Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham Telekomunikasi Indonesia Terbaik di 2023

Perusahaan Sektor Telekomunasi Terbaik

Saham telekomunikasi adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Layanan yang disediakan oleh perusahaan ini beragam mulai dari penyediaan data seluler untuk individu, rumah tangga dan perusahaan, hingga penyediaan dan pengelolaan infrastruktur penyimpanan data internet (cloud computing).

Kelebihan berinvestasi di perusahaan sektor ini adalah potensinya yang sangat besar. Hal ini mengingat bahwasanya Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan pemerintah dalam beberapa tahun ini getol mengembangkan infrastruktur internet demi mendongkrak ekonomi digital negeri ini.

Namun demikian, tantangan bisnis perusahaan ini juga sangat besar. Secara natural, modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis teknologi, khususnya infrastruktur sangat besar. Selain itu, ada juga biaya perawatan dan depresiasi yang perlu dipertimbangkan. Oleh sebab itu, tidak heran jika tidak semua perusahaan telekomunikasi berhasil membukukan keuntungan dalam jangka pendek. Maka dari itu, pastikan Anda telah melihat pendapatan dan keuntungan perusahaan di bidang ini terlebih dahulu sebelum secara resmi membeli sahamnya.

Berikut rekomendasi daftar saham telekomunikasi Indonesia terbaik yang terdaftar di BEI serta memiliki prospek cerah:

1. Telkom Indonesia (TLKM)

Telkom Indonesia (TLKM)

Saham dengan kode TLKM ini dianggap akan makin memperkukuh posisi sebagai perusahaan sektor telekomunikasi terbesar sejalan dengan aksi perluasan jangkauan digital di seluruh Indonesia. Hal ini diraih lewat anak perusahaan Telkom Indonesia yaitu Telkomsel.

Manuver terakhir TLKM sudah melakukan investasi ke perusahaan aplikasi ojek online Gojek yang seperti diketahui kemudian merger dengan Tokopedia sebagai Goto. Telkomsel melalui Goto akan meningkatkan pendapatan melalui fintech maupun digital marketing sejalan dengan makin tingginya kebutuhan pakat data.

Selain itu, Telkom juga mengembangkan Telkom Klop! platform lending aggregator yang bisa memudahkan masyarakat untuk mengakses pinjaman online sesuai dengan kebutuhan mereka. TLKM pun masuk ke sektor B2B di mana korporasi ini menghadirkan layanan cloud, data centers untuk para merchant di Tokopedia. Kapitalisasi pasarnya yang sangat tinggi menjadikannya termasuk sebagai emiten blue chip.

Saham telekomunikasi terbaik adalah Telkom Indonesia. Alasannya adalah karena saham ini memiliki ukuran perusahaan yang besar, merajai sektor komunikasi, didukung oleh negara, serta kemungkinan pailit yang sangat rendah.

Dari segi keuangan, TLKM pada kuartal tiga 2022 berhasil mencatatkan pendapatan 108,87 triliun rupiah dan laba 16,58 triliun rupiah. Baik pendapatan maupun laba telekom lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

2. XL Axiata (EXCL)

XL Axiata (EXCL)

Pada kuartal pertama 2021 dari data diketahui jika pelanggan EXCL mengalami penurunan sebanyak 1,9 juta sehingga menjadi 56 juta. Meskipun begitu, ARPU campuran EXCL tetap meningkat 2,9% dengan besaran Rp35.000/bulan mengikuti peningkatan traffic data sebesar 1,1% dalam empat bulan di 2021. Pendapatan dari data berkurang 1,5% qoq ke Rp5,2 triliun.

Kenyataan itu dikarenakan masih berlangsungnya subsidi kuota bagi pelajar sekaligus sengitnya kompetisi dalam bisnis telekomunikasi. Pendapatan dari data adalah penyumbang terbesar yang menyentuh angka 83% dari keseluruhan pendapatan EXCL. Namun demikian, laba perusahaan ini masih mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 lalu.

3. Indosat (ISAT)

Indosat (ISAT)

Ada rencana penggabungan atau merger antara ISAT dan PT Hutchinson 3 Indonesia setelah keduanya merampungkan due diligence termasuk persyaratan dan ketentuan perjanjian. Langkah korporasi itu dalam jangka panjang diharapkan bisa menjadi sentimen positif bagi saham ISAT.

ISAT merupakan salah satu saham telekomunikasi terbaik se-Indonesia selama tahun 2023. Sempat dijual dengan harga Rp5.600 per lembar pada akhir tahun 2022 lalu, harga saham perusahaan yang kini mayoritas dimiliki oleh perusahaan asal Qatar ini dijual dengan harga Rp9.200 per lembar atau lebih tinggi 2000 rupiah dibandingkan dengan harganya pada Agustus tahun 2022 lalu.

4. Smartfren Telecom (FREN)

Smartfren Telecom (FREN)

Smartfren telah lama berstatus sebagai salah satu saham telekomunikasi terbaik di Indonesia. Kesuksesan FREN menguasai blok B pada lelang pita frekuensi radio 2,3 Ghz seharga Rp176,9 miliar diharapkan makin memperkuat jaringan yang telah ada. FREN dianggap akan makin mempunyai kelebihan dibanding provider telekomunikasi lain yang juga membidik segmen pelanggan bawah.

Dari tahun 2020, FREN belum sekalipun membukukan kinerja positif laba bersih. Kendati masih rugi namun prospek bisnis FREN masih cukup bagus berkat digitalisasi dan industri telekomunikasi yang meningkat selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.

5. Tower Bersama Infrastructure (TBIG)

Tower Bersama Infrastructure (TBIG)

PT Tower Bersama Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi, seperti ruang menara, kabel serat optik dan lain sebagainya. Pada tahun 2022, perusahaan ini tercatat memiliki 21.758 sites telekomunikasi dan 40,772 penyewa menara.

Secara garis besar, kinerja TBIG pada tahun 2022 terbilang stabil dengan peningkatan pendapatan lebih dari 400 miliar rupiah dan laba meningkat sebanyak 6 miliar rupiah. Namun sepanjang paruh pertama tahun 2023 ini, kinerja TBIG sedikit mengalami kontraksi akibat adanya peningkatan beban usaha. Pendapatan menurun sedikit dari 3,3 triliun menjadi 3,27 triliun rupiah sementara laba menurun dari 849 miliar pada Juni tahun lalu menjadi 716 miliar rupiah pada Bulan Juni tahun 2023 ini.

6. Sarana Menara Nusantara (TWOR)

Sarana Menara Nusantara

Sama seperti TBIG, TOWR juga merupakan perusahaan yang menyediakan persewaan lokasi tower dan pengelolaan tower. Tercatat pada tahun 2022, perusahaan ini menyewakan menara di 29.794 titik di seluruh Indonesia. Selain menara, TOWR juga menyediakan infrastruktur VSAT, sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengakses internet satelit dari pedalaman sekaligus.

Pada triwulan pertama tahun 2023 ini, kinerja TOWR terbilang stabil meskipun ada penurunan pada laba. Laba perusahaan ini turun dari  863 miliar rupiah pada Maret tahun 2022 lalu menjadi 783 miliar rupiah pada Maret tahun 2023 ini. Namun, penurunan laba ini bukan disebabkan oleh penurunan pendapatan atau kinerja, melainkan karena pembengkakan beban depresiasi atau penurunan nilai aset tetap dari waktu ke waktu.

7. Surya Citra Media (SCMA)

Surya Citra Media (SCMA)

Performa PT Surya Citra Media Tbk memperlihatkan peningkatan dalam kuartal pertama 2021. Hal itu menjadikan SCMA sebagai salah satu saham terbaik di sektor komunikasi. Faktor tersebut mengikuti meningkatnya belanja iklan dari berbagai perusahaan untuk media massa.

Meski begitu, prospek saham SCMA pada tahun 2023 ini relatif rendah sebab harus memperkuat audiens share, munculnya lonjakan beban biaya, sampai kenaikan nilai EPS yang rendah. Kinerja SCMA untuk tahun ini secara umum lebih baik dibanding prestasi tahun sebelumnya berkat mulai membaiknya kegiatan perekonomian.

Selain itu kinerja SCMA juga membaik akibat Piala Dunia 2022. Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya Vidio.com, layanan streaming milik perusahaan ini menayangkan Piala Dunia Qatar pada Desember 2022 lalu. Akibatnya, jumlah pengguna harian aplikasi Vidio naik hingga 280%.

9. MNC Vision Networks (IPTV)

MNC Vision Networks (IPTV)

PT MNC Vision Networks adalah bagian dari MNC Group yang bergerak di bidang layanan TV berbayar. Perusahaan ini mengelola beberapa channel berbayar seperti MNC Vision, K Vision, MNC Play dan Vision+. Tahun 2022 tercatat bukan tahun yang baik untuk perusahaan ini, sebab perusahaan ini mengalami kerugian hingga 140 miliar rupiah hingga akhir tahun. Meskipun demikian, MNC Vision Networks menargetkan kenaikan kinerja sebesar 15% sampai 20% seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2023 ini.

Hal ini dibuktikan dengan perbaikan kinerja pada triwulan pertama tahun 2023. Per Maret tahun ini, laba IPTV meningkat dari 17 miliar menjadi 47 miliar rupiah. Alih-alih karena peningkatan pendapatan, peningkatan laba ini lebih disebabkan karena kemampuan perusahaan menghemat beban pokok pendapatan dari 560 miliar pada Maret 2022 menjadi 521 miliar rupiah pada Maret 2023.

Melvern Pradana

Melvern Pradana

Melvern Pradana adalah seorang investor yang aktif menanam modal di pasar saham, cryptocurrency, P2P lending, dan reksa dana. Idolanya adalah Warren Buffett dan Peter Thiel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PART OF :

Saham Terbaik