuk kembali di masa depan.
Alat analisis
Anda dapat melakukan analisis teknikal dengan berbagai alat berikut:
- Chart. Pertemuan antara supply dan demand sebuah instrumen investasi akan membuat titik dan titik-titik tersebut dapat disambungkan menjadi garis atau balok yang disebut dengan chart atau grafik. Umumnya, trader dan investor menggunakan chart dalam bentuk candlestick untuk melakukan analisis teknikal.
- Indikator teknis. Indikator teknis umumnya merupakan berbagai persamaan-persamaan statistik yang dapat digunakan oleh trader untuk memperkirakan perubahan harga. Contoh indikator teknis ini, seperti moving average (rata-rata bergerak), fibonacci retracement, bollinger band dan lain sebagainya.
Baik analisis teknis menggunakan chart (price action) maupun indikator teknis kini sudah bisa dilakukan secara otomatis menggunakan software yang tersedia pada aplikasi investasi dan trading. Tugas seorang investor adalah memahami mencoba memahami masing-masing chart dan indikator teknis, dan memilih alat analisis teknis terbaik untuk memilih instrumen investasi terbaik pula.
Perbedaan Analisis Fundamental dan Teknikal
1. Objek analisis
Objek analisis fundamental adalah kondisi keuangan dan bisnis sebuah perusahaan serta kondisi ekonomi nasional dan internasional, sementara analisis teknikal menganalisis riwayat harga dan volume transaksi sebuah instrumen investasi. Riwayat harga dan volume transaksi ini digunakan untuk memperkirakan harga instrumen investasi tersebut di masa depan.
2. Sumber data
Sumber data untuk analisis fundamental dapat ditemukan di laporan keuangan, laporan tahunan perusahaan, whitepaper crypto serta berita-berita ekonomi. Adapun data-data analisis teknikal umumnya sudah tercantum di dalam aplikasi trading dalam bentuk grafik harga real time serta tercantum dalam data order book.
Biasanya, aplikasi trading dan investasi yang bagus juga memiliki fitur khusus yang menampilkan data fundamental aset terkait dan berita-berita ekonomi. Akan tetapi kalau aplikasi yang Anda gunakan tidak memilikinya, Anda bisa mengunjungi aplikasi berita ekonomi, seperti Yahoo Finance, Bloomberg atau Marketwatch, untuk bisa memantau pergerakan harga saham terkini sekaligus up to date dengan berita terkait.
3. Kegunaan
Analisis fundamental umumnya digunakan untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan dan memperkirakan apakah instrumen investasi tersebut cocok untuk investasi jangka panjang, sementara analisis teknikal biasanya digunakan untuk analisis investasi jangka pendek dan sangat pendek. Namun demikian, Anda perlu menggabungkan kedua jenis analisis ini untuk investasi yang menguntungkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan gaya investasi Anda.
Seperti yang disebutkan di atas, analisis fundamental sebuah instrumen investasi bisa jadi berbeda dengan instrumen investasi lainnya dan bisa digunakan untuk menganalisis investasi yang belum ada sebelumnya, seperti proyek investasi properti.
Hal ini relatif tidak berlaku pada analisis teknikal. Analisis teknikal umumnya dipakai untuk instrumen keuangan, yang notabene ada data riwayat harganya. Selain itu, alat analisis teknikal untuk saham, forex atau instrumen lainnya relatif sama. Misalnya, fibonacci retracement tidak hanya bisa dipakai untuk menganalisis saham, tetapi juga forex dan cryptocurrency.
4. Tujuan
Analisis fundamental dan teknikal dapat digunakan sebagai indikator untuk memilih instrumen investasi yang tepat. Lebih spesifik lagi, analisis teknikal juga bisa digunakan sebagai tolok ukur untuk menentukan kapan harus membeli dan kapan harus menjual instrumen investasi tersebut.
Meskipun berbeda, namun analisis fundamental dan teknikal penting untuk diterapkan secara bersamaan untuk menguji kelayakan investasi dan trading. Sebagai investor atau trader, tentu Anda tidak ingin membuang uang Anda ke sebuah instrumen investasi yang memiliki fundamental dan prospek yang buruk bukan?