Lompat ke konten
Daftar Isi

Sleeping Investor: Pengertian, Cara Menjadi, Contoh

Sleeping Investor

Dalam dunia ini, terdapat empat jenis orang. Pertama, mereka yang memiliki banyak waktu namun tidak memiliki banyak uang, yaitu pengangguran. Kedua, mereka yang tidak memiliki banyak waktu tetapi memiliki banyak uang, seperti pengusaha dan profesional. Ketiga, mereka yang tidak memiliki banyak waktu dan uang, yaitu karyawan. Terakhir, mereka yang memiliki banyak waktu dan uang, dikenal sebagai sleeping investor.

Sleeping investor merupakan impian banyak orang, memiliki banyak uang dan waktu untuk melakukan apa saja yang diinginkan.

Pengertian Sleeping Investor

Sleeping investor adalah jenis investor jangka panjang yang tidak terlalu memperhatikan fluktuasi harga aset setiap harinya, dan bukan merupakan seorang trader. Mereka cenderung memegang investasi mereka dalam jangka waktu yang lebih lama, dengan harapan mendapatkan keuntungan besar di masa depan.

Menjadi seorang sleeping investor bukan privilege yang hanya bisa dimiliki oleh generasi muda dari keluarga kaya. Setiap investor, baik tua atau muda, pengalaman ataupun tidak berpeluang untuk menjadi seorang sleeping investor. Tentu saja jika mereka tahu cara menjadi investor jenis ini.

Cara Menjadi Sleeping Investor

Berikut ini beberapa cara menjadi seorang sleeping investor yang bisa Anda tempuh.

1. Kumpulkan modal

Langkah pertama dalam berinvestasi adalah mengumpulkan modal, yang bisa berupa modal finansial maupun non-finansial. Modal finansial adalah sejumlah uang yang ditargetkan untuk dibelikan aset investasi.

Untungnya saat ini Anda bisa berinvestasi hanya dengan 10.000 rupiah saja. Modal ini dapat Anda belanjakan aset secara langsung (lump sum) atau menggunakan strategi dollar cost averaging.

Adapun mengenai modal non finansial adalah modal yang berkaitan dengan kesiapan Anda untuk masuk dalam dunia investasi. Kesiapan ini seperti, pengetahuan mengenai seluk beluk bisnis dan investasi serta kesiapan mental dalam berbisnis. 

2. Siapkan sumber pemasukan lain

Jangan mulai investasi menggunakan uang pinjaman atau uang yang seharusnya Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan Anda pribadi dan keluarga. Gunakan uang dingin terlebih dahulu. 

Trading for living adalah salah satu impian investasi yang indah, tapi proses untuk mencapai posisi tersebut tidaklah instan. Tekan risiko kerugian dengan menggunakan uang dingin untuk berinvestasi. 

3. Pilih saham dengan fundamental terbaik

Sekali lagi, sleeping investor umumnya adalah investor jangka panjang yang tidak mengandalkan perubahan harga harian untuk mendapatkan keuntungan. Oleh sebab itu, kondisi fundamental perusahaan adalah salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan. 

Lalu, bagaimana cara memilih saham dengan fundamental terbaik? Langkah pertama tentu saja mempelajari semua indikator keuangan penting lalu langkah kedua adalah menerapkan semua indikator keuangan tersebut di laporan keuangan perusahaan untuk menyaring perusahaan mana yang punya kondisi fundamental terbaik. Selanjutnya adalah membelinya jika saham tersebut sudah berada pada harga wajar.

Apakah hal ini membutuhkan waktu? Ya, pasti butuh waktu. Tapi tentunya belajar di waktu muda tidak akan sia-sia untuk keuangan di usia senja bukan?

4. Mulai dari sekarang

Investasi tidak hanya soal uang, tapi juga waktu. Semakin muda Anda berinvestasi, maka semakin besar pula keuntungan investasi yang bisa Anda dapatkan. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mulai investasi sejak dini. 

Toh saat ini investasi bisa dimulai dengan hanya 10.000 rupiah. Tentu ini akan memudahkan Anda untuk memulai investasi sambil tetap meraba-raba bagaimana dunia investasi itu sesungguhnya. 

Keuntungan Menjadi Seorang Sleeping Investor

Berikut ini beberapa keuntungan menjadi seorang sleeping investor:

1. Memperoleh penghasilan tambahan

Investasi dapat memberikan hasil yang bermanfaat pada hari tua dan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bersama dengan dana pensiun (untuk PNS) atau hasil usaha (untuk pebisnis).

Selain itu, aset investasi yang dimiliki dapat dijual untuk memperoleh dana segar jika dibutuhkan di masa depan.

2. Tidak perlu sangat aktif di pasar modal

Menjadi seorang sleeping investor bukan berarti tidak mengecek aset yang dimiliki sama sekali. Hanya saja, seorang sleeping investor yang baik akan mengecek asetnya secara berkala saja entah itu seminggu atau sebulan sekali. Beda ceritanya dengan trader yang harus mengecek asetnya setiap hari. 

3. Terhindar dari risiko penyakit mental

Keuntungan lain dengan menjadi sleeping investor adalah terhindar dari risiko penyakit mental. Hal ini karena sleeping investor tidak mengecek aset mereka setiap hari dan membeli aset dengan pertimbangan yang matang sehingga mereka tidak khawatir jika harga aset tersebut turun. 

4. Passive income bertambah

Anda bisa memperoleh uang tambahan tanpa perlu pekerjaan tambahan. Anda bisa berinvestasi sambil mengurus sumber pendapatan utama Anda atau melakukan hal-hal lain yang lebih Anda sukai. 

5. Rasa aman

Uang memang bukan penjamin kebahagiaan. Tapi, setidaknya uang dapat membantu Anda untuk menciptakan rasa aman untuk diri Anda sendiri. Dengan sejumlah aset di pasar modal yang sesekali Anda cek, Anda bisa menciptakan rasa aman tersebut sebab jika dibutuhkan, Anda bisa menjual aset tersebut kapan saja. 

Contoh Sleeping Investor

Lo Kheng Hong (LKH) adalah seorang sleeping investor terkemuka di Indonesia. Sebagai seorang investor berpengalaman selama lebih dari 30 tahun, LKH terkenal dengan gaya investasinya yang tidak terburu-buru dan fokus pada investasi jangka panjang.

Tidak seperti investor lain yang mempekerjakan staf tambahan untuk mengelola aset investasi, LKH lebih memilih untuk melakukan transaksi sendiri dengan cara menghubungi perusahaan sekuritas langganannya.

Sehari-hari, beliau menghabiskan waktu untuk membaca koran pagi dan mengisi seminar-seminar bersama anak muda. Dengan kesuksesan dan pengalaman yang dimilikinya, LKH seringkali menjadi inspirasi bagi banyak investor muda di Indonesia.

Tentunya dengan pengalaman investasi lebih dari 30 tahun dan pengalaman di bidang keuangan yang lebih panjang dari itu membuat posisi LKH saat ini bisa dikatakan tidak dicapai dengan cara instan. 

Tips Menjadi Sleeping Investor Ala Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong tidak hanya seorang sleeping investor biasa. Beliau juga merupakan fans garda terdepan Warren Buffet. Maka tidak heran jika tips-tips yang beliau bagikan berikut ini tidak jauh beda dengan tips-tips investasi ala Warren Buffett

1. Mengetahui pengelola sebuah perusahaan

Bagi LKH, mengetahui siapa yang mengelola sebuah perusahaan sama pentingnya dengan kondisi fundamental perusahaan tersebut. Siapa yang mengelola disini berarti apakah perusahaan tersebut dikelola orang yang kompeten atau tidak. 

2. Mengetahui bidang usaha perusahaan

Tips selanjutnya adalah mengetahui bidang dan seluk beluk bisnis yang sedang dikerjakan perusahaan. Tujuannya supaya investor tahu mana industri yang sedang tumbuh dan mana yang tidak. 

3. Pilih perusahaan berlaba besar

Lo Kheng Hong berpendapat bahwa laba berkorelasi positif dengan harga. Artinya, semakin sebuah perusahaan bisa mencetak laba besar, maka harga saham perusahaan tersebut juga besar. 

4. Pilih saham yang undervalued

Caranya adalah dengan memilih perusahaan dengan price to earning ratio (PER) yang rendah dan price to book value (PBV)  yang kurang dari 1.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *