Lompat ke konten
Daftar Isi

6 Tips Investasi Saham dari Lo Kheng Hong, Pemula Wajib Tahu!

Lo Kheng Hong

Siapa sih investor Indonesia yang tidak mengenal Lo Kheng Hong atau LKH?! Bapak yang satu ini merupakan salah satu investor individu paling terkenal di Indonesia. Bahkan, beliau juga seringkali disebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia karena ilmu beliau di bidang value investing

Hal ini tidak mengherankan, sebab beliau merupakan investor kawakan yang sudah berinvestasi di pasar modal Indonesia sejak tahun 1996. Sebelumnya, beliau juga 17 tahun menjabat sebagai pegawai bank, yang mana hal ini berarti kemampuan beliau di bidang keuangan terbilang mumpuni. 

Menurut beberapa pemberitaan, saat ini LKH berinvestasi di beberapa perusahaan, seperti PT. Global Mediacom (BMTR) dan PT Bank OCBC NISP (OCBC). Namun beliau sendiri tidak pernah secara spesifik menyarankan untuk membeli saham-saham tertentu. Adapun yang beliau lakukan adalah membagi berbagai tips investasi saham dalam banyak kesempatan. 

Berikut ini 6 tips investasi saham dari Lo Kheng Hong:

1. Membaca Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan

Salah satu prinsip dari LKH adalah ketika membeli suatu saham, investor harus mengerti banyak hal dibalik saham tersebut dan tidak hanya ikut-ikutan saja (bandwagon effect). Kedua hal ini dapat dilakukan dengan cara membaca dan menganalisis laporan keuangan dan laporan tahunan. Laporan keuangan dan laporan tahunan adalah dua bahan utama yang bisa digunakan untuk melakukan analisis ini. 

Dalam laporan keuangan, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi penting, seperti laba dan pendapatan perusahaan dari waktu ke waktu hingga laba per saham. Data-data ini kemudian dapat diolah untuk menentukan manakah saham yang memiliki kualitas bagus dan mana yang tidak. 

2. Membaca Laporan Tahunan

Investasi saham itu sama halnya dengan Anda menitipkan uang atau aset lainnya kepada orang lain untuk diputar kembali, supaya bisa lebih menguntungkan. Oleh karena itu, tentu Anda tidak akan memilih sembarang orang untuk memutar uang ini bukan?

Sama halnya dengan investasi saham. Selain laporan keuangan, Anda juga harus membaca dan menganalisis laporan tahunan perusahaan. Sebab dalam laporan tahunan ini terdapat informasi-informasi penting terkait orang dan kebijakan dibalik bisnis perusahaan tersebut. Dalam laporan ini, Anda akan mengetahui siapa nama para pimpinan perusahaan, latar belakang pendidikan dan pekerjaannya hingga rencana-rencana bisnis perusahaan tersebut kedepan. Baik laporan keuangan maupun laporan tahunan bisa Anda peroleh di website resmi masing-masing perusahaan. 

3. Membeli Saham Bagus di Harga Murah

Strategi Lo Kheng Hong yang membawanya hingga saat ini adalah beliau mampu membeli saham bagus dengan harga yang murah. Dalam laman YouTube Hermanto Tanoko, beliau menyebutkan pernah menjadi investor di Indika Energy dan United Tractor ketika harga saham kedua perusahaan tersebut sedang murah dan berhasil menjualnya ketika harganya naik. 

Namun strategi beliau ini tidak sembarangan dilakukan. Sebelum membeli saham, beliau menganalisis keuangan perusahaan penerbit saham dengan berbagai indikator fundamental terlebih dahulu untuk meyakinkan kalau prospek bisnis perusahaan tersebut memang bagus. 

4. Membeli Saham Low Risk High Gain

Umumnya dalam investasi saham dikenal istilah high risk, high gain atau return. Akan tetapi apabila Anda memilih saham teliti, Anda bisa membeli saham dengan risiko rendah (low risk) namun berpotensi untuk memiliki gain atau keuntungan yang tinggi. 

Sebaliknya, LKH tidak menyarankan untuk membeli saham yang high risk low gain. Beliau mendefinisikan high risk low gain sebagai saham-saham yang tampak memiliki valuasi besar, tapi dari segi keuntungan atau sustainabilitas masih merugi atau susah bertahan. Hal ini hanya bisa dilakukan jika investor dapat menganalisis saham dengan baik, tidak membeli saham hanya karena pom-pom dan tentunya mau belajar saham terus menerus.

5. Memilih Saham dari Sektor yang Mampu Bertahan dalam Berbagai Kondisi Ekonomi

Tips ke-5 dari Lo Kheng Hong adalah memilih saham yang berasal dari sektor yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Ini artinya, meskipun kondisi perekonomian makro Indonesia sedang buruk, saham dan kinerja perusahaan tersebut bisa jadi akan turun, namun tingkatnya relatif tidak parah dan perusahaan tidak membukukan kebangkrutan. 

Hal ini penting, sebab selama masa Anda berinvestasi saham, tentu Anda akan mengalami proses perubahan kondisi ekonomi yang bisa jadi ekstrim. Misalnya, tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa jadi positif, namun 5 tahun kedepan bisa jadi negeri ini mengalami resesi. Oleh karena itu, penting untuk memilih saham dari perusahaan yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi. 

6. Sabar

Saham adalah instrumen investasi jangka panjang. Meskipun sudah memilih saham dengan baik, bahkan orang seperti Lo Kheng Hong sekalipun pernah mengalami kerugian. Beliau menyebutkan bahwa selama 4 tahun pertama menjadi investor di pasar modal, beliau belum menerima keuntungan, sehingga harus bersabar. Begitu pula ketika pasar modal Indonesia hancur ketika krisis 1998.

Meskipun demikian, bukan berarti beliau tidak pernah melakukan cut loss atau menjual sahamnya. Beliau akan menjual sahamnya sesuai dengan rencana yang telah beliau buat sendiri atau ketika ada masalah manajemen yang membuat beliau tidak percaya lagi dengan perusahaan tersebut.  

Arti sabar ini tidak hanya ketika investor mengalami kerugian saja, tetapi juga ketika mereka mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, LKH menekankan pentingnya investor untuk tetap sabar ketika harga saham naik supaya mereka tidak perlu buru-buru menjual saham tersebut dan bisa mendapatkan keuntungan maksimal. 

Nah, itu tadi 6 tips investasi saham dari Lo Kheng Hong yang patut diketahui oleh investor pemula. Dari pembahasan di atas, setidaknya dapat disimpulkan bahwa, sebagai seorang value investor, Lo Kheng Hong menekankan pentingnya analisis yang komprehensif dalam memilih saham. Ketika proses analisis saham tersebut sudah dilakukan dengan baik, maka Anda harus bersabar untuk mendapatkan keuntungan maksimal. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *